Tiga Kapal Jumbo Siaga di Gilimanuk
Diperbantukan Atasi Kepadatan Saat Libur Nataru
Hingga hari keenam Posko Nataru, Minggu (24/12) Bandara Ngurah Rai mencatat sebanyak 401.673 penumpang pesawat atau rata-rata 66.945 penumpang per hari
NEGARA, NusaBali
Puncak arus libur Hari Raya Natal 2023 di lintasan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk terjadi pada H-2 Natal, Sabtu (23/12) pagi hingga Minggu (24/12) pagi. Selama kurun waktu 24 jam pada H-2 Natal itu tercatat ada 43.467 orang penumpang masuk Bali. Sedangkan penumpang keluar Bali pada periode yang sama tercatat mencapai 30.356 orang. Setelah libur Natal, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk bersiap menyambut peningkatan jumlah penumpang saat libur Tahun Baru yang diperkirakan puncaknya antara Rabu (27/12) atau Kamis (28/12) nanti. Sebagai langkah antisipasi kepadatan, ASDP telah menyiagakan tiga ‘kapal jumbo’ alias Long Distance Ferry (LDF) yang diperbantukan di lintas Ketapang-Gilimanuk.
Sesuai data yang diterima NusaBali, sebanyak 43.467 orang penumpang yang masuk Bali dari Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk pada H-2 Natal dengan 1.987 unit kendaraan roda dua dan 7.208 unit kendaraan roda empat. Sementara 30.356 orang penumpang keluar Bali dari Pelabuhan Gilimanuk ke Ketapang pada H-2 Natal, menyeberang dengan 2.871 unit kendaraan roda dan 5.101 unit kendaraan roda empat.
Sedangkan pada H-1 Natal per Minggu (24/12) pagi hingga Senin (25/12) pagi, tercatat jumlah penumpang keluar-masuk Bali mengalami penurunan yang cukup signifikan. Untuk arus masuk Bali pada H-1 Natal, tercatat sebanyak 21.001 orang penumpang dengan 1.476 unit kendaraan roda dua dan 3.597 unit kendaraan roda empat. Sebaliknya dari Pelabuhan Gilimanuk ke Ketapang diseberangkan 13.833 orang penumpang dengan 1.400 unit kendaraan roda dua dan 2.338 unit kendaraan roda empat.
General Manager ASDP Cabang Ketapang Syamsudin saat dikonfirmasi, Senin kemarin mengatakan pada puncak arus libur Natal layanan penyeberangan dapat berjalan cukup lancar. Meski sempat terjadi kepadatan kendaraan, namun masih bisa terurai lancar berkat sejumlah fasilitas yang disiapkan menghadapi angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali.
Terutama dengan adanya 3 kapal Long Distance Ferry (LDF) yang diperbantukan di lintas Ketapang-Gilimanuk. Ketiga kapal itu, yaitu KMP Jatra II, KMP Trimas Laila, dan KMP Marisa Nusantara. "Pengoperasian kapal disesuaikan situasi di lapangan. Yang jelas disiapkan tiga skema layanan. Ada skema normal, padat, dan sangat padat," ucap Syamsuddin. Tiga kapal ukuran jumbo ini bisa diperbantukan untuk angkutan Nataru di jalur Ketapang-Gilimanuk pasca rampungnya proyek revitalisasi dermaga Movable Bridge IV (MB) di ASDP Gilimanuk. Dermaga ini sudah bisa dioperasikan pada libur Natal dan tahun baru 2024.
Puncak arus libur Hari Raya Natal 2023 di lintasan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk terjadi pada H-2 Natal, Sabtu (23/12) pagi hingga Minggu (24/12) pagi. Selama kurun waktu 24 jam pada H-2 Natal itu tercatat ada 43.467 orang penumpang masuk Bali. Sedangkan penumpang keluar Bali pada periode yang sama tercatat mencapai 30.356 orang. Setelah libur Natal, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk bersiap menyambut peningkatan jumlah penumpang saat libur Tahun Baru yang diperkirakan puncaknya antara Rabu (27/12) atau Kamis (28/12) nanti. Sebagai langkah antisipasi kepadatan, ASDP telah menyiagakan tiga ‘kapal jumbo’ alias Long Distance Ferry (LDF) yang diperbantukan di lintas Ketapang-Gilimanuk.
