Beranda Indonesia Itu Bernama PLBN Jagoi Babang
BENGKAYANG, NusaBali.com - Perjalanan panjang dari Jakarta menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, tidak terasa membosankan. Kondisi jalan yang baik, kendati sebagian di antaranya sedang dalam proses perbaikan, serta hamparan alam yang cantik, menjadi penghias berlalunya waktu.
Kelengkapan fasilitas di gedung utama Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Selasa (12/12/2023). -ANTARA
Kekuatan Lunak
Daerah perbatasan yang berdaya diyakini oleh Mendagri dapat meningkatkan rasa nasionalisme. Dengan berputarnya roda ekonomi dan terjaganya keamanan, masyarakat perbatasan tidak lagi bergantung kepada pihak lain, mereka bisa menghidupi dirinya sendiri. Ini akan menjadi soft power (kekuatan lunak) untuk pertahanan.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Fasilitasi Pelaksanaan dan Monev (Monitoring dan Evaluasi) pada Asisten Deputi Pengelolaan Lintas Batas Negara BNPP, Budi Setyono bahwa PLBN hadir untuk menegakkan sistem hukum nasional yang berkaitan dengan perlindungan wilayah negara. Sebab, pada dasarnya PLBN memfasilitasi pelayanan dan pengawasan lintas batas negara.
Mengenai hal itu, fasilitas operasional PLBN Jagoi Babang sudah terpenuhi. Sarana dan prasarana pemeriksaan untuk custom, immigration, quarantine, security (CIQS) telah lengkap. Kebutuhan perkantoran, termasuk tempat penginapan, juga sudah tersedia.
Berkeliling zona inti PLBN Jagoi Babang, tampak adanya ruang pemeriksaan untuk Badan Narkotika Nasional (BNN), ruang imigrasi, hingga ruang karantina hewan dan tumbuhan.
Masyarakat Jagoi Babang hidup berdampingan dengan Serikin sejak lama. Masyarakat di kawasan itu hidup saling melintas, baik untuk berdagang, mengunjungi saudara, hingga bersekolah. Hal itu berdampak kepada munculnya kekhawatiran bahwa PLBN akan mempersulit mobilisasi berlintas. Terlebih, PLBN Jagoi Babang hanya beroperasi pada pukul tujuh pagi hingga empat sore.
Namun, PLBN Jagoi Babang berusaha meyakinkan masyarakat melalui sosialisasi bahwa PLBN bukan untuk mempersulit masyarakat, melainkan hadir membersamai dan mengawal kehidupan masyarakat di tapal batas.
Kendati ada jam operasionalnya, PLBN Jagoi Babang tetap melihat situasi dan kondisi. Contohnya, kisah satu anak sekolah dari Jagoi Babang yang mesti berangkat pukul lima pagi. Kondisi anak tersebut adalah pengecualian. PLBN akan membuka akses, meski jam operasional masih tutup.
“Kita kasih dia lewat untuk sekolah. Kenapa kita buat begini? Karena sebelumnya kan bebas saja, dengan adanya PLBN, kita berharap janganlah masyarakat menjadi dipersulit, apalagi anak sekolah,” kata Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Administrator Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang, Misdo Jerry.
Pembangunan PLBN Jagoi Babang sendiri termaktub dalam Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 PLBN Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.
Pembangunan PLBN Jagoi Babang semestinya rampung pada tahun 2020, namun pandemi COVID-19 berdampak terhadap proses pembangunannya, sehingga masih ada beberapa bagian hal yang perlu dikebut.
Pembangunan PLBN Jagoi Babang sudah selesai di akhir tahun 2022. Hal itu selaras dengan pernyataan Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah (BPPD) Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Lorensius bahwa pembangunan PLBN Jagoi Babang mencapai 99,6 persen di Desember 2022.
Pembangunan PLBN Jagoi Babang hingga akhir 2023 sejatinya sudah mendekati final. Namun, masih ada sarana yang masih terus dibangun, seperti renovasi titik nol dan pembangunan gerbang kedatangan dari arah Malaysia yang harus dituntaskan. PLBN Jagoi Babang merupakan salah satu PLBN yang paling siap untuk diresmikan. *ant
1
2
Komentar