Ditutup Sementara, Jalur Darat Menuju Objek Wisata Trunyan
Pasca–peristiwa tragis jatuhnya mobil yang membawa rombongan wisatawan domestik keluarga Mukhsin Mardona dari Tangerang, Provinsi Banten, jalur darat menuju Objek Wisata Trunyan, Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Bangli, ditutup sementara bagi wisatawan.
BANGLI, NusaBali
Wisatawan difokuskan melalui jalur penyeberangan Dermaga Kedisan. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bangli I Gede Arta, mengatakan untuk sementara wisatawan yang hendak menuju objek Setra Trunyan semua diarahkan melalui jalur Dermaga Kedisan. Pihaknya belum bisa memastikan sampai kapan hal tersebut diberlakukan. “Belum bisa dipastikan, yang jelas sementara waktu wisatawan diarahkan melalui Dermaga Kedisan,” tegasnya, Selasa (18/7).
Dikatakan pula bila wisatawan yang ingin menyeberang danau harus mengikuti protap. Wajib mengenakan pelampung demi keselamatan. Gede Arta menambahkan rata-rata kunjungan wisatawan domestik maupun manca negara 20 orang per hari. Berbeda lagi dengan musim libur, pengunjung bisa ratusan orang. Petugas yang ada di Dermaga Kedisan ada 5 orang setiap harinya, untuk melakukan pengawasan.
Disinggung terkait jalan yang kondisinya cukup terjal, pihaknya mengatakan pemerintah akan mengkaji lagi. Perbaikan jalan tidak hanya untuk tujuan pariwisata, namun terpenting untuk masyarakat. Sehingga tidak ada lagi desa terisolir. “Tujuan terpenting untuk masyarakat, sehingga aktivitas perekonomian bisa lancar,” ujar Gede Arta.
Diberitakan sebelumnya, sebuah mobil APV silver yang mengangkut rombongan wisatawan asal Tangerang, Bante,n nyemplung Danau Batur kawasan Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Bangli, karena tak kuat nanjak, Senin (17/7) sore. Akibatnya, 1 korban ditemukan tewas, 4 orang lagi diselamatkan dalam kondisi sekarat, dan 2 korban lainnya hilang tenggelam.
Ketika musibah terjadi, Senin sore sekitar pukul 16.00 Wita, mobil APV silver yang tidak jelas nomor platnya ini dalam perjalanan balik dari berwisata ke Desa ‘Baliage’ Trunyan di seberang Danau Batur. Mobil yang mengangkut rombongan wisatawan domestik satu keluarga berjumlah 7 orang ini melintasi jalan darat di tebing atas Danau Batur. Mereka menempuh perjalanan darat, tidak seperti umumnya orang menyeberang ke Desa Trunyan menggunakan boat. Rombongan ini diketahui berasal dari Jalan Ki Hajar Dewantara Nomor 71 Cipondo, Tangerang, Banten.
Begitu memasuki tanjakan pertama di wilayah Banjar Trunyan, Desa Trunyan, mobil yang mengangkut rombongan wisdom tanpa ditemani guide ini mendadak mundur, lantaran tidak kuat nanjak. Mobil APV yang dikemudikan salah satu korban hilang, Mukhsin Mardona, 30, ini pun langsung jatuh ke Danau Batur yang berada sekitar 30 meter di bawah badan jalan. *e
Dikatakan pula bila wisatawan yang ingin menyeberang danau harus mengikuti protap. Wajib mengenakan pelampung demi keselamatan. Gede Arta menambahkan rata-rata kunjungan wisatawan domestik maupun manca negara 20 orang per hari. Berbeda lagi dengan musim libur, pengunjung bisa ratusan orang. Petugas yang ada di Dermaga Kedisan ada 5 orang setiap harinya, untuk melakukan pengawasan.
Disinggung terkait jalan yang kondisinya cukup terjal, pihaknya mengatakan pemerintah akan mengkaji lagi. Perbaikan jalan tidak hanya untuk tujuan pariwisata, namun terpenting untuk masyarakat. Sehingga tidak ada lagi desa terisolir. “Tujuan terpenting untuk masyarakat, sehingga aktivitas perekonomian bisa lancar,” ujar Gede Arta.
Diberitakan sebelumnya, sebuah mobil APV silver yang mengangkut rombongan wisatawan asal Tangerang, Bante,n nyemplung Danau Batur kawasan Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Bangli, karena tak kuat nanjak, Senin (17/7) sore. Akibatnya, 1 korban ditemukan tewas, 4 orang lagi diselamatkan dalam kondisi sekarat, dan 2 korban lainnya hilang tenggelam.
Ketika musibah terjadi, Senin sore sekitar pukul 16.00 Wita, mobil APV silver yang tidak jelas nomor platnya ini dalam perjalanan balik dari berwisata ke Desa ‘Baliage’ Trunyan di seberang Danau Batur. Mobil yang mengangkut rombongan wisatawan domestik satu keluarga berjumlah 7 orang ini melintasi jalan darat di tebing atas Danau Batur. Mereka menempuh perjalanan darat, tidak seperti umumnya orang menyeberang ke Desa Trunyan menggunakan boat. Rombongan ini diketahui berasal dari Jalan Ki Hajar Dewantara Nomor 71 Cipondo, Tangerang, Banten.
Begitu memasuki tanjakan pertama di wilayah Banjar Trunyan, Desa Trunyan, mobil yang mengangkut rombongan wisdom tanpa ditemani guide ini mendadak mundur, lantaran tidak kuat nanjak. Mobil APV yang dikemudikan salah satu korban hilang, Mukhsin Mardona, 30, ini pun langsung jatuh ke Danau Batur yang berada sekitar 30 meter di bawah badan jalan. *e
1
Komentar