Sesuai data yang diterima NusaBali, sebanyak 43.467 orang penumpang yang masuk Bali dari Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk pada H-2 Natal dengan 1.987 unit kendaraan roda dua dan 7.208 unit kendaraan roda empat. Sementara 30.356 orang penumpang keluar Bali dari Pelabuhan Gilimanuk ke Ketapang pada H-2 Natal, menyeberang dengan 2.871 unit kendaraan roda dan 5.101 unit kendaraan roda empat.
Sedangkan pada H-1 Natal per Minggu (24/12) pagi hingga Senin (25/12) pagi, tercatat jumlah penumpang keluar-masuk Bali mengalami penurunan yang cukup signifikan. Untuk arus masuk Bali pada H-1 Natal, tercatat sebanyak 21.001 orang penumpang dengan 1.476 unit kendaraan roda dua dan 3.597 unit kendaraan roda empat. Sebaliknya dari Pelabuhan Gilimanuk ke Ketapang diseberangkan 13.833 orang penumpang dengan 1.400 unit kendaraan roda dua dan 2.338 unit kendaraan roda empat.
General Manager ASDP Cabang Ketapang Syamsudin saat dikonfirmasi, Senin kemarin mengatakan pada puncak arus libur Natal layanan penyeberangan dapat berjalan cukup lancar. Meski sempat terjadi kepadatan kendaraan, namun masih bisa terurai lancar berkat sejumlah fasilitas yang disiapkan menghadapi angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali.
Terutama dengan adanya 3 kapal Long Distance Ferry (LDF) yang diperbantukan di lintas Ketapang-Gilimanuk. Ketiga kapal itu, yaitu KMP Jatra II, KMP Trimas Laila, dan KMP Marisa Nusantara. "Pengoperasian kapal disesuaikan situasi di lapangan. Yang jelas disiapkan tiga skema layanan. Ada skema normal, padat, dan sangat padat," ucap Syamsuddin. Tiga kapal ukuran jumbo ini bisa diperbantukan untuk angkutan Nataru di jalur Ketapang-Gilimanuk pasca rampungnya proyek revitalisasi dermaga Movable Bridge IV (MB) di ASDP Gilimanuk. Dermaga ini sudah bisa dioperasikan pada libur Natal dan tahun baru 2024.
Foto: Suasana lengang terlihat di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana saat hari H Natal, Senin (25/12) siang. Puncak arus penumpang saat libur Natal mencapai puncaknya pada, Sabtu (23/12). -IST
Setelah puncak arus libur Natal, Syamsudin mengaku saat ini masih tetap siaga untuk antisipasi masa arus balik libur Natal. Termasuk antisipasi masa arus libur Tahun Baru yang diperkirakan akan datang dalam beberapa hari ke depan. "Kalau puncak arus libur Tahun Baru kita prediksi antara Rabu (27/12) atau Kamis (28/12)," ujar Syamsudin.
Syamsudin mengaku tidak berani memprediksi apakah puncak arus libur Tahun Baru nanti akan lebih ramai dibandingkan puncak arus libur Natal. Namun, pihaknya termasuk sejumlah jajaran terkait dipastikan tetap siaga untuk menghadapi masa angkutan Nataru yang diperkirakan akan berlangsung hingga Selasa (2/1/2024) mendatang.
Disamping persiapkan pihak terkait, Syamsudin juga mengingatkan para penguna jasa melakukan reservasi ataupun pembelian tiket secara online lewat Ferizy. "Selain memastikan ketersediaan tiket, pemesanan tiket itu penting untuk kelancaran pelayanan di pelabuhan," ucap Syamsudin.
