Desa Culik Gelar Pasraman Kilat Libatkan Siswa 9 SD
AMLAPURA, NusaBali - Desa Adat Culik, Kecamatan Abang, Karangasem, menggelar pasraman kilat melibatkan siswa dari 9 SD se-Desa Adat Culik. Pasraman dibuka Bendesa Adat Culik I Nyoman Alit Biantara di Wantilan Pura Puseh, Banjar Adat Amerta Sari, Desa Adat Culik, Selasa (19/12).
Pasraman berlangsung hingga 29 Desember. Ada tiga jenis kegiatan, yakni Macepat atau belajar nyanyian rohani dengan pembina Ida Ayu Wayan Ebayanti dan I Nengah Kedep. Masatua Bali dengan pembina Ida Ayu Ketut Santi Wirayani dan Ni Luh Nonik Oktiari. Satu lagi, Nyurat Aksara Bali dengan pembina Ida Wayan Gangga dan Ida Ketut Rai Jendra.
Siswa yang diundang setiap SD 6 orang, terdiri atas 3 putra dan 3 putri. Mereka dari SDN 2 Kerta Mandala, SDN 3 Kerta Mandala, SDN 1 Culik, SDN 2 Culik, SDN 3 Culik, SDN 2 Purwakerti, SDN 3 Purwakerti, SDN 4 Purwakerti dan SDN 3 Labasari. "Kegiatan pasraman ini yang ketiga kali dengan judul Pasraman Kreta Winaya Desa Adat Culik," jelas Alit Biantara.
Alit Biantara mengatakan, pentingnya menggelar pasraman atas instruksi dari Pemprov Bali, di samping melestarikan seni budaya Bali, dan sebagai persiapan jelang Bulan Bahasa Bali, Februari 2024. Paling tidak, kata dia, budaya lokal Bali tetap lestari, sehingga siswa SD masih mampu bertutur kata bahasa Bali yang baik dan benar, sesuai sor singgih (tata bahasa).
Terutama, katanya, saat mengikuti kegiatan dengan materi masatua Bali, bukan sekadar mengerti isi cerita, tetapi mampu menguasai dan memaknai bahasa Bali. Sehingga yang bercerita, agar mampu membahasakan dengan bahasa Bali sesuai sor singgih. Selain itu, siswa mampu menjiwai cerita sesuai tokoh di cerita itu, sehingga penonton yang mendengar, lebih paham akan jalannya cerita tersebut.
Siswa yang diundang setiap SD 6 orang, terdiri atas 3 putra dan 3 putri. Mereka dari SDN 2 Kerta Mandala, SDN 3 Kerta Mandala, SDN 1 Culik, SDN 2 Culik, SDN 3 Culik, SDN 2 Purwakerti, SDN 3 Purwakerti, SDN 4 Purwakerti dan SDN 3 Labasari. "Kegiatan pasraman ini yang ketiga kali dengan judul Pasraman Kreta Winaya Desa Adat Culik," jelas Alit Biantara.
Alit Biantara mengatakan, pentingnya menggelar pasraman atas instruksi dari Pemprov Bali, di samping melestarikan seni budaya Bali, dan sebagai persiapan jelang Bulan Bahasa Bali, Februari 2024. Paling tidak, kata dia, budaya lokal Bali tetap lestari, sehingga siswa SD masih mampu bertutur kata bahasa Bali yang baik dan benar, sesuai sor singgih (tata bahasa).
Terutama, katanya, saat mengikuti kegiatan dengan materi masatua Bali, bukan sekadar mengerti isi cerita, tetapi mampu menguasai dan memaknai bahasa Bali. Sehingga yang bercerita, agar mampu membahasakan dengan bahasa Bali sesuai sor singgih. Selain itu, siswa mampu menjiwai cerita sesuai tokoh di cerita itu, sehingga penonton yang mendengar, lebih paham akan jalannya cerita tersebut.
Pasraman kilat, kata Alit Biantara, rutin dilaksanakan setiap setahun sekali, di saat siswa memasuki libur sekolah. Pasraman juga merupakan salah satu program kerja Desa Adat Culik, di samping juga ada program pelatihan pecalang, pelatihan pamangku, serati banten dan kegiatan sosial lainnya.
Ketua Panitia Pasraman Kilat I Wayan Jaya memaparkan, kegiatan itu memberikan kesempatan kepada siswa SD. Walaupun di sekolah telah mendapatkan pelajaran muatan lokal, bahasa Bali. Tetapi di Desa Adat Culik juga memperdalam lagi agar pengetahuan siswa lebih luas.
"Semakin sering belajar, semakin banyak guru pembina yang memberikan bimbingan, siswa akan semakin pintar dan cerdas," jelasnya.
Jaya mengatakan, kegiatan pasraman kilat itu juga untuk mencari bibit-bibit potensial di bidang macepat, masatua Bali, dan nyurat aksara Bali. Nantinya, mereka tinggal mengoptimalkan pembinaannya.7k16
Ketua Panitia Pasraman Kilat I Wayan Jaya memaparkan, kegiatan itu memberikan kesempatan kepada siswa SD. Walaupun di sekolah telah mendapatkan pelajaran muatan lokal, bahasa Bali. Tetapi di Desa Adat Culik juga memperdalam lagi agar pengetahuan siswa lebih luas.
"Semakin sering belajar, semakin banyak guru pembina yang memberikan bimbingan, siswa akan semakin pintar dan cerdas," jelasnya.
Jaya mengatakan, kegiatan pasraman kilat itu juga untuk mencari bibit-bibit potensial di bidang macepat, masatua Bali, dan nyurat aksara Bali. Nantinya, mereka tinggal mengoptimalkan pembinaannya.7k16
Komentar