Kadiparda Prediksi Puncak Kunjungan Mulai H-3
Ingatkan Soal Keamanan
DENPASAR,NusaBali - Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjokorda Bagus Pemayun menyatakan khususnya untuk Nataru ini, kunjungan wisatawan ke Bali diyakini akan meningkat. Hal itu karena Bali merupakan destinasi utama untuk berlibur. Puncak kunjungan H-3 sampai nanti plus 2 hari setelah Tahun Baru 2024.
Mengantipasi luberan wisatawan, Tjokorda Bagus Pemayun mengingatkan kembali kabupaten/kota untuk menjaga keamanan dan kenyamanan destinasi. “Keamanan terutama, itu sudah kita sampaikan kepada teman- teman kabupaten/kota,” ujarnya.
Kata dia segala sarana dan prasarana yang bertalian dengan keamanan, keselamatan pengunjung atau wisatawan tidak boleh diabaikan. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga citra pariwisata Bali sebagai tempat berwisata yang aman dan nyaman tetap terjaga. “Apalagi pariwisata kita mulai pulih, setelah pandemi,” ucap pejabat asal Kota Gianyar ini.
Pada bulan Desember kunjungan wisatawan, khususnya wisman diperkirakan 600 ribu sampai 650 ribu orang. Jumlah tersebut termasuk perkiraaan kedatangan pada puncak keramaian H-3 sampai dengan akhir Desember 2023. “Ada peningkatan dari 500 ribu-520 ribu bulan-bulan sebelumnya,” ujarnya.
Tjok Bagus Pemayun kembali mengingatkan destinasi- destinasi yang sudah mengantongi sertifikat CHSE (cleanliness, healty safety dan environmental sustainability ) untuk menerapkannya. “ Misalnya jika ada personel yang tiba-tiba merasa kurang fit atau merasa sakit, jangan memaksakan diri menghandle wisatawan. “Itu yang kita sudah kita sampaikan,” ujarnya. Intinya aspek-aspek yang bertalian dengan persiapan Nataru, sudah dibahas bersama semua stakeholder.
Terpisah Direktur Eksekutif PHRI Bali, Ida Bagus Purwa Sidemen memperkirakan puncak kunjungan setelah tanggal 20 Desember sampai dengan awal Tahun Baru nanti. Dengan kunjungan tersebut, IB Purwa Sidemen optimistis rata- rata tingkat hunian kamar berkisar 65-70 persen. “Itu rata- rata, karena sejatinya tingkat hunian tidak berbeda,” terangnya.
Maksudnya ada hunian kamar yang tinggi, namun di pihak lain ada yang tingkat hunian rendah. Sehingga bila dirata-ratakan dia yakin antara 65-70 persen.
IB Purwa Sidemen mengatakan kepada seluruh anggota PHRI Bali sudah disampaikan agar melakukan persiapan sebaik mungkin. Terutama faktor keamanan dan keselamatan. Hal itu sebagaimana yang disampaikan Pemerintah, baik imbauan dari Dinas Pariwisata Bali dan Polda Bali. “Itu semua sudah kita beritahukan kepada seluruh anggota,” ujarnya.
Hal itu tidak saja berkaitan dengan Natal dan Tahun Baru 2024 saja, tetapi juga dalam waktu dekat yakni pada bulan Februari 2024, berlangsung perhelatan politik nasional yakni Pemilu. Demikian juga soal isu mengenai perkembangan Covid, diharapkan tidak berdampak terhadap pariwisata Bali.
“Selain nanti juga ada Imlek, kemungkinan besar akan berdampak positif juga bagi kunjungan wisatawan ke Bali,” ucapnya.
Sementara Ketua PHRI Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan puncak keramaian Nataru biasanya secara bertahap. Kata dia kunjungan meningkat mulai pekan ketiga Desember. “Namun biasanya tak akan full. Kita perkirakan sampai 27 Desember tingkat okupansi 80 persen,” ujarnya.
Sesudahnya mulai 28,29 dan 30 Desember baru akan meningkat lagi, sehingga berpengaruh pada tingkat hunian kamar. “Mudah-mudahan bisa 90-95 persen,” harapnya.
