Enam Perenang Lagi Diprediksi Lolos PON
DENPASAR, NusaBali - Pengurus Provinsi Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Bali menunggu keputusan pengurus pusat (PB PRSI) terkait 12 atlet renang Bali yang lolos PON 2024.
Namun, dari prediksi PRSI Bali setidaknya ada enam lagi perenang Bali lolos, yang terdiri dari tiga putri dan tiga putra dalam kategori renang kolam. Sebab sebelumnya ada enam perenang Bali yang lolos PON dari kategori renang perairan terbuka.
Pelatih renang Bali I Wayan Wiarta tidak memungkiri ada enam perenang Bali yang diperkirakan lolos PON, yang terdiri dari tiga putra dan tiga putri untuk kategori perorangan renang kolam. Namun untuk kepastian lolos PON ini harus ada SK dari PB PRSI.
"Sejauh ini masih menunggu itu (SK). Janjinya dua hari setelah kegiatan, tapi sampai sekarang belum turun. Nanti saya akan koordinasi lagi untuk kepastiannya," ungkap Wayan Wiarta, Minggu (17/12).
Menurutnya, belum keluarnya nama keenam atlet itu karena selama pertandingan pada 12 - 15 Desember itu ada kendala. Yakni, klub dari Jakarta menggunakan perenang luar negeri. Atas hal itulah, sejumlah daerah langsung protes dan masih ditangani PB PRSI. "Ada beberapa yang ikut. Dari pengakuan, mereka keturunan, yakni nenek mereka dari Indonesia. Tapi, persyaratannya kan harus ada KTP, Kartu Keluarga. Nah ini yang kami pertanyakan, apalagi yang bersangkutan itu sudah memiliki atau tidak? Ini masih tunggu keputusan PB," kata Wayan Wiarta.
Jika SK enam atlet renang sudah, maka total ada 12 atlet renang Bali yang berasal dari dua kategori lolos PON. Kategori pertama dari renang perairan terbuka yang sudah selesai kualifikasi pada September lalu dengan meloloskan enam atlet (tiga putra dan tiga putri). Kemudian yang terakhir ini, yakni kategori renang kolam dengan total 6 atlet (3 putra dan 3 putri).
"Semoga besok keputusan dari PB turun, sehingga kita langsung serahkan ke KONI Bali. Karena waktunya ini sudah mepet," kata Wiarta berharap.
Disinggung terkait kompetitor selama event itu, Wiarta mengaku ada lima provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara dan Bali. Meski dalam kompetisi itu tidak membawa nama provinsi, namun membawa nama Klub.
"Kita berada di lima besar itu. Jadi persaingannya itu sangat ketat dan bersaing dengan ribuan atlet dari berbagai daerah," kata Wayan Wiarta. dar
Komentar