Sementara hingga hari keenam Posko Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada Minggu (24/12), Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan/Kelurahan Kuta, Badung telah mencatat angka yang mengesankan dengan melayani sebanyak 401.673 penumpang atau rata-rata 66.945 penumpang per hari. Menurut General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan jumlah tersebut menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 17,86 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 340.813 orang. Handy menyatakan bahwa lonjakan ini mencerminkan tingginya minat masyarakat untuk bepergian selama musim libur Natal.
Pada hari tersebut, top trafik ditunjukkan oleh rute Jakarta (CGK) dengan jumlah penumpang sebanyak 14.551 orang. Kemudian disusul oleh Singapura (SIN) sebanyak 7.679 orang, dan Surabaya (SUB) sebanyak 5.428 orang. “Pada Senin (25/12) kami memperkirakan akan ada sebanyak 62.302 penumpang. Kemungkinan akan mulai naik lagi jumlahnya di tanggal 28 dan 29 Desember 2023 mendatang untuk arus balik pasca libur Natal,” ujar Handy, Senin malam kemarin.
Handy juga menjelaskan bahwa puncak pergerakan penumpang terjadi pada H-2 libur Natal atau pada Sabtu (23/12) sebanyak 75.240 penumpang. Rata-rata penumpang harian di bulan Desember mencapai 62.000 orang, menandai kenaikan sebesar 7 persen jika dibandingkan dengan rata-rata penumpang yang dilayani selama Januari hingga November, yakni sebanyak 58.000 penumpang per hari. Di sisi lain, di tengah pertumbuhan kunjungan di Bandara Ngurah Rai yang semakin meningkat, manajemen bandara memberikan aksi inovatif kepada para pengunjungnya.
Dengan perayaan Natal tahun ini, pihak Bandara turut menghadirkan sosok Sinterklass untuk memberikan kejutan kepada pengunjung. Handy menjelaskan jika atraksi itu diadakan dalam rangka memeriahkan perayaan Natal dan tahun baru, serta sebagai upaya untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang tak terlupakan. “Kami berharap dengan adanya thematic event ini, membuat mereka yang berpergian pada Hari Raya Natal tetap dapat merayakannya bersama kami. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk menghadirkan pengalaman unik bepergian melalui Bandara Ngurah Rai yang tak terlupakan,” jelas Handy.
Selain Sinterklass, suasana Natal di bandara telah terasa sejak awal bulan Desember dengan pemasangan dekorasi di berbagai area terminal, terutama titik-titik yang menjadi titik sentuh langsung dengan penumpang seperti ruang tunggu, area check-in, dan area gerai.
Dalam rangka menyemarakkan suasana, Bandara Ngurah Rai juga menghadirkan atraksi hiburan seperti Christmas carol, fortune teller, dan pemeran Santa Klaus yang turut menghibur pengguna jasa. “Kami berupaya semaksimal mungkin menangkap keceriaan Hari Raya Natal serta menghadirkan suasana riang gembira dengan kegiatan-kegiatan aktivasi yang interaktif dan melibatkan langsung para pengguna jasa,” tambahnya.
Salah satu penumpang, Robert, yang tiba dari Jakarta ke Bali, merasakan kejutan Natal yang tak terduga. Saat menunggu bagasinya keluar dari conveyor belt, Robert mendapatkan bingkisan spesial dari pengelola Bandara Ngurah Rai. Kejutan serupa juga dirasakan oleh Ollie, seorang warga negara asing asal Inggris yang terbang dari keberangkatan Internasional menuju Dubai. Ollie mengaku jika dirinya terhibur dengan penampilan paduan suara yang menyanyikan lagu-lagu Natal. “Nuansa Natal di Bali Airport membuatku terkenang dengan masa kecilku. Selain itu, ada dekorasi Natal di sepanjang flow yang dilewati penumpang ditambah penampilan Christmas carol membuat suasana Natal di Bandara semakin hangat,” tutup Ollie. 7 ol3, ode
1
Komentar