Petani Muda Tabanan Curhat ke Alam Ganjar
TABANAN, NusaBali - Putra Calon Presiden (Capres) yang diusung PDIP-PPP-Hanura-Perindo Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam Ganjar bertandang ke Pabrik Cokelat atau Cau Cokelat di Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan, Senin (18/12).
Kedatangan Alam Ganjar untuk menyapa sekaligus mendengarkan keluhan petani muda di Kabupaten Tabanan.
Dalam kesempatan itu Alam Ganjar berkesempatan melihat dan mendengarkan cara memproduksi cokelat yang berkualitas. Kedatangannya beserta rombongan pada pukul 10.37 Wita itu disambut langsung CEO PT Cau Cokelat, Kadek Surya Prasetya Wiguna. Sebelum berdiskusi sekitar 15 menit lamanya dengan petani muda Tabanan, putra tunggal Ganjar Pranowo ini diajak melihat dan mengetahui proses awal pembuatan cokelat hingga pemasarannya.
Pertama dia diajak mengunjungi kebun cokelat organik. Di lahan seluas 1,5 hektare tersebut Alam Ganjar diberikan kesempatan memetik buah cokelat atau bahan utama sebelum diolah menjadi cokelat. Bahkan dia pun diminta untuk mencicipi buah cokelat tersebut. Usai diajak ke kebun edukasi, Alam Ganjar juga diberikan pemahaman cara membuat cokelat berkualitas, yaitu dengan proses fermentasi kemudian baru dilakukan pengeringan biji kemudian baru dilakukan pengolahan.
Alam Ganjar mengatakan tertarik berkunjung ke Cau Cokelat karena bisa belajar secara holistik.
Sebab di Cau Cokelat bisa berwisata sembari mendapat edukasi terkait dengan proses cara produksi cokelat hingga pemasaran. "Semua ada di Cau Cokelat. Jadi kita juga tahu ada banyak jenis cokelat mulai dari cokelat organik dan lainnya," ujarnya. Dengan kondisi itu dia menyebutkan ada optimisme baru terkait dengan pengolahan pertanian khususnya cokelat. Apalagi di Cau Cokelat sendiri banyak memberikan edukasi pertanian sehingga diharapkan bisa mengadopsi kondisi serupa di daerah lain.
"Khusus di kalangan milenial ini menarik sekali. Dia pun mengajak agar lahan yang masih produktif bisa ditanami cokelat. Ini menjadi hal menarik karena ternyata cokelat kita di Indonesia itu oke. Pasarnya besar tetapi belum tergarap maksimal belum berlevel seperti kopi padahal cokelat bisa diolah menjadi berbagai varian," ujar Wakil Ketua Esports Indonesia (ESI) Provinsi Jawa Tengah ini. Kedatangan Alam Ganjar ini mendapat respon positif dari petani muda Tabanan. Kesempatan itu pun dijadikan ajang menyampaikan keluhan yang dialami petani. Baik petani dari sektor pertanian padi, holtikultura hingga peternak.
Salah satu petani holtikultura kopi asal Banjar Margasari, Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, I Ketut Saudi Andre Putra mengatakan saat ini petani di Pupuan mengeluhkan hasil panen menurun karena cuaca. Padahal saat ini harga kopi tembus diangkat Rp 60.000 per kilogram jenis kopi robusta kering. Selain itu yang menjadi harapannya, di Tabanan diminta ada pabrik kopi mirip Cau Cokelat. Diminta dibuat pabrik untuk memperpendek mata rantai penjualan petani ke tengkulak.
"Kalau ada pabrik secara otomatis biaya produksi juga sedikit sehingga bisa mensejahterakan petani kopi," harap Andre Putra. Keluhan lain pun datang dari petani muda asal Penebel Pande Boki alias Pande Putu Widya Paramarta. Permasalahan yang dihadapi adalah susahnya petani memperoleh pupuk bersubsidi. Di samping adanya program baru memesan pupuk menggunakan Kartu Tani namun pemerintah dan petani tidak siap.
Kemudian kata dia, petani diminta membeli pupuk menggunakan barcode yang ada dalam proses ini petani malah kebingungan karena petani sudah berumur. "Jadi harapan kami Mas Alam bisa meneruskan keluhan kami sehingga bisa segera tertangani," harapnya. Sementara itu CEO PT Cau Cokelat Kadek Surya Prasetya Wiguna sangat berterimakasih atas kedatangan Alam Ganjar ke Cau Cokelat. Cokelat adalah produk luar biasa sebab Indonesia sekarang bukan sebagai pengekspor lagi, tetapi sudah impor cokelat karena kebutuhan cokelat tinggi.
Untuk itu dia pun mengajak petani muda khususnya, jangan ragu untuk bertani cokelat.
