Umat Datang Membeludak, Polisi Sterilisasi Gereja
Pelaksanaan Ibadah dan Perayaan Natal di Bali Berlangsung Aman dan Kondusif
Sebelum gereja digunakan untuk sembahyang umat Kristiani, aparat Polda Bali melakukan sterilisasi menggunakan X-ray, metal detektor, dan anjing pelacak (K9).
DENPASAR, NusaBali
Sejumlah gereja besar di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, seperti Gereja Katedral Denpasar, Gereja Maranatha Denpasar, Gereja Lembah Pujian Denpasar, dan Gereja Santo Fransiskus Xaverius, Kuta, Badung mendapat pengamanan khusus dari aparat Polda Bali, TNI, dan unsur pengamanan lainnya pada malam dan perayaan Natal. Pengamanan di beberapa gereja tersebut dilakukan secara ketat dan berlapis karena banyaknya umat yang datang untuk sembahyang.
Untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan setiap umat yang masuk ke dalam lingkungan gereja, tas dan barang bawaannya diperiksa petugas. Selain itu sebelum gereja digunakan untuk sembahyang terlebih dahulu dilakukan sterilisasi oleh aparat kepolisian.
Sejumlah gereja besar di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, seperti Gereja Katedral Denpasar, Gereja Maranatha Denpasar, Gereja Lembah Pujian Denpasar, dan Gereja Santo Fransiskus Xaverius, Kuta, Badung mendapat pengamanan khusus dari aparat Polda Bali, TNI, dan unsur pengamanan lainnya pada malam dan perayaan Natal. Pengamanan di beberapa gereja tersebut dilakukan secara ketat dan berlapis karena banyaknya umat yang datang untuk sembahyang.
Untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan setiap umat yang masuk ke dalam lingkungan gereja, tas dan barang bawaannya diperiksa petugas. Selain itu sebelum gereja digunakan untuk sembahyang terlebih dahulu dilakukan sterilisasi oleh aparat kepolisian.
Selain mengamankan lingkungan gereja pada malam Natal dan saat Natal aparat TNI dan Polri melakukan patroli gabungan dipimpin langsung Kapolresta Denpasar Kombes Pol Wisnu Prabowo dan Danrem 163/Wirasatya Brigjen TNI Agus Latif, Minggu (24/12). Tim gabungan ini menyasar sejumlah gereja. Selain patroli keliling juga ada aparat kepolisian yang khusus ditugaskan untuk mengatur lalu lintas di setiap gereja.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, Senin (25/12) mengatakan secara umum Kamtibmas di wilayah hukum Polda Bali kondusif. Namun demikian pihaknya tidak mau lengah. Untuk mengamankan Natal, Polda Bali selain mengerahkan personel berseragam ada juga personel tak berseragam, seperti Badan Intelijen Negara dan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror untuk mewaspadai adanya serangan terorisme.
"Meskipun tidak menemukan adanya informasi terkait adanya serangan teror, kami tetap waspada untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat," tegas perwira melati tiga di pundak ini. Dikatakannya, pengamanan di tempat-tempat ibadah merupakan agenda yang menjadi atensi dari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Dalam hal ini Polda Bali mengerahkan kekuatan penuh. Sebelum gereja digunakan untuk sembahyang aparat Polda Bali melakukan sterilisasi menggunakan X-ray, metal detektor, dan anjing pelacak (K9).
Dalam skala yang lebih luas, Polda Bali mengamankan pintu-pintu masuk pulau Bali seperti Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan, dan Pelabuhan Celukan Bawang, Buleleng.
"Pintu masuk Bali termasuk yang menjadi atensi. Kita sudah siapkan pengamanan yang berlapis dan sistem rekayasa lalu lintas andai kata memang terjadi kepadatan," tutupnya. Pantauan NusaBali pada misa Vigili Natal (malam Natal), Minggu (24/12) malam Gereja Katedral Denpasar dipadati umat. Umat paling banyak datang pada misa pertama dan kedua. Pada misa pertama pukul 15.00 Wita sebanyak 2.841 umat. Misa kedua yang dipimpin langsung oleh Uskup Mgr Silvester San dihadiri 3.700 umat. Itupun ratusan umat lainnya terpaksa pindah misa ke gereja lain karena di sana sudah penuh sesak.
Umat yang tak tertampung di sana beralih ke Gereja Oikoumene Immanuel Jalan Sudirman, Denpasar. Umat yang mengikuti misa di Gereja Immanuel pun akhirnya melampaui target yang dipersiapkan panitia. Banyak umat yang datang tidak mendapatkan tempat duduk. Mereka memilih untuk mengikuti misa di sana meskipun harus berdiri di jalan semalam misa yang dipimpin RD Thomas I Nyoman Almasan berlangsung. 7 pol
Komentar