Mau Surfing, Warga Turki Tewas
Di Mengwi, Buruh Bangunan Tenggelam saat Berenang
Dengan bantuan pemain surfing, korban dievakuasi ke pinggir pantai. Saat ditemukan, kondisinya sudah meninggal dunia dengan mulut mengeluarkan busa
TABANAN, NusaBali
Korban tewas oleh arus laut terjadi dalam waktu beruntun. Seorang Warna Negara Asing (WNA) asal Turki, Oktay Yilams, 47 tewas terseret arus di Pantai Balian, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Sabtu (16/12) sekitar pukul 11.00 wita. Sehari sebelumnya, buruh bangunan bernama Raffi Andrean, 18 ditemukan tewas di Pantai Pererenan, Kecamatan Mengwi, Badung usai berenang.
Korban WNA Turki, Oktay terseret arus saat hendak menyeberang di loloan (pertemuan aliran sungai-laut) Kawasan Pantai Balian bersama temannya Tansel Firat, 50. Informasi yang dihimpun NusaBali, sebelum terseret arus laut, korban dan temannya yang menginap di Villa Raja Pala yang tak jauh dari lokasi kejadian atau berjarak sekitar 200 meter dari TKP (Tempat Kejadian Perkara) hendak belajar surfing.
Saat menyeberang di loloan tersebut, airnya setengah badan. Pada saat menyeberang tiba-tiba saja datang ombak besar menyapu kedua WNA Turki ini. Naas, satu orang WNA yakni korban Oktay tak bisa menyelamatkan diri. Sementara temannya Tansel Firat berhasil selamat. Tansel pun langsung berlari meminta bantuan kepada Ni Luh Kumala Dewi, seorang penjaga warung di lokasi kejadian. Peristiwa tersebut kemudian diteruskan ke pemilik villa hingga ke petugas Polsek Selemadeg Barat.
Mendapat laporan orang terseret arus laut, anggota Polsek Selemadeg Barat bersama Pol Airud Polres Tabanan meluncur ke lokasi melakukan pencarian.
Korban tewas oleh arus laut terjadi dalam waktu beruntun. Seorang Warna Negara Asing (WNA) asal Turki, Oktay Yilams, 47 tewas terseret arus di Pantai Balian, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Sabtu (16/12) sekitar pukul 11.00 wita. Sehari sebelumnya, buruh bangunan bernama Raffi Andrean, 18 ditemukan tewas di Pantai Pererenan, Kecamatan Mengwi, Badung usai berenang.
Korban WNA Turki, Oktay terseret arus saat hendak menyeberang di loloan (pertemuan aliran sungai-laut) Kawasan Pantai Balian bersama temannya Tansel Firat, 50. Informasi yang dihimpun NusaBali, sebelum terseret arus laut, korban dan temannya yang menginap di Villa Raja Pala yang tak jauh dari lokasi kejadian atau berjarak sekitar 200 meter dari TKP (Tempat Kejadian Perkara) hendak belajar surfing.
Saat menyeberang di loloan tersebut, airnya setengah badan. Pada saat menyeberang tiba-tiba saja datang ombak besar menyapu kedua WNA Turki ini. Naas, satu orang WNA yakni korban Oktay tak bisa menyelamatkan diri. Sementara temannya Tansel Firat berhasil selamat. Tansel pun langsung berlari meminta bantuan kepada Ni Luh Kumala Dewi, seorang penjaga warung di lokasi kejadian. Peristiwa tersebut kemudian diteruskan ke pemilik villa hingga ke petugas Polsek Selemadeg Barat.
Mendapat laporan orang terseret arus laut, anggota Polsek Selemadeg Barat bersama Pol Airud Polres Tabanan meluncur ke lokasi melakukan pencarian.
Penyisiran dilakukan oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Tabanan dibantu warga di pinggir pantai. Namun sekitar pukul 15.05 wita, korban terlihat mengapung. Posisinya ditemukan tepat di Pantai Pengasahan atau berjarak 200 meter arah barat dari lokasi korban tenggelam.
Dengan bantuan pemain surfing, korban dievakuasi ke pinggir pantai. Saat ditemukan, kondisinya sudah meninggal dunia dengan mulut mengeluarkan busa. Selanjutnya korban diangkut menggunakan mobil ambulance dibawa ke RSUP IGNG Ngoerah (RSUP Sanglah) Denpasar.
Kapolsek Selemadeg Barat AKP I Ketut Suandi mengatakan, jenazah korban sudah diurus pamannya saat dibawa ke Denpasar. Dugaan sementara korban tidak bisa berenang, sehingga tidak bisa menyelamatkan diri saat tersapu ombak. “Korban diduga tidak bisa berenang sehingga tidak bisa menyelamatkan diri,” ujar AKP Suandi.