Menurut Rai Suryawijaya, kunjungan wisman saat ini 15-16 ribu perhari. Dengan peningkatan kunjungan wisman yang terus meningkat, Rai Suryawijaya optimis Bali bisa memperoleh 5,5 juta wisman. “Berarti melampui bisa lebih 1 juta dari target 4,5 juta untuk Bali,” ujarnya.
Sementara jumlah kamar hotel di seluruh Bali berkisar 150 ribuan kamar. “Mungkin sekarang ada penambahan lagi sedikit-sedikit,” terangnya. K17.
Kata dia segala sarana dan prasarana yang bertalian dengan keamanan, keselamatan pengunjung atau wisatawan tidak boleh diabaikan. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga citra pariwisata Bali sebagai tempat berwisata yang aman dan nyaman tetap terjaga. “Apalagi pariwisata kita mulai pulih, setelah pandemi,” ucap pejabat asal Kota Gianyar ini.
Pada bulan Desember kunjungan wisatawan, khususnya wisman diperkirakan 600 ribu sampai 650 ribu orang. Jumlah tersebut termasuk perkiraaan kedatangan pada puncak keramaian H-3 sampai dengan akhir Desember 2023. “Ada peningkatan dari 500 ribu-520 ribu bulan-bulan sebelumnya,” ujarnya.
Tjok Bagus Pemayun kembali mengingatkan destinasi- destinasi yang sudah mengantongi sertifikat CHSE (cleanliness, healty safety dan environmental sustainability ) untuk menerapkannya. “ Misalnya jika ada personel yang tiba-tiba merasa kurang fit atau merasa sakit, jangan memaksakan diri menghandle wisatawan. “Itu yang kita sudah kita sampaikan,” ujarnya. Intinya aspek-aspek yang bertalian dengan persiapan Nataru, sudah dibahas bersama semua stakeholder.
Terpisah Direktur Eksekutif PHRI Bali, Ida Bagus Purwa Sidemen memperkirakan puncak kunjungan setelah tanggal 20 Desember sampai dengan awal Tahun Baru nanti. Dengan kunjungan tersebut, IB Purwa Sidemen optimistis rata- rata tingkat hunian kamar berkisar 65-70 persen. “Itu rata- rata, karena sejatinya tingkat hunian tidak berbeda,” terangnya.
Maksudnya ada hunian kamar yang tinggi, namun di pihak lain ada yang tingkat hunian rendah. Sehingga bila dirata-ratakan dia yakin antara 65-70 persen.
IB Purwa Sidemen mengatakan kepada seluruh anggota PHRI Bali sudah disampaikan agar melakukan persiapan sebaik mungkin. Terutama faktor keamanan dan keselamatan. Hal itu sebagaimana yang disampaikan Pemerintah, baik imbauan dari Dinas Pariwisata Bali dan Polda Bali. “Itu semua sudah kita beritahukan kepada seluruh anggota,” ujarnya.
Hal itu tidak saja berkaitan dengan Natal dan Tahun Baru 2024 saja, tetapi juga dalam waktu dekat yakni pada bulan Februari 2024, berlangsung perhelatan politik nasional yakni Pemilu. Demikian juga soal isu mengenai perkembangan Covid, diharapkan tidak berdampak terhadap pariwisata Bali.
“Selain nanti juga ada Imlek, kemungkinan besar akan berdampak positif juga bagi kunjungan wisatawan ke Bali,” ucapnya.
Sementara Ketua PHRI Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan puncak keramaian Nataru biasanya secara bertahap. Kata dia kunjungan meningkat mulai pekan ketiga Desember. “Namun biasanya tak akan full. Kita perkirakan sampai 27 Desember tingkat okupansi 80 persen,” ujarnya.
Sesudahnya mulai 28,29 dan 30 Desember baru akan meningkat lagi, sehingga berpengaruh pada tingkat hunian kamar. “Mudah-mudahan bisa 90-95 persen,” harapnya.
Menurut Rai Suryawijaya, kunjungan wisman saat ini 15-16 ribu perhari. Dengan peningkatan kunjungan wisman yang terus meningkat, Rai Suryawijaya optimis Bali bisa memperoleh 5,5 juta wisman. “Berarti melampui bisa lebih 1 juta dari target 4,5 juta untuk Bali,” ujarnya.
Sementara jumlah kamar hotel di seluruh Bali berkisar 150 ribuan kamar. “Mungkin sekarang ada penambahan lagi sedikit-sedikit,” terangnya. K17.
1
Komentar