Gelar Simakrama, Tiga Caleg Golkar ’Gempur’ Pecatu
Tomy Martana Gandeng Gus Adhi dan Rawan Atmaja
MANGUPURA, NusaBali - Pertarungan merebut suara untuk Pemilu 2024 makin sengit. Caleg (calon legislatif) dari Partai Golkar dari tingkatan DPR RI, DPRD Bali hingga DPRD Kabupaten berkolaborasi menyisir Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung dalam ‘Simakrama Menyambut Tahun Baru’ yang digelar di kediaman Ketua Pengurus Kecamatan Partai Golkar Kuta Selatan sekaligus Caleg DPRD Badung Dapil Kuta Selatan, I Made Tomy Martana Putra, Minggu (24/12) malam.
Tomy menggandeng Caleg DPR RI Dapil Bali/incumbent Anggota Fraksi Golkar DPR RI Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Gus Adhi), Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali/ Caleg DPRD Bali Dapil Badung I Wayan Rawan Atmaja.
Simakrama dihadiri ratusan orang tersebut seperti menjadi show of force Tomy Martana yang mewakili anak muda bertarung di Pemilu 2024. Untuk di Desa Pecatu sendiri, Tomy harus bertanding dengan incumbent DPRD Badung sekaligus Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta. Duel Tomy Vs Sumerta di Pemilu 2024 ini menjadi ikon kontestasi tokoh senior yang ditantang tokoh muda sebagai new comer.
Hadir juga tokoh Pecatu, dedengkot Golkar di era 1971 I Nyoman Weji dan sejumlah politisi Golkar lawas lainnya. Weji teman seangkatan tokoh Golkar Bali (almarhum) I Gusti Ketut Adhiputra yang merupakan ayah dari Gus Adhi. Turunnya para Caleg Golkar di Pecatu kemarin sekaligus menggelar dialog panjang untuk menyelesaikan masalah-masalah di Desa Pecatu. Mulai masalah air bersih yang tak kunjung ada solusi dan menjadi ‘garapan politik’ setiap Pemilu. Rawan Atmaja kemarin mengatakan siap komunikasi mencari solusi persoalan air bersih di Pecatu.
Kemudian masalah kemacetan di kawasan Pecatu yang berkembang pesat sebagai daerah pariwisata. Yang tak kalah pentingnya, dalam dialog warga dengan para Caleg Golkar dari pusat sampai kabupaten ini yakni masih adanya intimidasi jelang Pemilu oleh oknum tertentu.
Foto: Ketua PK Golkar Kutsel/Tomy Martana saat orasi
Tomy Martana dalam orasinya mengatakan tidak pernah jerih (mundur) dengan intimidasi oknum tertentu. Dia akan konsisten mengikuti jejak Nyoman Weji yang tak pernah lari dari perjuangan. “Di Pecatu masih ada yang mengintimidasi masyarakat agar memilih calon tertentu. Tetapi kami tidak pernah mundur. Kalah menang bagi saya hal biasa,” ujar Tomy Martana.
Tomy Martana menegaskan, di Pecatu, Golkar tidak punya wakil lagi. Sebelumnya, di Pecatu, Golkar pernah melahirkan tokoh I Ketut Sudikerta sebagai Wakil Bupati Badung dan Wakil Gubernur Bali. Di Pecatu, Golkar juga pernah punya tokoh I Ketut Suiasa, mantan Ketua DPD II Golkar Badung yang menyeberang ke PDIP (kini Wakil Bupati Badung). Namun semenjak Sudikerta tidak berpolitik dan Suiasa menyeberang ke partai lain, kata Tomy, otomatis anak-anak muda Partai Golkar berjuang menjadi biik (cikal bakal) wakil rakyat Badung. “Kita mungkin tidak diperhitungkan, tetapi saya akan memberikan perlawanan maksimal bahwa anak muda itu bisa,” ujar advokat yang juga Ketua KNPI Badung ini.
Sementara Gus Adhi menyemangati Tomy Martana. Menurut Gus Adhi, orang hebat tidak dilahirkan dari tantangan yang ringan.”Walaupun banyak tantangan, namun ketika berjuang dan berusaha maksimal dipastikan ada hasil. Jangan pernah takut menyuarakan kebenaran. Sudah buktikan sendiri ketika saya memperjuangkan Rancangan Undang-Undang Provinsi Bali di Senayan. Perjuangannya berat, tetapi dengan keyakinan RUU Bali bisa menjadi Undang-Undang,” ujar politisi asal Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara Badung ini.
Usai simakrama, para caleg menggelar simulasi pencoblosan suara di Pemilu 2024. Selain itu, Caleg Partai Golkar bersama masyarakat Pecatu juga mendeklarasikan pemenangan Ketua DPD II Golkar Badung Wayan Suyasa sebagai Bupati Badung di Pilkada 2024.n nat
Komentar