TNBB Suplai Air Minum Satwa Liar
SINGARAJA, NusaBali - Petugas Taman Nasional Bali Barat (TNBB) intens memenuhi kebutuhan air bersih ke lokasi tempat hidup berbagai jenis satwa liar di di dalam kawasan hutan lindung TNBB di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Suplai air dilakukan menyusul kekeringan yang melanda kawasan taman nasional itu.
Pengendali Ekosistem Hutan TNBB, drh Hana Retno Erdianti mengatakan, dalam seminggu pihaknya bisa menyuplai air hingga dua kali ke bak-bak penampungan air dan kubungan air yang selalu didatangi satwa liar di Resort Prapat Agung TNBB. Suplai air sebanyak 5.000 liter itu diangkut menggunakan truk tangki.
Air terus disuplai karena wilayah itu merupakan wilayah kering dan belum turun hujan. Bahkan, kata dia, saat musim hujan air tetap disuplai jika air di kubangan penampungan telah kering. Kebutuhan air itu untuk memenuhi satwa liar yang mengalami dehindrasi mengingat tidak ada sumber air di lokasi tersebut.
“Kubangan satwa di Perapat Agung itu tempat satwa minum, kami selalu jaga ketersediaan airnya. Kalau musim kemarau tidak ada air jadi kami suplai. Walaupun musim hujan kami tetap suplai semingu 1 kali atau 2 kali. Tergantung genangan airnya ada atau tidak. Kalau sudah habis kami kirim,” kata Hana, Rabu (13/12).
Petugas TNBB paling banyak menyuplai air ke wilayah Prapat Agung mengingat kawasan tersebut terdapat banyak satwa liar. Hana menambahkan, satwa yang memanfaatkan kubangan air untuk minum yakni kijang, rusa, babi hutan, hingga lutung. Jumlah satwa itu mencapai sekitar 1.000 ekot. “Hampir semua satwa yang minum, mereka bergiliran dan rombongan,” imbuhnya.
Menurut Hana, lokasi itu merupakan hutan dan padang savana yang tidak ada sumber mata air. Sehingga petugas TNBB selalu menyediakan kebutuhan air. Sedangkan pakan untuk satwa sudah tersedia di dalam hutan. “Kalau pakan satwanya sudah tersedia di alam kami tidak perlu suplai. Hanya ari saja,” tandas Hana.7mzk
Air terus disuplai karena wilayah itu merupakan wilayah kering dan belum turun hujan. Bahkan, kata dia, saat musim hujan air tetap disuplai jika air di kubangan penampungan telah kering. Kebutuhan air itu untuk memenuhi satwa liar yang mengalami dehindrasi mengingat tidak ada sumber air di lokasi tersebut.
“Kubangan satwa di Perapat Agung itu tempat satwa minum, kami selalu jaga ketersediaan airnya. Kalau musim kemarau tidak ada air jadi kami suplai. Walaupun musim hujan kami tetap suplai semingu 1 kali atau 2 kali. Tergantung genangan airnya ada atau tidak. Kalau sudah habis kami kirim,” kata Hana, Rabu (13/12).
Petugas TNBB paling banyak menyuplai air ke wilayah Prapat Agung mengingat kawasan tersebut terdapat banyak satwa liar. Hana menambahkan, satwa yang memanfaatkan kubangan air untuk minum yakni kijang, rusa, babi hutan, hingga lutung. Jumlah satwa itu mencapai sekitar 1.000 ekot. “Hampir semua satwa yang minum, mereka bergiliran dan rombongan,” imbuhnya.
Menurut Hana, lokasi itu merupakan hutan dan padang savana yang tidak ada sumber mata air. Sehingga petugas TNBB selalu menyediakan kebutuhan air. Sedangkan pakan untuk satwa sudah tersedia di dalam hutan. “Kalau pakan satwanya sudah tersedia di alam kami tidak perlu suplai. Hanya ari saja,” tandas Hana.7mzk
Komentar