6 Desa Kewalahan Kelola Sampah
Desa Selat, Desa Tihingan, Desa Negari, dan Desa Kusamba membawa sampah ke TOSS Center.
SEMARAPURA, NusaBali
Pasca penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sente di Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung membuat sejumlah desa kewalahan mengelola sampah. Penyebabnya, mesin pengolahan sampah di desa tidak mampu mengolah semua sampah yang diangkut dari masyarakat. Ada 6 desa yang menyampaikan keluhan ini langsung kepada Plt Bupati Klungkung I Made Kasta. “Kapasitas mesin pengolah sampah di desa tidak sebanding dengan volume sampah setiap harinya yang masuk,” ujar Made Kasta, Jumat (15/12).
Kelebihan produksi sampah dari 6 desa dibawa ke Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center di Banjar Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung. “Kami sudah tutup TPA Sente, yang bisa masuk hanya residu saja,” tegas Made Kasta. Pj Bupati sudah meminta OPD terkait mengerahkan alat berat untuk meratakan tumpukan sampah yang menggunung di TPA Sente. Sebelumnya kendaraan sulit masuk TPA, kini sudah bisa dilalui. “Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan mengawasi TPA Sente agar tidak ada yang membuang sampah lagi ke sana,” ujar Made Kasta.
Kadis Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung Nyoman Sidang mengatakan, Plt Bupati Klungkung mengizinkan desa-desa membawa sampah tanpa dipilah ke TOSS Center di Desa Kusamba. Di antaranya Desa Selat, Desa Kamasan (Kecamatan Klungkung), Desa Aan, Desa Negari, Desa Tihingan (Kecamatan Banjarangkan), dan Desa Kusamba Kecamatan Dawan. Dari sejumlah itu itu, hanya Desa Selat, Desa Tihingan, Desa Negari, dan Desa Kusamba yang membawa sampah ke TOSS Center. “Untuk dua desa lainnya mengupayakan mengolah sampahnya di desa masing-masing,” ujar Sidang. 7 wan
1
Komentar