Banyak Tim Eropa Tolak ESL, Tinggal Madrid dan Barca
LONDON, NusaBali - Meski gugatan dimenangi penggagas European Super League oleh pengadilan Uni Eropa, penolakan terhadap turnamen kontroversial tersebut tetap mengalir deras.
Ya, pada Kamis (21/12), pengadilan Uni Eropa mengabulkan gugatan European Super League (ESL) dengan mengklaim bahwa UEFA tidak boleh memonopoli sepak bola dan melarang kegiatan yang diselenggarakan pihak lain.
Namun ternyata, keputusan tersebut tak sinergis dengan sikap klub-klub elite Eropa. Satu per satu tim-tim besar seperti Manchester United (MU) hingga Bayern Munchen menyatakan penolakan.
"Posisi kami tidak berubah. Kami tetap berkomitmen penuh untuk berpartisipasi dalam kompetisi UEFA, dan menjalin kerja sama positif dengan UEFA, Liga Inggris, dan sesama klub melalui Asosiasi Klub Eropa (ECA) untuk kelanjutan pengembangan sepak bola Eropa," demikian pernyataan MU.
Premier League selaku operator Liga Inggris juga langsung menyatakan komitmennya menolak European Super League (ESL) dan patuh pada UEFA. Keputusan mereka tidak mendukung European Super League, dan Premier League terus menolak konsep semacam itu.
“Suporter sangat penting dalam olahraga ini dan mereka berkali-kali menegaskan penolakan mereka terhadap kompetisi breakaway yang memutuskan hubungan antara sepak bola domestik dan Eropa,"tambah pernyataan MU, Presiden Ligue 1, Vicente Labroure, juga dengan tegas menolak adanya European Super League. Sama seperti Liga Inggris, LFP akan mengekor ke UEFA.
"LFP dengan tegas mendukung kompetisi yang diselenggarakan oleh UEFA. Tidak ada yang dapat menggantikan legitimasi, kredibilitas, dan prestise kompetisi Eropa karena kompetisi tersebut telah diselenggarakan selama lebih dari 60 tahun."
Dari LaLiga Spanyol, sejumlah klub juga menyatakan penolakannya, seperti Atletico Madrid dan Real Sociedad. "Atletico Madrid, setelah menganalisis keputusan Pengadilan Uni Eropa, ingin menyatakan hal berikut," tulis Atletico.
"Keluarga sepak bola Eropa tidak menginginkan European Super League. Jerman, Prancis, Inggris, Italia, Spanyol (kecuali Real Madrid dan Barcelona), dll. tidak menginginkan European Super League. Kami mendukung melindungi klub-klub besar keluarga sepak bola Eropa, melindungi liga domestik dan melaluinya lolos ke kompetisi Eropa setiap musim."
Bayern Munchen dan Borussia Dortmund telah menentang gagasan itu sejak awal. Mereka menilai European Super League hanya akan mengancam sepak bola Eropa.
"Kami telah memperhatikan keputusan Pengadilan Eropa. Namun, hal ini tidak mengubah posisi FC Bayern dan ECA bahwa kompetisi semacam itu akan menjadi serangan terhadap pentingnya liga nasional dan struktur sepak bola Eropa," jelas CEO Bayern Munchen, Jan Christian Dreesen.
CEO Borussia Dortmund, Hans-Joachim Watzke, memberikan penolakan yang lebih tegas terhadap keputusan tersebut. "Kami tidak ikut European Super League," kata Watzke dalam sebuah pernyataan.
Ketika berita ini diturunkan, baru Real Madrid dan Barcelona saja yang sepakat mengikuti European Super League. Sedianya, ada 12 tim pemrakarsa, namun 10 tim lainnya menolak. *
Daftar Klub Penolak ESL
Manchester United, Manchester City, Tottenham Hotspur, Chelsea
Celtic, Porto, Sevilla, Valencia, Atletico Madrid, Real Sociedad, Villarreal,
Bayern Munchen, Borussia Dortmund, Paris Saint Germain, Monaco, Inter Milan, AS Roma, Atalanta, Feyenoord,
1
Komentar