Lindas Bocah Pakai Pickup, Unyil Siap Tanggung Jawab
NEGARA, NusaBali - Mediasi kasus bocah berusia tiga tahun yang terlindas mobil pickup berlangsung di Polsek Pekutatan, Jembrana, Rabu (13/12). Sopir pickup, I Ketut Yudiana alias Unyil, yang menjadi terlapor dalam kasus ini bersedia menanggung pengobatan korban, Muhammad Farid Athalla, hingga sembuh.
Kapolsek Pekutatan Kompol I Wayan Suastika mengatakan kedua belah pihak telah datang dan dipertemukan untuk mencari solusi atas laporan ibu korban, Nur Inten. Sekitar satu jam mediasi, kedua belah pihak akhirnya mengakui kelalaian masing-masing.
"Pihak korban dan terlapor sudah sama-sama saling menyadari kelalaian kedua belah pihak. Terlapor juga bersedia ikut membantu kesembuhan korban," jelas Suastika saat dikonfirmasi detikBali.
Meski Nur Inten dan Yudiana sudah mencapai kesepakatan, Suastika melanjutkan, belum ada yang membuat surat pernyataan. Polisi juga masih memantau kondisi Farid agar benar-benar sembuh. "Kemudian terlapor kami suruh wajib lapor, agar tetap memonitor perkembangan korban," tandas Suastika.
Diberitakan sebelumnya, kasus ini bermula saat Farid diajak ibunya, Nur Inten, membeli Pertalite di SPBU Pulukan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Selasa (5/12). Saat itu kondisi hujan. Farid tiba-tiba turun dari sepeda motor dan berlari.
Dari arah belakang, datang pikap Grand Max hitam yang dikemudikan oleh Unyil. Mobil tersebut menabrak tubuh Farid hingga jatuh. Pahanya juga sempat terlindas pikap. Farid sudah menjalani rontgen. Hasilnya, tidak ada tulang yang patah maupun retak. Farid disebut mengalami luka lecet pada lutut kanan. Namun, sampai sekarang belum bisa jalan dan duduk. 7
"Pihak korban dan terlapor sudah sama-sama saling menyadari kelalaian kedua belah pihak. Terlapor juga bersedia ikut membantu kesembuhan korban," jelas Suastika saat dikonfirmasi detikBali.
Meski Nur Inten dan Yudiana sudah mencapai kesepakatan, Suastika melanjutkan, belum ada yang membuat surat pernyataan. Polisi juga masih memantau kondisi Farid agar benar-benar sembuh. "Kemudian terlapor kami suruh wajib lapor, agar tetap memonitor perkembangan korban," tandas Suastika.
Diberitakan sebelumnya, kasus ini bermula saat Farid diajak ibunya, Nur Inten, membeli Pertalite di SPBU Pulukan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Selasa (5/12). Saat itu kondisi hujan. Farid tiba-tiba turun dari sepeda motor dan berlari.
Dari arah belakang, datang pikap Grand Max hitam yang dikemudikan oleh Unyil. Mobil tersebut menabrak tubuh Farid hingga jatuh. Pahanya juga sempat terlindas pikap. Farid sudah menjalani rontgen. Hasilnya, tidak ada tulang yang patah maupun retak. Farid disebut mengalami luka lecet pada lutut kanan. Namun, sampai sekarang belum bisa jalan dan duduk. 7
Komentar