AP 1 Ragukan Hasil Survei AirHelp
Bandara Bali Dicap Terburuk di Dunia
JAKARTA, NusaBali - PT Angkasa Pura (AP) I buka suara terkait hasil survei AirHelp yang menempatkan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sebagai salah satu dari sepuluh bandara terburuk di dunia. Pengelola Bandara Ngurah Rai meragukan metode survei yang digunakan oleh lembaga tersebut.
"AP I sebagai pengelola bandara meragukan hasil survey tersebut. Karena tanpa disertai penjelasan parameter survei yang dimaksud," kata Vice President Corporate Secretary PT AP I Rahadin Yugisworo dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Minggu (24/12).
Rahadin menyebut hanya dua lembaga survei yang selama ini dijadikan rujukan, yakni Airports Council International (ACI) & Skytrex dan INACA. Menurutnya, 11 bandara di bawah naungan AP I baru saja mendapat penghargaan tingkat nasional dan internasional.
Ia menuturkan tahun ini Bandara Ngurah mendapatkan penghargaan dari ACI dengan kategori Best Airport of 15 to 25 Million Passanger in Asia Pasific dan Director General's Roll of Excellence. Selain Bandara Ngurah Rai, ada juga Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang mendapatkan pengakuan dari ACI.
Rahadin pun kaget ketika AirHelp menempatkan Bandara Banjarmasin ke dalam daftar bandara terburuk di dunia.
"Bandara itu baru diresmikan Presiden RI pada 2019. Jika melihat tidak ada penerbangan reguler internasional selama ini dari/ke Banjarmasin, tapi justru memiliki nilai yang paling rendah," kata Rahadin.
Dilansir dari detikTravel, AirHelp merilis daftar bandara terbaik dan terburuk di dunia. Sebanyak tiga bandara di Indonesia masuk ke dalam daftar sepuluh bandara terburuk di dunia.
Ketiga bandara tersebut adalah Bandara Internasional Syamsudin Noor (Banjarmasin), Bandara Internasional Halim Perdanakusuma (Jakarta), dan Bandara Ngurah Rai. Daftar bandara terbaik dan terburuk itu dirilis AirHelp pada 5 Desember 2023.
Lembaga konsumen penerbangan itu melakukan survei dengan beberapa kriteria penilaian seperti ketepatan waktu pemberangkatan, kepuasan pelanggan, fasilitas, termasuk toko dan gerai kuliner di dalam bandara. Penilaian itu dilakukan melalui survei dari 1 Januari hingga 30 September kepada lebih dari 15.800 penumpang.
Adapun, Bandara Ngurah Rai masuk dalam daftar 10 terbawah. Bandara satu-satunya di Pulau Dewata itu menempati posisi 189 atau enam terbawah.
Berdasarkan hasil survei tersebut, bandara ini hanya mendapatkan 6,55 poin. Tingkat keterlambatan pemberangkatan juga dianggap tinggi dengan hanya 5,5 poin yang diraih. Namun, bandara ini mendapatkan poin cukup tinggi untuk urusan kepuasan pelanggan dan fasilitas pelengkap. Masing-masing kategori mendapatkan 7,9 dan 8,3 poin.7
1
Komentar