Melonjak, 60 Kasus Covid-19 Ditemukan di Bali, 1 Meninggal
RS Gencarkan Testing Covid-19
DENPASAR, NusaBali - Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) di Bali mulai menggencarkan pemeriksaan PCR kepada pasien yang menunjukkan gejala Covid-19.
Data Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Bali menunjukkan sepanjang pemeriksaan pada 1-12 Desember 2023, sebanyak 60 orang dinyatakan positif Covid-19 dengan kematian sebanyak 1 orang di Kota Denpasar.
Situasi di Provinsi Bali pada Bulan Desember 2023 jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 dilaporkan sebanyak 60 kasus yang tersebar di 7 Kabupaten/kota, yakni Kabupaten Jembrana (8 Kasus), Badung (24 kasus), Gianyar (6 kasus), Karangasem (9 kasus), Buleleng (1 kasus), Tabanan (1 kasus) dan Kota Denpasar (11 kasus) dengan kematian sebanyak 1 orang dari Kota Denpasar. Mereka merupakan pasien rumah sakit yang datang untuk melakukan pemeriksaan penyakit kronis, seperti hati, ginjal, ataupun ada yang akan melakukan operasi. “Sekarang kalau ada pasien datang ke rumah sakit mau operasi, sakit hati, ginjal, kalau menunjukkan batuk pilek langsung di-PCR,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Bali, Dr dr I Nyoman Gde Anom MKes saat ditemui di kantornya, Rabu (13/12).
Situasi di Provinsi Bali pada Bulan Desember 2023 jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 dilaporkan sebanyak 60 kasus yang tersebar di 7 Kabupaten/kota, yakni Kabupaten Jembrana (8 Kasus), Badung (24 kasus), Gianyar (6 kasus), Karangasem (9 kasus), Buleleng (1 kasus), Tabanan (1 kasus) dan Kota Denpasar (11 kasus) dengan kematian sebanyak 1 orang dari Kota Denpasar. Mereka merupakan pasien rumah sakit yang datang untuk melakukan pemeriksaan penyakit kronis, seperti hati, ginjal, ataupun ada yang akan melakukan operasi. “Sekarang kalau ada pasien datang ke rumah sakit mau operasi, sakit hati, ginjal, kalau menunjukkan batuk pilek langsung di-PCR,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Bali, Dr dr I Nyoman Gde Anom MKes saat ditemui di kantornya, Rabu (13/12).
Dokter Anom menjelaskan, pasien yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut tidak menunjukkan gejala berat seperti pada saat pandemi. Karena itu tidak ada ruangan khusus untuk menempatkan pasien-pasien tersebut. Mereka hanya diminta menerapkan protokol kesehatan (Prokes) termasuk disiplin mengenakan masker. Ia menambahkan Covid-19 yang ditemukan di Bali belum diketahui variannya. Namun sampelnya telah dikirim kepada pihak Kemenkes.
Dokter Anom menjelaskan, untuk sementara testing Covid-19 hanya akan dilakukan pada pasien rumah sakit yang menunjukkan gejala Covid-19 seperti batuk dan pilek. Sementara untuk melakukan testing di luar rumah sakit, dr Anom menyebut hal itu menunggu arahan dari Kementerian Kesehatan. “Belum ada arahan. Yang jelas imbauannya kepada masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 untuk meningkatkan imunitasnya,” jelasnya.
Dokter Anom menegaskan, pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus Covid-19 di Bali. Apalagi saat ini memasuki masa liburan akhir tahun, sehingga diperkirakan mobilitas warga di Bali akan meningkat. Ia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peningkatan kasus Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan termasuk menggunakan masker khususnya di tempat keramaian. “Masyarakat jangan panik karena tingkat keparahan varian Covid saat ini sangat rendah rendah,” lanjut dr Anom.
Di sisi lain ia mengajak masyarakat yang belum mengikuti vaksinasi booster Covid-19 untuk segera mendatangi fasyankes terdekat untuk mendapatkan vaksin. Dokter Anom menyampaikan capaian vaksinasi booster I di Bali telah menyentuh angka 80 persen, namun khusus untuk lansia capaiannya disebut masih rendah. Ia menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir soal ketersediaan vaksin Covid-19. Vaksin Covid-19 di gudang Diskes Bali saat ini ada sebanyak 705 dosis dan pada Selasa (12/12) vaksin lainnya telah datang sebanyak 300 dosis. Selain itu Diskes Bali juga telah mengajukan permohonan vaksin ke Kemenkes sebanyak 5.000 dosis.
Kewaspadaan terhadap perkembangan kasus Covid-19 berawal dari beberapa negara di antaranya Rusia, Italia, Singapura, Australia, dan Polandia yang melaporkan adanya peningkatan kasus Covid-19. Pemerintah Singapura melaporkan adanya lonjakan kasus Covid-19 lebih dari dua kali lipat yang didominasi oleh subvarian EG.5. Sub varian EG.5 merupakan turunan dari varian omicron dan masuk dalam kategori Variant of Interest (VOI). Secara global, sub varian ini telah mendominasi seluruh regional WHO dan regional yang melaporkan peningkatan sub varian ini meliputi Regional Amerika, Eropa dan Pasifik Barat.
Sementara situasi Covid-19 di Indonesia juga menunjukkan adanya peningkatan tren kasus sejak minggu ke-41 (8-14 Oktober 2023). Peningkatan tren kasus ini tidak diikuti dengan peningkatan rawat inap dan kematian. Situasi tersebut selaras dengan karakteristik sub varian EG.5 yang saat ini sedang mendominasi di Indonesia
Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/4815/2023 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Lonjakan Kasus Covid-19 yang menginstruksikan agar melakukan beberapa upaya kewaspadaan pada pintu masuk, di wilayah termasuk kesiapan dan kewaspadaan di fasyankes dan laboratorium. Menindaklanjuti surat tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Bali kemudian mengeluarkan Surat Edaran Nomor 13070 Tahun 2023 tentang Kewaspadaan terhadap Lonjakan Kasus Covid-19 di Provinsi Bali, kepada seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, KKP Kelas I Denpasar dan rumah sakit. 7 cr78
1
Komentar