Aski Bali Minta Pemerintah Atensi Perkopian
Berharap ada bantuan pupuk organik dan akses KUR dipermudah
DENPASAR, NusaBali
Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Kopi Indonesia (Aski) Bali berharap pemerintah memberi atensi terhadap kondisi perkopian. Alasannya, produktivitas kopi masih belum optimal.
Rata-rata produktivitas kopi di Bali saat ini kurang dari 5 kilogram per pohon. Produktivitas tersebut lebih rendah dari nasional yang mencapai 7 kilogram dan dunia yang mencapai 10 kilogram per pohon. Sedang total produksi kopi Bali setahun diperkirakan 20 ribu ton.
Ketua Aski Bali Dwika Atimika Arya Rumawan mengatakan Minggu (17/12). Dengan produksi yang ‘terbatas’ itu, sulit akan memenuhi permintaan kopi dalam jumlah besar.
”Misalnya tiba-tiba ada permintaan 6 kontainer kopi, dimana dapat kopi sebanyak itu.? Satu kontainer memuat 21 ton. Sehingga kalau 6 kontainer, sama dengan 126 ton kopi. Itu banyak,” ujarnya.
Karena itulah, lanjutnya pemerintah diharapkan memberi atensi dalam budidaya. Selain memiliki nilai ekonomis tinggi, baik untuk ekspor maupun konsumsi, tanaman kopi memiliki fungsi menjaga lingkungan alam, yakni menyerap air dan mencegah erosi.
Dwi Atmika mengungkapkan subsidi pupuk organik salah satu yang diharapkan untuk meningkatkan produktivitas tanaman kopi.
“Dulu kan pernah itu bantuan subsidi pupuk organik. Itu bisa diberikan kembali,” ujarnya.
Menurutnya bantuan subsidi pupuk organik, tentu membantu petani untuk menjaga kesuburan tanah dan tanaman kopi sendiri. “Jadi di hulu, juga mendapatkan perhatian,” terangnya.
Selain itu diharapkan bantuan fasilitasi pemasaran, khususnya ekspor. Dengan fasilitasi pemasaran, pelaku UMKM kopi bisa melakukan ekspor secara mandiri.
“Mungkin prosedur ekspornya disederhanakan,” terangnya.
Dengan demikian, ekspor kopi tidak lagi lewat luar daerah, seperti melalui Surabaya dengan alasan volume yang sedikit.
Sama seperti Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lainnya, Dwi Atmika menyatakan UMKM bidang usaha kopi berharap kemudahan akses permodalan untuk mengembangkan usaha.
Terutama akses memperoleh Kredit Usaha Rakyat (KUR). Bantuan permodalan dengan KUR, tentu bermanfaat bagi UMKM dalam mengembangkan dan meningkatkan usaha. K17.
Komentar