Kejar Karier dan Prestasi, Tak Lupa Komunikasi dengan Anak-Suami
Mengenal Lebih Dekat Ni Nyoman Apriani SP, Penyuluh Pertanian Teladan I Kabupaten Gianyar
Dalam rangka pendampingan ke petani, Apriani juga aktif memberikan konsultasi sebagai dedikasi dan tanggung jawab menjadi Penyuluh Pertanian Lapangan
GIANYAR, NusaBali
Menjadi seorang ibu yang sekaligus bekerja, tentu bukan perkara mudah. Diperlukan manajemen waktu yang baik antara urusan domestik dan pekerjaan. Manajemen waktu inilah yang diterapkan oleh sosok Ni Nyoman Apriani SP, 36, yang berhasil meraih prestasi sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Teladan I Kabupaten Gianyar Tahun 2023.
Nyoman Apriani lahir 27 April 1987 dan dibesarkan oleh seorang petani I Wayan Puja dan Ni Made Weli di Banjar Bedil, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar. Keseharian orangtuanya menggarap sawah hingga sukses membesarkan 4 anak, menjadi motivasi baginya untuk meniti karier di bidang pertanian. Alumni SMAN 1 Sukawati ini mantap memperdalam pengetahuannya hingga lulus dengan gelar Sarjana Pertanian dari Fakultas Pertanian Universitas Udayana (FP Unud) Tahun 2009. Menjadi salah satu lulusan dengan predikat cumlaude kala itu yang berkesempatan menyampaikan pesan kesan di hadapan ribuan mata.
Ibu yang akrab disapa Jro Apriani ini setelah melabuhkan hatinya sebagai istri I Dewa Ketut Susana SH, Kasi SDM Satpol PP Kabupaten Gianyar, memulai karier di bidang penyuluhan pertanian pada tahun 2015 sebagai CPNS di Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar.
Pada Tahun 2017 resmi diangkat menjadi PNS/ASN dengan jabatan sebagai Penyuluh Pertanian Ahli Pertama dengan pangkat Penata Muda/IIIa dan sekarang sebagai Penyuluh Pertanian Ahli Muda dengan pangkat Penata/IIIc. Sebagai seorang penyuluh pertanian yang dituntut untuk berdedikasi tinggi dan profesional, maka Jro Apriani berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai penyuluh pertanian.
Menjadi seorang ibu yang sekaligus bekerja, tentu bukan perkara mudah. Diperlukan manajemen waktu yang baik antara urusan domestik dan pekerjaan. Manajemen waktu inilah yang diterapkan oleh sosok Ni Nyoman Apriani SP, 36, yang berhasil meraih prestasi sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Teladan I Kabupaten Gianyar Tahun 2023.
Nyoman Apriani lahir 27 April 1987 dan dibesarkan oleh seorang petani I Wayan Puja dan Ni Made Weli di Banjar Bedil, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar. Keseharian orangtuanya menggarap sawah hingga sukses membesarkan 4 anak, menjadi motivasi baginya untuk meniti karier di bidang pertanian. Alumni SMAN 1 Sukawati ini mantap memperdalam pengetahuannya hingga lulus dengan gelar Sarjana Pertanian dari Fakultas Pertanian Universitas Udayana (FP Unud) Tahun 2009. Menjadi salah satu lulusan dengan predikat cumlaude kala itu yang berkesempatan menyampaikan pesan kesan di hadapan ribuan mata.
Ibu yang akrab disapa Jro Apriani ini setelah melabuhkan hatinya sebagai istri I Dewa Ketut Susana SH, Kasi SDM Satpol PP Kabupaten Gianyar, memulai karier di bidang penyuluhan pertanian pada tahun 2015 sebagai CPNS di Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar.
Pada Tahun 2017 resmi diangkat menjadi PNS/ASN dengan jabatan sebagai Penyuluh Pertanian Ahli Pertama dengan pangkat Penata Muda/IIIa dan sekarang sebagai Penyuluh Pertanian Ahli Muda dengan pangkat Penata/IIIc. Sebagai seorang penyuluh pertanian yang dituntut untuk berdedikasi tinggi dan profesional, maka Jro Apriani berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai penyuluh pertanian.
