Saraswati di SDN 2 Ubung: Semangat Keberagaman dan Toleransi
DENPASAR, NusaBali.com – Perayaan hari raya Saraswati di SDN 2 Ubung, Denpasar, berlangsung khidmat. Penampilan Tari Pendet yang dibawakan para siswi menambah suasana religius, di sekolah yang berlokasi di Jalan Irawan, Ubung Kaja, Denpasar Utara itu.
Kepala SDN 2 Ubung, Ni Made Sri Megawati SPd SD MPd mengatakan, hari raya Saraswati yang jatuh pada Saniscara Umanis Watugunung, Sabtu (16/12/2023) dirayakan dengan melakukan persembahyangan yang diikuti para siswa, guru, dan staf sekolah beragama Hindu.
“Persiapan kami lakukan sejak Kamis dan Jumat lalu, kegiatan bersih-bersih yang tidak hanya diikuti siswa Hindu tetapi juga siswa non-Hindu. Dari 502 siswa kami, 400 beragama Hindu, sisanya Islam, Kristen dan Buddha. Mereka kami libatkan untuk memupuk semangat keberagaman sejak dini,” jelasnya.
Megawati menambahkan, toleransi antar agama di sekolah yang dipimpinnya sangat tinggi. Siswa saling menghargai dan menghormati satu-sama lain meskipun mereka memiliki keyakinan yang berlainan.
“Denpasar kini kota yang heterogen sehingga pemahaman tentang Bhinneka Tunggal Ika kami pandang sangat penting untuk diajarkan dan dikenalkan kepada para siswa,” tukasnya.
Bagi siswa Hindu, dalam kesempatan tersebut diberi penjelasan tentang arti dan makna hari raya Saraswati. “Saraswasti adalah hari turunnya ilmu pengetahuan, untuk manusia, agar diberikan kecerdasan dan kebahagiaan sehingga manusia mampu bersyukur kepada Sanghyang Aji Saraswati dan ilmu yang dimiliki bisa berguna kepada dirinya, keluarga dan nusa-bangsa,” kata Megawati.
Persembahyangan hari raya Saraswati di SDN 2 Ubung, Denpasar, Sabtu (16/12/2023). -ANGGA WIJAYA
Jro Mangku Wayan Nasib, pamuput persembahyangan, menyebut dengan mengajak para siswa mempersiapkan hari raya Saraswati sejak awal hal itu sangat bagus.
“Anak-anak menjadi paham akan sastra agama. Dimulai dari bersih-bersih hingga memasang wastra di pura atau padmasana sekolah. Diharapkan, Sanghyang Aji Saraswati memberkati siswa sehingga dalam proses belajar-mengajar tidak ada kendala yang berarti,” ujar Jro Mangku.
Juga, kasus kekerasan dan bullying yang kini marak terjadi di sekolah tidak terjadi di SDN 2 Ubung, Denpasar. “Astungkara, hingga saat ini di sekolah kami tidak terjadi kasus tersebut. Kami terus menjalin komunikasi kepada seluruh warga sekolah termasuk para orang tua siswa,” tutup Megawati. *ol5
Komentar