Paus Terdampar di Pantai Semawang Gagal Diselamatkan
DENPASAR, NusaBali - Paus yang terdampar di sekitar perairan Pantai Semawang, Sanur, Denpasar Selatan, Senin (18/12) pagi, akhirnya tidak bisa diselamatkan alias mati.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Bali Agus Budi Santosa dalam keterangannya mengatakan, menindaklanjuti laporan masyarakat terkait kejadian mamalia laut jenis paus yang terdampar di Pantai Semawang, Sanur, Denpasar Selatan, petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Bali melakukan evakuasi satwa tersebut pada pukul 08.00 Wita.
Berdasarkan hasil evakuasi diketahui satwa tersebut merupakan jenis Paus Sperma Palsu atau The Pygmy Sperm Whale (Kogia breviceps). Satwa ini merupakan satwa yang dilindungi Undang-undang.
Paus Sperma Palsu berukuran sedang diketahui berjenis kelamin betina dengan panjang sekitar 2,68 meter dan diameter 36,5 centimeter.
“Saat ditemukan satwa ini dalam kondisi penuh luka yang diduga akibat gigitan satwa lain. Ketika digiring agar bisa kembali ke tengah laut, satwa tersebut kembali lagi ke pinggir pantai,” ujar Agus Budi.
Paus Sperma Palsu kemudian dievakuasi bersama dengan nelayan sekitar, Yayasan JSI, dan Yayasan Bali Bersih.
“Namun sayang satwa tersebut akhirnya mati saat menunggu evakuasi untuk dilakukan pengobatan luka yang berada di sekujur tubuhnya,” jelas Agus Budi.
Bangkai paus kemudian dilakukan nekropsi guna mengetahui lebih lanjut penyebab kematian satwa tersebut.
Selanjutnya bangkai paus dikubur di Kantor Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bali yang diliput dengan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) Kematian dan Penguburan.
Paus terdampar di Pantai Semawang sempat diunggah oleh salah satu influencer Bali Kadek Suprapta Meranggi melalui akun Instagramnya @deck_sotto, Senin pagi.
Dalam unggahannya, pria yang akrab disapa Deck Sotto itu mengatakan bahwa dirinya mendapat laporan dari masyarakat terkait adanya ikan yang terdampar.
“Dapat laporan. Saya pikir ini laporannya berupa dugong yang terdampar. Saya menggunakan perahu di air surut ini. Apakah ini paus?” ungkap Deck Sotto dalam unggahannya.
Sebelumnya masih di bulan ini, tepatnya pada 7 Desember 2023, masyarakat juga dihebohkan dengan penemuan bangkai paus sperma (Physeter macrocephalus) berjenis kelamin betina di Pantai Legian. Balai KSDA Bali menyebut paus sperma berukuran panjang 10,6 meter dan lebar tubuh bagian tengah 2,25 meter tersebut diperkirakan telah mati lebih dari 3 hari. 7 cr78
Berdasarkan hasil evakuasi diketahui satwa tersebut merupakan jenis Paus Sperma Palsu atau The Pygmy Sperm Whale (Kogia breviceps). Satwa ini merupakan satwa yang dilindungi Undang-undang.
Paus Sperma Palsu berukuran sedang diketahui berjenis kelamin betina dengan panjang sekitar 2,68 meter dan diameter 36,5 centimeter.
“Saat ditemukan satwa ini dalam kondisi penuh luka yang diduga akibat gigitan satwa lain. Ketika digiring agar bisa kembali ke tengah laut, satwa tersebut kembali lagi ke pinggir pantai,” ujar Agus Budi.
Paus Sperma Palsu kemudian dievakuasi bersama dengan nelayan sekitar, Yayasan JSI, dan Yayasan Bali Bersih.
“Namun sayang satwa tersebut akhirnya mati saat menunggu evakuasi untuk dilakukan pengobatan luka yang berada di sekujur tubuhnya,” jelas Agus Budi.
Bangkai paus kemudian dilakukan nekropsi guna mengetahui lebih lanjut penyebab kematian satwa tersebut.
Selanjutnya bangkai paus dikubur di Kantor Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bali yang diliput dengan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) Kematian dan Penguburan.
Paus terdampar di Pantai Semawang sempat diunggah oleh salah satu influencer Bali Kadek Suprapta Meranggi melalui akun Instagramnya @deck_sotto, Senin pagi.
Dalam unggahannya, pria yang akrab disapa Deck Sotto itu mengatakan bahwa dirinya mendapat laporan dari masyarakat terkait adanya ikan yang terdampar.
“Dapat laporan. Saya pikir ini laporannya berupa dugong yang terdampar. Saya menggunakan perahu di air surut ini. Apakah ini paus?” ungkap Deck Sotto dalam unggahannya.
Sebelumnya masih di bulan ini, tepatnya pada 7 Desember 2023, masyarakat juga dihebohkan dengan penemuan bangkai paus sperma (Physeter macrocephalus) berjenis kelamin betina di Pantai Legian. Balai KSDA Bali menyebut paus sperma berukuran panjang 10,6 meter dan lebar tubuh bagian tengah 2,25 meter tersebut diperkirakan telah mati lebih dari 3 hari. 7 cr78
1
Komentar