Gagal Panen, Dua Subak Dapat Klaim Asuransi
SINGARAJA, NusaBali - Dua subak di Buleleng yang menjadi korban gagal panen akibat cuaca ekstrem mendapatkan klaim dari Jasindo. Sebelumnya mereka memang mendaftarkan tanaman padinya untuk mendapatkan perlindungan dari Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
Dua subak tersebut yakni Subak Anyar Tegal Desa Jinengdalem, Kecamatan/Kabupaten Buleleng dan Subak Sidayu, Kelurahan Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Subak Anyar Tegal mengasuransikan tanaman padi mereka seluas 13,10 hektare. Sedangkan Subak Sidayu seluas 22,60 hektare.
Dalam perjalanannya, dua subak ini mengalami gagal panen akibat kekeringan. Subah Anyar Tegal dengan luasan gagal panen 3,78 hektare mendapatkan klaim asuransi sebesar Rp 22,68 juta. Sedangkan Subak Sidayu dengan luas gagal panen 2,56 hektare menerima klaim kerugian Rp 15,36 juta.
Kepala Bidang Sarana Prasarana Dinas Pertanian Buleleng Made Siladarma, Senin (25/12) kemarin menerangkan, dua subak ini memang rutin ikut program AUTP. Sebab dari tahun ke tahun terutama saat musim kemarau, dua subak ini menjadi langganan korban gagal panen.
“Bulan Agustus lalu mereka mengajukan klaim akibat kekeringan dampak cuaca ekstrem. Untuk klaim gagal panen minimal 75 persen itu dihitung sebesar enam juta per hektare sebagai pengganti kerugian petani,” ucap Siladarma seizin Kadis Pertanian I Made Sumiarta.
Meski sudah terbukti dapat meringankan potensi kerugian petani yang disebabkan faktor alam dan serangan hama, AUTP masih sepi peminat. Petani masih enggan mendaftarkan tanaman padinya untuk diasuransikan, kendati pemerintah mensubsidi premi setengah lebih dari nominal yang seharusnya dibayar. Petani dalam satu kali tanam hanya cukup membayar Rp 34.000 untuk satu hektare lahan padinya.
Hal tersebut disebabkan karena klaim asuransi baru bisa didapatkan saat kerusakan gagal panen minimal 75 persen. Jika di bawah itu belum dapat diklaim. Data Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng di tahun 2023 ini hanya dua subak yang mengikuti program AUTP dari Jasindo. Keduanya yakni Subak Sidayu di Kelurahan Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng dan Subak Anyar Tegal di Desa Jinengdalem, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.Total ada 33,70 hektare lahan padi yang diasuransikan petani.
“Terlepas dari minimnya minat petani, kami tetap melakukan sosialisasi kepada petani. Terutama di lahan-lahan petani yang rentan mengalami potensi gagal panen baik karena faktor cuaca dan serangan hama. Minimal dapat menekan jumlah kerugian material,” terang Siladarma.7 k23
Dalam perjalanannya, dua subak ini mengalami gagal panen akibat kekeringan. Subah Anyar Tegal dengan luasan gagal panen 3,78 hektare mendapatkan klaim asuransi sebesar Rp 22,68 juta. Sedangkan Subak Sidayu dengan luas gagal panen 2,56 hektare menerima klaim kerugian Rp 15,36 juta.
Kepala Bidang Sarana Prasarana Dinas Pertanian Buleleng Made Siladarma, Senin (25/12) kemarin menerangkan, dua subak ini memang rutin ikut program AUTP. Sebab dari tahun ke tahun terutama saat musim kemarau, dua subak ini menjadi langganan korban gagal panen.
“Bulan Agustus lalu mereka mengajukan klaim akibat kekeringan dampak cuaca ekstrem. Untuk klaim gagal panen minimal 75 persen itu dihitung sebesar enam juta per hektare sebagai pengganti kerugian petani,” ucap Siladarma seizin Kadis Pertanian I Made Sumiarta.
Meski sudah terbukti dapat meringankan potensi kerugian petani yang disebabkan faktor alam dan serangan hama, AUTP masih sepi peminat. Petani masih enggan mendaftarkan tanaman padinya untuk diasuransikan, kendati pemerintah mensubsidi premi setengah lebih dari nominal yang seharusnya dibayar. Petani dalam satu kali tanam hanya cukup membayar Rp 34.000 untuk satu hektare lahan padinya.
Hal tersebut disebabkan karena klaim asuransi baru bisa didapatkan saat kerusakan gagal panen minimal 75 persen. Jika di bawah itu belum dapat diklaim. Data Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng di tahun 2023 ini hanya dua subak yang mengikuti program AUTP dari Jasindo. Keduanya yakni Subak Sidayu di Kelurahan Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng dan Subak Anyar Tegal di Desa Jinengdalem, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.Total ada 33,70 hektare lahan padi yang diasuransikan petani.
“Terlepas dari minimnya minat petani, kami tetap melakukan sosialisasi kepada petani. Terutama di lahan-lahan petani yang rentan mengalami potensi gagal panen baik karena faktor cuaca dan serangan hama. Minimal dapat menekan jumlah kerugian material,” terang Siladarma.7 k23
1
Komentar