"Apalagi pangsa pasar luas selain itu harga cokelat per kilogram sudah tembus di angka Rp 60.000 sehingga bisa mensejahterakan petani sepanjang petani bertani dengan baik," jelasnya. Dalam kesempatan itu Wiguna pun menaruh harapan kepada Alam Ganjar yang menjadi corong pemuda bisa membantu petani muda khususnya Tabanan dalam keberlangsungan pertanian mulai dari segi pupuk, hingga pengembangan SDM. 7 des
Dalam kesempatan itu Alam Ganjar berkesempatan melihat dan mendengarkan cara memproduksi cokelat yang berkualitas. Kedatangannya beserta rombongan pada pukul 10.37 Wita itu disambut langsung CEO PT Cau Cokelat, Kadek Surya Prasetya Wiguna. Sebelum berdiskusi sekitar 15 menit lamanya dengan petani muda Tabanan, putra tunggal Ganjar Pranowo ini diajak melihat dan mengetahui proses awal pembuatan cokelat hingga pemasarannya.
Pertama dia diajak mengunjungi kebun cokelat organik. Di lahan seluas 1,5 hektare tersebut Alam Ganjar diberikan kesempatan memetik buah cokelat atau bahan utama sebelum diolah menjadi cokelat. Bahkan dia pun diminta untuk mencicipi buah cokelat tersebut. Usai diajak ke kebun edukasi, Alam Ganjar juga diberikan pemahaman cara membuat cokelat berkualitas, yaitu dengan proses fermentasi kemudian baru dilakukan pengeringan biji kemudian baru dilakukan pengolahan.
Alam Ganjar mengatakan tertarik berkunjung ke Cau Cokelat karena bisa belajar secara holistik.
Sebab di Cau Cokelat bisa berwisata sembari mendapat edukasi terkait dengan proses cara produksi cokelat hingga pemasaran. "Semua ada di Cau Cokelat. Jadi kita juga tahu ada banyak jenis cokelat mulai dari cokelat organik dan lainnya," ujarnya. Dengan kondisi itu dia menyebutkan ada optimisme baru terkait dengan pengolahan pertanian khususnya cokelat. Apalagi di Cau Cokelat sendiri banyak memberikan edukasi pertanian sehingga diharapkan bisa mengadopsi kondisi serupa di daerah lain.
"Khusus di kalangan milenial ini menarik sekali. Dia pun mengajak agar lahan yang masih produktif bisa ditanami cokelat. Ini menjadi hal menarik karena ternyata cokelat kita di Indonesia itu oke. Pasarnya besar tetapi belum tergarap maksimal belum berlevel seperti kopi padahal cokelat bisa diolah menjadi berbagai varian," ujar Wakil Ketua Esports Indonesia (ESI) Provinsi Jawa Tengah ini. Kedatangan Alam Ganjar ini mendapat respon positif dari petani muda Tabanan. Kesempatan itu pun dijadikan ajang menyampaikan keluhan yang dialami petani. Baik petani dari sektor pertanian padi, holtikultura hingga peternak.
Salah satu petani holtikultura kopi asal Banjar Margasari, Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, I Ketut Saudi Andre Putra mengatakan saat ini petani di Pupuan mengeluhkan hasil panen menurun karena cuaca. Padahal saat ini harga kopi tembus diangkat Rp 60.000 per kilogram jenis kopi robusta kering. Selain itu yang menjadi harapannya, di Tabanan diminta ada pabrik kopi mirip Cau Cokelat. Diminta dibuat pabrik untuk memperpendek mata rantai penjualan petani ke tengkulak.
"Kalau ada pabrik secara otomatis biaya produksi juga sedikit sehingga bisa mensejahterakan petani kopi," harap Andre Putra. Keluhan lain pun datang dari petani muda asal Penebel Pande Boki alias Pande Putu Widya Paramarta. Permasalahan yang dihadapi adalah susahnya petani memperoleh pupuk bersubsidi. Di samping adanya program baru memesan pupuk menggunakan Kartu Tani namun pemerintah dan petani tidak siap.
Kemudian kata dia, petani diminta membeli pupuk menggunakan barcode yang ada dalam proses ini petani malah kebingungan karena petani sudah berumur. "Jadi harapan kami Mas Alam bisa meneruskan keluhan kami sehingga bisa segera tertangani," harapnya. Sementara itu CEO PT Cau Cokelat Kadek Surya Prasetya Wiguna sangat berterimakasih atas kedatangan Alam Ganjar ke Cau Cokelat. Cokelat adalah produk luar biasa sebab Indonesia sekarang bukan sebagai pengekspor lagi, tetapi sudah impor cokelat karena kebutuhan cokelat tinggi.
Untuk itu dia pun mengajak petani muda khususnya, jangan ragu untuk bertani cokelat.
"Apalagi pangsa pasar luas selain itu harga cokelat per kilogram sudah tembus di angka Rp 60.000 sehingga bisa mensejahterakan petani sepanjang petani bertani dengan baik," jelasnya. Dalam kesempatan itu Wiguna pun menaruh harapan kepada Alam Ganjar yang menjadi corong pemuda bisa membantu petani muda khususnya Tabanan dalam keberlangsungan pertanian mulai dari segi pupuk, hingga pengembangan SDM. 7 des
Komentar