Sementara korban Raffi Andrean seorang buruh bangunan asal Desa Asemrundung, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah terseret ombak saat berenang di Pantai Pererenan, Banjar Pengembungan, Kecamatan Mengwi, Badung, Jumat (15/12) sekitar pukul 23.00 Wita. Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh Bhabinkamtibmas Desa Pererenan, Aiptu I Made Rai Sucipta saat menyisir pinggir Pantai Pererenan dalam upaya mencari korban yang dilaporkan hilang pada Kamis (14/12) sekitar pukul 17.00 Wita.
Jenazah korban ditemukan di sekitar lokasi korban hilang terseret ombak. Korban ditemukan tergeletak di bibir pantai dalam posisi tengkurap. Telinga korban mengeluarkan darah, sementara kulitnya sudah mengelupas. Petugas kemudian menghubungi keluarga korban. “Orangtua korban mengakui benar jenazah yang ditemukan adalah Raffi yang hilang disapu ombak saat berenang dua hari lalu,” ungkap Kasi Humas Polres Badung, Iptu Ketut Sudana dalam keterangan persnya, Sabtu (16/12).
Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan di TKP, jenazah korban dievakuasi ke RSUD Mangusada, Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hasil pemeriksaan luar pada punggung korban terdapat luka gores.
Korban diketahui baru dua bulan bekerja sebagai buruh bangunan di sebuah hotel di Kawasan Pantai Pererenan. Pada Kamis sore sekitar pukul 16.30 Wita korban bersama tiga orang temannya yang juga merupakan sama-sama buruh proyek pergi ke Pantai Pererenan untuk berenang. Keempatnya tiba di Pantai Pererenan sekitar pukul 17.00 Wita dan langsung berenang. Tengah asyik berenang tiba-tiba datang ombak menghantam korban, lalu diseret arus laut ke dalam. Pada saat kejadian, korban sempat berusaha ditolong seorang bule yang sama-sama berenang di lokasi. Namun, korban hilang diseret ganasnya ombak.n des,pol
Dengan bantuan pemain surfing, korban dievakuasi ke pinggir pantai. Saat ditemukan, kondisinya sudah meninggal dunia dengan mulut mengeluarkan busa. Selanjutnya korban diangkut menggunakan mobil ambulance dibawa ke RSUP IGNG Ngoerah (RSUP Sanglah) Denpasar.
Kapolsek Selemadeg Barat AKP I Ketut Suandi mengatakan, jenazah korban sudah diurus pamannya saat dibawa ke Denpasar. Dugaan sementara korban tidak bisa berenang, sehingga tidak bisa menyelamatkan diri saat tersapu ombak. “Korban diduga tidak bisa berenang sehingga tidak bisa menyelamatkan diri,” ujar AKP Suandi.
Sementara korban Raffi Andrean seorang buruh bangunan asal Desa Asemrundung, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah terseret ombak saat berenang di Pantai Pererenan, Banjar Pengembungan, Kecamatan Mengwi, Badung, Jumat (15/12) sekitar pukul 23.00 Wita. Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh Bhabinkamtibmas Desa Pererenan, Aiptu I Made Rai Sucipta saat menyisir pinggir Pantai Pererenan dalam upaya mencari korban yang dilaporkan hilang pada Kamis (14/12) sekitar pukul 17.00 Wita.
Jenazah korban ditemukan di sekitar lokasi korban hilang terseret ombak. Korban ditemukan tergeletak di bibir pantai dalam posisi tengkurap. Telinga korban mengeluarkan darah, sementara kulitnya sudah mengelupas. Petugas kemudian menghubungi keluarga korban. “Orangtua korban mengakui benar jenazah yang ditemukan adalah Raffi yang hilang disapu ombak saat berenang dua hari lalu,” ungkap Kasi Humas Polres Badung, Iptu Ketut Sudana dalam keterangan persnya, Sabtu (16/12).
Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan di TKP, jenazah korban dievakuasi ke RSUD Mangusada, Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hasil pemeriksaan luar pada punggung korban terdapat luka gores.
Korban diketahui baru dua bulan bekerja sebagai buruh bangunan di sebuah hotel di Kawasan Pantai Pererenan. Pada Kamis sore sekitar pukul 16.30 Wita korban bersama tiga orang temannya yang juga merupakan sama-sama buruh proyek pergi ke Pantai Pererenan untuk berenang. Keempatnya tiba di Pantai Pererenan sekitar pukul 17.00 Wita dan langsung berenang. Tengah asyik berenang tiba-tiba datang ombak menghantam korban, lalu diseret arus laut ke dalam. Pada saat kejadian, korban sempat berusaha ditolong seorang bule yang sama-sama berenang di lokasi. Namun, korban hilang diseret ganasnya ombak.n des,pol
Komentar