Lesatkan Pertumbuhan Ekonomi Solo, Jiwa Muda Kreatif Gibran Dinilai Berdampak Positif
JAKARTA, NusaBali.com - Pertumbuhan ekonomi Kota Solo yang meningkat pesat di bawah kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan. Banyak yang menilai, pertumbuhan ekonomi tersebut tak lepas dari jiwa muda kreatif Gibran yang mampu memadukan beberapa sektor, mulai dari perdagangan, wisata, infrastruktur, dan seni.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Kota Solo pada 2022 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp55.964,8 miliar.
Lalu dari data BPS juga menunjukan pertumbuhan ekonomi Kota Solo tumbuh sebesar 6,25 persen pada 2022. Angka ini lebih tinggi dibandingkan capaian pada 2021 yang tumbuh 4,01 persen.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut juga diiringi dengan penurunan angka kemiskinan di Kota Solo. Pada 2021, angka kemiskinan mencapai 48.790 jiwa atau 9,40 persen dari penduduk Solo. Dan angka kemiskinan ini berhasil berkurang sebanyak 2.850 jiwa pada 2022.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Gerindra, Sudaryono, menilai, pertumbuhan ekonomi dan penurunan angka kemiskinan di Kota Solo merupakan bukti positif dari kepemimpinan Gibran.
"Data itu tersebut adalah bukti positif dari kepemimpinan Gibran. Dia sudah pantas menjadi cawapres Prabowo. Terbukti dengan kepemimpinan jiwa muda kreatif dan cerdas bisa membawa perubahan yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat," ucap Sudaryono, Rabu (20/12/2023).
Sudaryono menambahkan, prestasi Gibran dalam mengurangi kemiskinan di Kota Solo, juga bisa diimplementasikan untuk Tanah Air jika dia nanti bersama Prabowo Subianto terpilih menjadi Capres dan Cawapres Indonesia.
"Apa yang sudah berhasil dilakukan Gibran juga tertuang dalam 8 misi Asta Cita, 17 program prioritas, dan 8 program hasil terbaik yang diimplementasikan dengan cepat," beber Sudaryono.
Sudaryono menjelaskan, jiwa muda kreatif Gibran dalam memadukan beberapa sektor menjadi kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan.
Di sektor perdagangan, Gibran berhasil melakukan revitalisasi pasar tradisional dan lokasi pusat perdagangan di Solo. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga diberikan lahan berupa stand-stand yang bagus dan strategis sehingga bisa menarik banyak pembeli.
Contohnya adalah revitalisasi Pasar Ngarsopuro dan Koridor Gatot Subroto, yang kini menjadi pusat industri kreatif dengan menghubungkan Night Market Ngarsopuro dan Jalan Gatot Subroto. Lalu juga ada Selter Manahan, yaitu berupa food court yang dibangun di area Stadion Manahan sehingga para UMKM bisa berjualan di sana.
Di sektor wisata, Gibran mengakomodir para seniman di Solo dalam mengekspresikan karyanya. Contohnya adalah seniman wayang yang kini sering mentas di Taman Sriwedari, di mana para seniman juga mendapat bayaran dari Pemkot Solo, dan revitalisasi Lokananta yang akan menjadi pusat para seniman, musisi, dan UMKM.
Dan terakhir, untuk mengundang wisatawan lokal dan mancanegara, Gibran melakukan perbaikan infrastruktur transportasi seperti jalan tol lingkar luar dan merapikan sistem Bus Trans Solo (BTS), serta transportasi feeder yang menghubungkan stasiun kereta api dan Bandara Adi Soemarmo.
"Salah satu cara memberantas kemiskinan adalah memperbaiki jalan-jalan rusak dan meningkatkan transportasi publik. Sehingga tidak hanya membantu arus logistik dan distribusi perdagangan, namun juga membantu meningkatkan ekonomi dari sektor parawisata," pungkas Sudaryono.
Komentar