Foto: Ni Nyoman Apriani saat bertugas sebagai penyuluh pertanian lapangan (PPL). -IST
Tugas tersebut, antara lain Kegiatan Persiapan Penyuluhan Pertanian berupa Identifikasi Potensi Wilayah, Program Penyuluhan Pertanian, Penyusunan Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian. Adapun Kegiatan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian yang dilaksanakan meliputi Penyusunan Materi Penyuluhan Pertanian Perencanaan, Penerapan Metode Penyuluhan Pertanian (Kunjungan kelompok, Uji coba lapangan, melaksanakan kegiatan temu-temuan dan demplot, memberikan pelatihan melalui kursus tani, meningkatkan kelas kelompok dan memfasilitasi terjalinnya kemitraan usaha petani).
Selain itu, dalam rangka pendampingan kepada kelompok baik secara perorangan maupun kelompok, Jro Apriani juga memberikan konsultasi kepada petani sebagai bagian dari dedikasi dan tanggung jawab sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan. Mendampingi petani yang umumnya merupakan lanjut usia menjadi tantangan tersendiri baginya. Terutama untuk mentransfer inovasi teknologi yang memerlukan kerja dan strategi khusus.
"Meyakinkan petani mencoba hal baru menjadi tantangan khusus," ungkap Sekretaris DPD perhiptani (perhimpunan penyuluh pertanian) kabupaten Gianyar ini. Salah satu kasus terjadi pada tahun 2017 di Desa Bakbakan, Kecamatan Gianyar. Bahwa ada satu subak yang mengalami serangan hama pada tanaman padi, mengakibatkan hampir gagal panen karena petani terlalu fanatik dengan satu varietas. Sebagai seorang penyuluh, Jro Apriani harus memberanikan diri merekomendasikan varietas baru untuk dicoba.
"Padahal varietas ini belum pernah dicoba di subak itu sebelumnya, berdasarkan hasil sharing pengalaman dan mengumpulkan literasi untuk mencegah ledakan hama tersebut salah satu jalannya ya dengan mengganti varietas, astungkara waktu itu petani respon dan kompak 76 Hektar mengganti varietas dan hasil panen nya pun memuaskan," kenangnya.
Dalam perjalanan kariernya, Jro Apriani masih akan terus berusaha menjadi PPL yang lebih baik untuk memberikan yang terbaik pula untuk 18 subak dan puluhan kelompok tani ternak dan kelompok wanita tani di Desa Bakbakan, Samplangan, Beng, Gianyar, Kecamatan Gianyar yang didampingi dan dibinanya. Sementara itu, Jro Apriani punya tanggung jawab yang besar pula untuk mengasuh dua buah hatinya I Dewa Gede Nindia Widnyana,12, dan Dewa Ayu Anindita Putri Damayanti,6. Baginya, mengatur waktu antara pekerjaan dan tanggung jawab sebagai ibu menjadi hal yang paling sulit. Namun setiap keputusan pasti ada konsekuensinya.
"Secara kuantitas mungkin waktu kita terbatas bersama anak, namun secara kualitas harus tetap kita upayakan yang terbaik," tegasnya yang juga kerap diundang menjadi guru tamu di sekolah-sekolah ini. Setiap harinya sebelum bekerja, Jro Apriani senantiasa menyiapkan kebutuhan anak-anak dan suami. Mulai dari sarapan dan keperluan sekolah. Terpenting baginya, membiasakan membangun komunikasi yang baik dengan anak, selalu membangun komunikasi yang baik dengan anak, selalu bertanya tentang bagaimana hari ini di sekolah ada hal yang menarik atau yang menyedihkan yang terjadi.
"Belajar apa saja hari ini, bahkan sampai hal remeh belanja apa saja hari ini di sekolah. Menyiapkan waktu untuk menemani belajar atau bikin PR menjadi sebuah keharusan," jelasnya. Sebagai ibu yang baik, Jro Apriani juga selalu mensuport bakat dan minat anak baik secara akademis maupun non akademis. Tidak lupa, dirinya menyiapkan liburan sederhana di setiap akhir pekan bersama anak anak.
Sebagai seorang ibu yang bekerja, baginya peran penting suami dan orang-orang terdekat menjadi sangat penting. "Kerja sama yang baik dengan suami mutlak diperlukan. Mendidik anak adalah kewajiban dua pihak. Jadi menjadi seorang ibu bekerja harus tetap semangat dan percaya kita tidak sendiri. Ayo saling support dan menguatkan. Selamat hari ibu untuk semua ibu hebat," ucapnya. 7 nvi
Komentar