ABG yang Minggat Ngaku Kerja di Denpasar
GIANYAR, NusaBali - Anak baru gede (ABG), Pande Putu TPL, 14, yang dikabarkan minggat telah pulang ke rumahnya di Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar.
Namun, Putu hanya pulang sebentar untuk sembahyang bertepatan Hari Saraswati dan istirahat sejenak, Sabtu (16/12). Setelah itu kembali pergi. Kepada keluarganya, Putu mengaku bekerja di kawasan Jalan Kebo Iwa, Denpasar.
“Informasi yang saya dapat dari kelian banjar, anak ini kerja di Denpasar dan tinggal bersama teman sebaya yang juga putus sekolah. Mereka ketemu kenal di sebuah konser musik,” ungkap Komisioner Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali, Ir I Made Ariasa, Selasa (19/12). Atas info tersebut, Ariasa kembali berkoordinasi dengan Perbekel Desa Kemenuh agar tetap ada upaya lebih lanjut. “Kami dari KPPAD Provinsi Bali tetap berharap Putu pulang dan melanjutkan pendidikan informal paket B di PKBM Widya Dewata, bisa sambil kerja,” kata Ariasa.
Dengan melanjutkan paket B maka dapat ijazah setara SMP, bila perlu lanjut ke SMK formal sehingga punya bekal mencari kerja yang lebih wajar dan layak ke depan. Terkait status Putu bukan lagi sebagai anak hilang tetapi bekerja atas kemauan sendiri, menurut Ariasa tidak masalah. “Sebenarnya anak ini disayangi oleh semua keluarga. Tidak pernah ada tindakan kekerasan terhadapnya,” ungkap Ariasa.
Perbekel Desa Kemenuh Dewa Nyoman Neka mengatakan, informasi anak ini hilang terbantahkan. “Memang benar salah satu warga kami telah meninggalkan rumah. Namun anak itu telah pulang saat Saraswati. Hanya saja usai sembahyang dia pamit pergi untuk kerja ke Denpasar,” jelas Dewa Neka. Pemerintah Desa Kemenuh bersama BPD Kemenuh tetap berupaya menjadikan anak ini anak asuh desa. “Agar anak ini mendapat pendidikan yang sesuai, pembiayaan difasilitasi. Kami juga tawarkan dia kerja jaga warung sekitar sini. Tapi sementara anak ini tetap memilih ke Denpasar,” ungkap Dewa Neka. 7 nvi
“Informasi yang saya dapat dari kelian banjar, anak ini kerja di Denpasar dan tinggal bersama teman sebaya yang juga putus sekolah. Mereka ketemu kenal di sebuah konser musik,” ungkap Komisioner Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali, Ir I Made Ariasa, Selasa (19/12). Atas info tersebut, Ariasa kembali berkoordinasi dengan Perbekel Desa Kemenuh agar tetap ada upaya lebih lanjut. “Kami dari KPPAD Provinsi Bali tetap berharap Putu pulang dan melanjutkan pendidikan informal paket B di PKBM Widya Dewata, bisa sambil kerja,” kata Ariasa.
Dengan melanjutkan paket B maka dapat ijazah setara SMP, bila perlu lanjut ke SMK formal sehingga punya bekal mencari kerja yang lebih wajar dan layak ke depan. Terkait status Putu bukan lagi sebagai anak hilang tetapi bekerja atas kemauan sendiri, menurut Ariasa tidak masalah. “Sebenarnya anak ini disayangi oleh semua keluarga. Tidak pernah ada tindakan kekerasan terhadapnya,” ungkap Ariasa.
Perbekel Desa Kemenuh Dewa Nyoman Neka mengatakan, informasi anak ini hilang terbantahkan. “Memang benar salah satu warga kami telah meninggalkan rumah. Namun anak itu telah pulang saat Saraswati. Hanya saja usai sembahyang dia pamit pergi untuk kerja ke Denpasar,” jelas Dewa Neka. Pemerintah Desa Kemenuh bersama BPD Kemenuh tetap berupaya menjadikan anak ini anak asuh desa. “Agar anak ini mendapat pendidikan yang sesuai, pembiayaan difasilitasi. Kami juga tawarkan dia kerja jaga warung sekitar sini. Tapi sementara anak ini tetap memilih ke Denpasar,” ungkap Dewa Neka. 7 nvi
1
Komentar