Bupati Sanjaya Ngantor di Mundeh Kauh, Angkat Potensi Unggulan Agrowisata
TABANAN, NusaBali - Ada yang berbeda dari rutinitas Bupati Ngantor di Desa atau yang akrab disebut ‘Bungan Desa’ yang ke-40 ini. Bupati Tabanan l I Komang Gede Sanjaya dalam kunjungannya ikut memetik buah salak madu di agrowisata dan borong buah unggulan petani di Desa Mundeh Kauh, Selemadeg Barat, Selasa (19/12).
Saat itu dia didampingi anggota DPRD Tabanan, Sekda beserta para Asisten Setda, para kepala OPD Pemkab Tabanan beserta para pimpinan di instansi vertikal. Para camat se-Kabupaten Tabanan dan para perbekel Se-Kecamatan Selemadeg Barat ikut melancarkan program unggulan pemerintah yang efektif dilakukan setiap bulannya, yang kali ini di kantor Desa Mundeh Kauh.
Setibanya di Mundeh Kauh, Bupati langsung mengunjungi agrowisata Petik Buah Salak Madu milik I Nyoman Sada Adi Astawa. Agrowisata ini merupakan salah satu unggulan Desa Mundeh Kauh, dimana mayoritas masyarakat bergelut di bidang pertanian. Selanjutnya, Bupati beserta jajaran lanjut mengunjungi rumah keluarga stunting yang tercatat ada 4 orang.
Bupati memberikan bantuan sembako berupa paket berisi beras merah, kacang hijau, gula pasir, minyak goreng, dan telur ayam. Bagi Bupati Sanjaya, kehadirannya untuk berkantor dari desa haruslah memberikan manfaat langsung untuk rakyat. Tidak hanya melalui pelayanan yang tanggap, tapi juga bantuan yang bisa langsung dirasakan manfaatnya.
Mempercepat pembangunan, menurut orang nomor satu di Tabanan itu, tidak bisa dari kantor saja, tapi harus masuk ke desa-desa, sehingga pola pendekatan pembangunan bisa lebih cepat dilakukan. “Ketika kita bisa mendengar langsung apa yang menjadi kebutuhan desa, inilah asas manfaat kita berkantor di desa. Kita bisa tahu apa yang kurang, seperti disampaikan tadi, ada potensi petani salak madu. Kalau saya hanya duduk di kantor, bagaimana saya tahu apa yang kurang. Inilah manfaat saya hadir di sini," kata Bupati Sanjaya.
Potensi agrowisata Petik Salak Madu, menurutnya menjadi daya tarik unik yang harus dikelola, dinarasikan, dan dipasarkan dengan baik ke masyarakat. "Kerja kolaborasi, bekerja sama dengan petani, perusda, dan pemerintah dalam pemasaran, ini yang kita sedang formulasikan. Maka tidak salah Pemkab Tabanan, membuat sebuah regulasi, Perda Desa Presisi. Desa Presisi terbentuk dengan menciptakan masyarakat yang sejahtera," terangnya.
Bupati Sanjaya saat itu juga memborong buah-buahan hasil pertanian di Desa Mundeh Kauh, seperti durian, salak madu, dan manggis. "Berkantor di Desa Mundeh sangat luar biasa, karena kita bisa melihat potensi yang ada di desa ini. Ternyata sektor pertaniannya luar biasa. Tadi kami beramai-ramai membeli hasil produksi, semua kita borong, tujuannya untuk membantu petani. Maka banggalah kita sebagai masyarakat Tabanan yang memiliki potensi tani yang luar biasa,” tandasnya.
Perbekel Mundeh Kauh I Nyoman Giri Artawan mengatakan Desa Mundeh Kauh memang unggul di bidang pertanian buah-buahan. "Kami Pemerintah Desa Mundeh Kauh atas nama seluruh masyarakat mengucapkan terima kasih banyak atas kehadiran Bapak Bupati pada hari ini, berkantor di desa kami. Antusias masyarakat kami sangat tinggi atas kehadiran bapak bupati di desa kami,” ucap Giri Artawan.
Disebutkan populasi salak yang ada di kebun petani sekitar 10.000 pohon. Sedangkan untuk hasil produk per tahun, dari 1 hektare kebun agrowisata menghasilkan sekitar 5 ton salak madu.
Program Bungan Desa ini mendapat acungan jempol dari perbekel di Kecamatan Selemadeg Barat. Perbekel Jelijih Punggang I Wayan Sudasna mengatakan Bungan Desa terbukti memberikan dampak dan pengaruh yang positif di masyarakat. Sebab ketika pemerintah terjun ke desa bertemu masyarakat, maka ada peristiwa take and give yang terjadi.
