Bela Negara Tidak Hanya Tugas Prajurit
SINGARAJA, NusaBali - Pemkab Buleleng secara serentak melangsungkan apel peringatan Hari Bela Negara ke-75, di lobby Kantor Bupati Buleleng, Selasa (19/12). Bela negara ditekankan tidak hanya tugas prajurit TNI dan Polri, tetapi juga tanggung jawab seluruh bangsa.
Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana saat memimpin apel peringatan. Menurutnya, sesuai amanat Presiden Republik Indonesia, Hari Bela Negara merupakan momentum untuk bersatu dan berkontribusi positif demi Indonesia maju.
Lihadnyana menyebutkan, jiwa dan sikap bela negara adalah pilar utama yang menciptakan ketangguhan dan kecerdasan bangsa, dalam menghadapi situasi yang tidak menentu. “Semangat Bela Negara bukan hanya tanggung jawab aparat pertahanan, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat," ucapnya.
Dia menyebutkan, Jiwa bela negara ini pun sangat diperlukan untuk keutuhan bangsa. Tidak hanya dari ancaman luar negeri tetapi juga kesatuan di NKRI. Nilai-nilai dasar bela negara pun diharapkannya dapat bersemayam di sanubari seluruh masyarakat Buleleng. Terlebih saat ini sudah memasuki tahun politik. Perbedaan warna, pandangan dan dukungan politik diharapkan tidak menjadi momok pemecah belah dan hilangnya jiwa bela negara.
Selain itu, nilai-nilai dasar bela negara seperti cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban, harus terus diimplementasikan dalam program pembinaan kesadaran bela negara. Baik di lingkungan pendidikan, pekerjaan, maupun lingkungan masyarakat pada umumnya.
“Saya mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama menunaikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan peran dan profesi masing-masing untuk ikut serta dalam Bela Negara,” ungkap Lihadnyana.
Dalam apel peringatan itu turut hadir, Forkopimda Kabupaten Buleleng, Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, pimpinan SKPD, pejabat eselon III dan fungsional lingkup Pemkab Buleleng, TNI/Polri, linmas, pecalang, dan pramuka.7k23
Lihadnyana menyebutkan, jiwa dan sikap bela negara adalah pilar utama yang menciptakan ketangguhan dan kecerdasan bangsa, dalam menghadapi situasi yang tidak menentu. “Semangat Bela Negara bukan hanya tanggung jawab aparat pertahanan, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat," ucapnya.
Dia menyebutkan, Jiwa bela negara ini pun sangat diperlukan untuk keutuhan bangsa. Tidak hanya dari ancaman luar negeri tetapi juga kesatuan di NKRI. Nilai-nilai dasar bela negara pun diharapkannya dapat bersemayam di sanubari seluruh masyarakat Buleleng. Terlebih saat ini sudah memasuki tahun politik. Perbedaan warna, pandangan dan dukungan politik diharapkan tidak menjadi momok pemecah belah dan hilangnya jiwa bela negara.
Selain itu, nilai-nilai dasar bela negara seperti cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban, harus terus diimplementasikan dalam program pembinaan kesadaran bela negara. Baik di lingkungan pendidikan, pekerjaan, maupun lingkungan masyarakat pada umumnya.
“Saya mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama menunaikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan peran dan profesi masing-masing untuk ikut serta dalam Bela Negara,” ungkap Lihadnyana.
Dalam apel peringatan itu turut hadir, Forkopimda Kabupaten Buleleng, Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, pimpinan SKPD, pejabat eselon III dan fungsional lingkup Pemkab Buleleng, TNI/Polri, linmas, pecalang, dan pramuka.7k23
1
Komentar