Percepat Pengendalian Hama, Badung Manfaatkan Drone
MANGUPURA, NusaBali - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung bakal melaunching penggunaan teknologi drone pertanian pada 2024.
Pemanfaatan teknologi ini dalam upaya mempercepat pengendalian hama tumbuhan, khususnnya pada tanaman padi. Disebut-sebut drone pertanian tersebut mampu membawa 10 liter pestisida dalam sekali terbang.
Kadis Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana mengatakan, pemanfaatan drone pertanian dilatarbelakangi serangan hama yang selama ini jadi kendala para petani dalam meningkatkan produksi pangan. Kondisi ini akan menjadi penyebab gagal panen jika tidak ditangani dengan cepat.
“Selama ini petani melakukan upaya pengendalian hama dengan menggunakan tenaga manual berupa hand sprayer, sehingga membutuhkan waktu lama dan ongkos mahal,” ujar Wijana, Jumat (22/12).
Untuk itu, pada 2024 pihaknya akan memanfaatkan teknologi berupa drone pertanian. Wijana menyebut, tahun ini baru terdapat satu buah drone pertanian yang mampu membawa 10 liter pestisida dalam sekali terbang. “Drone ini pengadaan baru. Baru satu, kalau efektif tahun depan kami tambah lagi,” katanya.
Sementara yang akan mengoperasikan drone tersebut, mantan Kabag Organisasi Setda Badung ini menambahkan tengah membentuk dan melatih tim pengendalian hama berupa Unit Reaksi Cepat (URC). Bahkan tim URC pun telah mencoba mengoperasikan drone pertanian di lapangan Puspem Badung, pada Kamis (21/12). Drone pertanian yang dapat membawa pestisida ini dapat dioperasikan selama 15 menit.
“Tim URC akan bertugas untuk melakukan pengendalian hama khususnya di dalam kawasan yang dampak serangannya cukup luas. Melalui upaya ini diharapkan dapat mempercepat penanganan, mencegah penyebaran hama dan mengurangi ongkos tani,” harap Wijana. 7 ind
Kadis Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana mengatakan, pemanfaatan drone pertanian dilatarbelakangi serangan hama yang selama ini jadi kendala para petani dalam meningkatkan produksi pangan. Kondisi ini akan menjadi penyebab gagal panen jika tidak ditangani dengan cepat.
“Selama ini petani melakukan upaya pengendalian hama dengan menggunakan tenaga manual berupa hand sprayer, sehingga membutuhkan waktu lama dan ongkos mahal,” ujar Wijana, Jumat (22/12).
Untuk itu, pada 2024 pihaknya akan memanfaatkan teknologi berupa drone pertanian. Wijana menyebut, tahun ini baru terdapat satu buah drone pertanian yang mampu membawa 10 liter pestisida dalam sekali terbang. “Drone ini pengadaan baru. Baru satu, kalau efektif tahun depan kami tambah lagi,” katanya.
Sementara yang akan mengoperasikan drone tersebut, mantan Kabag Organisasi Setda Badung ini menambahkan tengah membentuk dan melatih tim pengendalian hama berupa Unit Reaksi Cepat (URC). Bahkan tim URC pun telah mencoba mengoperasikan drone pertanian di lapangan Puspem Badung, pada Kamis (21/12). Drone pertanian yang dapat membawa pestisida ini dapat dioperasikan selama 15 menit.
“Tim URC akan bertugas untuk melakukan pengendalian hama khususnya di dalam kawasan yang dampak serangannya cukup luas. Melalui upaya ini diharapkan dapat mempercepat penanganan, mencegah penyebaran hama dan mengurangi ongkos tani,” harap Wijana. 7 ind
1
Komentar