“Perhatian beliau (Bupati Tabanan) ada, gerak cepat menginstruksikan kepada OPD juga langsung dilakukan. Jelas kehadiran beliau ini sangat banyak manfaatnya, bukan sekadar retorika saja tapi ini wajib diketahui khayalak,” kata Sudasna. @ des
Setibanya di Mundeh Kauh, Bupati langsung mengunjungi agrowisata Petik Buah Salak Madu milik I Nyoman Sada Adi Astawa. Agrowisata ini merupakan salah satu unggulan Desa Mundeh Kauh, dimana mayoritas masyarakat bergelut di bidang pertanian. Selanjutnya, Bupati beserta jajaran lanjut mengunjungi rumah keluarga stunting yang tercatat ada 4 orang.
Bupati memberikan bantuan sembako berupa paket berisi beras merah, kacang hijau, gula pasir, minyak goreng, dan telur ayam. Bagi Bupati Sanjaya, kehadirannya untuk berkantor dari desa haruslah memberikan manfaat langsung untuk rakyat. Tidak hanya melalui pelayanan yang tanggap, tapi juga bantuan yang bisa langsung dirasakan manfaatnya.
Mempercepat pembangunan, menurut orang nomor satu di Tabanan itu, tidak bisa dari kantor saja, tapi harus masuk ke desa-desa, sehingga pola pendekatan pembangunan bisa lebih cepat dilakukan. “Ketika kita bisa mendengar langsung apa yang menjadi kebutuhan desa, inilah asas manfaat kita berkantor di desa. Kita bisa tahu apa yang kurang, seperti disampaikan tadi, ada potensi petani salak madu. Kalau saya hanya duduk di kantor, bagaimana saya tahu apa yang kurang. Inilah manfaat saya hadir di sini," kata Bupati Sanjaya.
Potensi agrowisata Petik Salak Madu, menurutnya menjadi daya tarik unik yang harus dikelola, dinarasikan, dan dipasarkan dengan baik ke masyarakat. "Kerja kolaborasi, bekerja sama dengan petani, perusda, dan pemerintah dalam pemasaran, ini yang kita sedang formulasikan. Maka tidak salah Pemkab Tabanan, membuat sebuah regulasi, Perda Desa Presisi. Desa Presisi terbentuk dengan menciptakan masyarakat yang sejahtera," terangnya.
Bupati Sanjaya saat itu juga memborong buah-buahan hasil pertanian di Desa Mundeh Kauh, seperti durian, salak madu, dan manggis. "Berkantor di Desa Mundeh sangat luar biasa, karena kita bisa melihat potensi yang ada di desa ini. Ternyata sektor pertaniannya luar biasa. Tadi kami beramai-ramai membeli hasil produksi, semua kita borong, tujuannya untuk membantu petani. Maka banggalah kita sebagai masyarakat Tabanan yang memiliki potensi tani yang luar biasa,” tandasnya.
Perbekel Mundeh Kauh I Nyoman Giri Artawan mengatakan Desa Mundeh Kauh memang unggul di bidang pertanian buah-buahan. "Kami Pemerintah Desa Mundeh Kauh atas nama seluruh masyarakat mengucapkan terima kasih banyak atas kehadiran Bapak Bupati pada hari ini, berkantor di desa kami. Antusias masyarakat kami sangat tinggi atas kehadiran bapak bupati di desa kami,” ucap Giri Artawan.
Disebutkan populasi salak yang ada di kebun petani sekitar 10.000 pohon. Sedangkan untuk hasil produk per tahun, dari 1 hektare kebun agrowisata menghasilkan sekitar 5 ton salak madu.
Program Bungan Desa ini mendapat acungan jempol dari perbekel di Kecamatan Selemadeg Barat. Perbekel Jelijih Punggang I Wayan Sudasna mengatakan Bungan Desa terbukti memberikan dampak dan pengaruh yang positif di masyarakat. Sebab ketika pemerintah terjun ke desa bertemu masyarakat, maka ada peristiwa take and give yang terjadi.
“Perhatian beliau (Bupati Tabanan) ada, gerak cepat menginstruksikan kepada OPD juga langsung dilakukan. Jelas kehadiran beliau ini sangat banyak manfaatnya, bukan sekadar retorika saja tapi ini wajib diketahui khayalak,” kata Sudasna. @ des
1
Komentar