Belanja Daring Picu PHK Pekerja Ritel
Ekonom mikro Dr James Adam MBA, menilai salah satu faktor pemicu maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap para pekerja ritel sejak awal 2017 adalah berkembang pesatnya belanja dalam jaringan (daring) atau online.
KUPANG, NusaBali
"Pelaku usaha ritel mengakui kesulitan dengan kondisi (belanja online dominasi belanja konvensional) yang tengah dialami industri jenis ini sampai merambat ke para pekerja ritel di-PHK akibat lemahnya daya beli masyarakat secara langsung ke ritel," kata James, Senin (17/7).
Anggota IFAD (International Fund for Agricultural Development) untuk program pemberdayaan masyarakat pesisir NTT itu, mengatakan hal tersebut terkait bagaimana antisispasi pemerintah terhadap PHK ribuan pekerja ritel.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey mencatat terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) ribuan pekerja ritel sejak awal 2017.
Rinciannya, sekitar 2.000 PHK terjadi saat pemberhentian operasi gerai 7-Eleven di Indonesia, dan seribu PHK lainnya menyebar di seluruh gerai hypermarket atau supermarket skala besar.
Ia mengatakan fenomena belanja secara online atau dalam jaringan yang kini meningkat bukan ancaman terhadap keberadaan mal, tetapi bila disinergikan dengan tepat malah akan membawa manfaat yang besar bagi keduanya.
"Adanya belanja daring jelas menjadi ancaman bagi pusat perbelanjaan konvensional, sehingga dalam hitungan bisnis harus ada revisi strategi dan daya saing" katanya.
Hal itu, katanya, karena memaksimalkan aplikasi media sosial dinilai bakal menjadi upaya yang sangat baik guna mempromosikan pusat perbelanjaan.
Dengan promosi melalui media sosial, lanjutnya, maka akan dapat menunjukkan tampilan yang menarik serta tawaran diskon yang membuat orang semakin ingin berbelanja. Penggunaan mekanisme belanja online atau daring dinilai semakin meningkat di masyarakat, bahkan sebelumnya dalam perayaan HUT ke-490 Kota Jakarta pada 2017, juga ada Festival Jakarta Great Online Sale (JGOS).
Ia mengatakan pihak Aprindo harus kreatif dan bertanggungjawab terhadap karyawan dengan menyalurkan ke perusahaan yang mejadi mitra apakah konvensional maupun dalam jaringan. *ant
Komentar