BI Bali Tutup Layanan Kas Selama 3 Hari
Terkait Libur Nataru
DENPASAR,NusaBali - Bank Indonesia menyesuaikan pelayanan kegiatan operasional berkait dengan perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2024. Penyesuaian tersebut baik kegiatan operasional Transaksi non Tunai maupun Transaksi Tunai atau Kas. Kepala Perwakilan Bank Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja menyampaikan Selasa (19/12).
“Kegiatan layanan kas berupa penyetoran dan penarikan untuk perbankan pada 28-29 Desember 2023 dan 1 Januari 2024, tidak beroperasi,” jelasnya.
Sedangkan layanan penukaran uang rusak dan layanan klarifikasi uang rupiah yang diragukan keasliannya sudah ditutup sementara sejak 15 Desember 2023.
Layanan pembelian uang rupiah bersambung atau uncute notes sudah ditutup sementara sejak 12 Desember lalu. Namun demikian layanan perbankan yang berbasis elektronik atau digital seperti mobil banking, internet banking dan kanal pembayaran QRIS tetap dapat digunakan seperti biasanya, sepanjang ditunjang dengan sarana jaringan komunikasi atau internet.
“Kegiatan layanan kas akan dibuka kembali pada 2 Januari 2024,” ujarnya. Erwin Soeriadimadja juga mengingatkan untuk menjaga kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi baik tunai maupun non-tunai. Pertama meneliti uang yang diterima dengan 3 D yakni dilihat diraba dan diterawang. Tujuannya aga terhindar kerugian dari uang palsu.
Berhati-hati dalam bertransaksi baik secara tunai dan non tunai dengan selalu menjaga kerahasiaan informasi pribadi, seperti username, password, PIN serta OTP (one time password).
Kemudian selalu memelihara dan menjaga rupiah melalui 5 Jangan (jangan dilipat, jangan distaples, jangan diremas, jangan dicoret, dan jangan dibasahi) agar uang selalu kondisi baik.
Sebelumnya Erwin Soeriadimadja mengatakan Bank Indonesia mempersiapkan Rp2,6 triliun uang kas mengantisipasi peningkatan permintaan dan penukaran uang terkait Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2024. Jumlah tersebut meningkat dari Tahun 2022, sebanyak Rp2 Triliun.
“Kalau valas sih tidak terlalu, justru kebutuhan uang kartal yang meningkat. Dari Rp2Triliun pada 2022 dan kita perkirakan Rp2,6 triliun,” ujarnya, Senin (18/12).
Menurut Erwin ada peningkatan 10 persen dari penyediaan uang kas terkait Nataru tahun 2022. Untuk pelayanan kepada masyarakat, BI sudah melakukan kerjasama dengan beberapa bank,agar bisa juga melayani masyarakat terhadap kebutuhan uang Rupiah.
“Masyarakat mengunjungi bank untuk melakukan penukaran uang. “Dan masyarakat bisa menukarkan yang ke Bank Indonesia, setiap hari Kamis,” ujarnya.
Selain itu Bank Indonesia juga sudah melaksanakan layanan kas keliling sejak November lalu. Layanan kas keliling itu ada di pasar-pasar, juga di kabupaten/kota.
“Bahkan sekarang kita fokus kepada bank. Di sini (bank) masyarakat melakukan penukaran,” terang Erwin Soeriadimadja. K17.
Sedangkan layanan penukaran uang rusak dan layanan klarifikasi uang rupiah yang diragukan keasliannya sudah ditutup sementara sejak 15 Desember 2023.
Layanan pembelian uang rupiah bersambung atau uncute notes sudah ditutup sementara sejak 12 Desember lalu. Namun demikian layanan perbankan yang berbasis elektronik atau digital seperti mobil banking, internet banking dan kanal pembayaran QRIS tetap dapat digunakan seperti biasanya, sepanjang ditunjang dengan sarana jaringan komunikasi atau internet.
“Kegiatan layanan kas akan dibuka kembali pada 2 Januari 2024,” ujarnya. Erwin Soeriadimadja juga mengingatkan untuk menjaga kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi baik tunai maupun non-tunai. Pertama meneliti uang yang diterima dengan 3 D yakni dilihat diraba dan diterawang. Tujuannya aga terhindar kerugian dari uang palsu.
Berhati-hati dalam bertransaksi baik secara tunai dan non tunai dengan selalu menjaga kerahasiaan informasi pribadi, seperti username, password, PIN serta OTP (one time password).
Kemudian selalu memelihara dan menjaga rupiah melalui 5 Jangan (jangan dilipat, jangan distaples, jangan diremas, jangan dicoret, dan jangan dibasahi) agar uang selalu kondisi baik.
Sebelumnya Erwin Soeriadimadja mengatakan Bank Indonesia mempersiapkan Rp2,6 triliun uang kas mengantisipasi peningkatan permintaan dan penukaran uang terkait Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2024. Jumlah tersebut meningkat dari Tahun 2022, sebanyak Rp2 Triliun.
“Kalau valas sih tidak terlalu, justru kebutuhan uang kartal yang meningkat. Dari Rp2Triliun pada 2022 dan kita perkirakan Rp2,6 triliun,” ujarnya, Senin (18/12).
Menurut Erwin ada peningkatan 10 persen dari penyediaan uang kas terkait Nataru tahun 2022. Untuk pelayanan kepada masyarakat, BI sudah melakukan kerjasama dengan beberapa bank,agar bisa juga melayani masyarakat terhadap kebutuhan uang Rupiah.
“Masyarakat mengunjungi bank untuk melakukan penukaran uang. “Dan masyarakat bisa menukarkan yang ke Bank Indonesia, setiap hari Kamis,” ujarnya.
Selain itu Bank Indonesia juga sudah melaksanakan layanan kas keliling sejak November lalu. Layanan kas keliling itu ada di pasar-pasar, juga di kabupaten/kota.
“Bahkan sekarang kita fokus kepada bank. Di sini (bank) masyarakat melakukan penukaran,” terang Erwin Soeriadimadja. K17.
1
Komentar