WNA yang Jadi Bandar, Tembak Mati Saja!
Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan melapor kepada Presiden Joko Widodo soal penyelundupan 1 ton sabu di Anyer, Banten.
Peredaran Narkoba Makin Miris
JAKARTA, NusaBali
Polri juga akan menyampaikan langkah pencegahan supaya peredaran narkotika dari luar negeri tidak masuk ke Indonesia.
"Nanti saya akan melapor juga ke Presiden, menghadap beliau, nanti kepada Menko Polhukam saya laporkan bagaimana menghadapi fakta seperti ini karena ini menjadi bahan evaluasi agar jangan sampai tembus," ujar Tito di gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/7) seperti dilansir detik.
Untuk mencegah peredaran narkotika, Polri akan melakukan penindakan keras kepada pengedar. Tito menginstruksikan jajarannya untuk mengekspos pengedar yang ditembak mati supaya ada efek jera.
"Tapi jangan dijejerin mayatnya seperti habis berburu hewan. Ekspos depan RS. Kenapa, kita termasuk yang agak lemah menurut saya, kita negara besar, penduduk middle class membesar, jadi market yang sangat luar biasa," tutur Tito.
Tito kemudian membandingkan soal penindakan pengedar narkotika di Indonesia yang belum menimbulkan efek jera dengan negara tetangga. Untuk mengevaluasi hal tersebut, Tito memerintahkan jajarannya menembak mati pengedar narkotika dari luar negeri yang masuk ke Indonesia.
"Kalau 'jantungnya' kena, 'jantungnya' tertembak mati, satu network akan lumpuh. Oleh karena itu, apalagi kalau 'jantungnya' adalah WNA. Di pikiran kita, mereka ingin menghancurkan negara kita. Kalau sudah begitu, saya perintahkan pada jajaran ketemu WNA bandar, dia yang mengkoordinir masuknya ke Indonesia, tembak mati saja," tuturnya.
Polisi masih terus menelusuri jaringan 1 ton sabu yang terungkap dari penangkapan di Pantai Anyer, Serang, Banten. Selain itu, polisi menyelisik apakah jaringan yang berasal dari Taiwan itu juga bekerja sama dengan sindikat di Tanah Air.
"Nanti kita identifikasi. Sedang kita cek, sedang kita dalami," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (17/7).
Pengungkapan jaringan 1 ton sabu itu dilakukan beberapa waktu lalu oleh tim gabungan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok. Saat itu, satu dari empat warga negara (WN) Taiwan tewas ditembak karena melawan petugas. Mereka ditangkap di Pantai Anyer, Serang, Banten.
Polisi pun mengembangkan kasus itu hingga ke Batam. Ternyata ada sebuah kapal bernama Wanderlust yang digunakan untuk mengirim narkoba dari Taiwan. Seluruh orang yang ditangkap merupakan warga negara asing. Tidak tertutup kemungkinan pengembangan kasus itu bisa merambah terkait warga negara Indonesia, tetapi Argo mengatakan hingga saat ini polisi belum menemukan hal itu. *
1
Komentar