Trauma Pemilu 2019, Pelamar KPPS di Tabanan Pas-Pasan
TABANAN, NusaBali - Rekrutmen calon anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Tabanan telah berakhir, Rabu (20/12). Hasilnya jumlah pendaftaran pas-pasan sejumlah 10.815 atau sesuai dengan yang dibutuhkan. Kasus ini dipicu traumatik calon KPPS pada Pemilu 2019 yang dipertontonkan KPPS kelelahan hingga meninggal dunia.
Di Pemilu 2024, KPU Tabanan memerlukan 10.815 KPPS yang akan ditempatkan di 1.545 TPS (Tempat Pemungutan Suara). Satu TPS memerlukan 7 orang petugas KPPS. Disisi lain, persiapan Pemilu 2024 ini KPU kesulitan mendapatkan petugas KPPS sehingga jumlah pelamar pas-pasan.
Anggota KPU Tabanan Ni Putu Suaryani mengatakan, pendaftaran sudah berakhir Rabu kemarin. Memang yang mendaftar jumlahnya sesuai dengan kebutuhan. "Tapi kita sudah memenuhi dari yang kami butuhkan. Ini sangat bersyukur sekali," ujar Suaryani ketika dikonfirmasi NusaBali, Kamis (21/12).
Diharapkan mereka yang sudah mendaftar KPPS ini lolos sampai ditahap akhir. Karena pengumuman administrasi baru dilaksanakan pada 23 Desember dan pengumuman hasil akhir dilakukan 30 Desember 2024. "Kita harapkan tidak ada masalah terutama di seleksi administrasi. Kalau misalnya ada kekurangan persyaratan harus dilakukan rekrutmen anggota lagi," kata Suaryani.
Menurut Suaryani, susahnya memenuhi kebutuhan KPPS karena sejumlah faktor. Salah satunya traumatik menjadi anggota KPPS pada Pemilu 2019. Saat itu banyak KPPS sakit dan meninggal dunia karena kelelahan. Selain itu tegas dia banyak yang tidak berminat menjadi KPPS karena sudah bekerja di pariwisata. "Padahal gajinya KPPS sekarang meningkat menjadi Rp 1,2 juta dan ditanggung BPJS. Jujur, kita setengah mati untuk rekrutmen anggota KPPS," kata Suaryani.
Untung saja, kata Suaryani dalam pelaksanaan ini, PPS dan PPK di Tabanan gencar untuk sosialisasi mengenai rekrutmen KPPS.n des
1
Komentar