Mantan Bupati Tanggapi Pencairan Hibah Bansos
Mahayastra mengatakan, pencairan bansos tergantung realisasi anggaran.
GIANYAR, NusaBali
Bupati Gianyar periode 2018-2023 Made ‘Agus’ Mahayastra mengklaim pencairan hibah bansos tidak ada muatan politik. Mantan Bupati Gianyar ini menegaskan tidak ada anggota dewan yang diistimewakan dalam pencairan hibah bansos. “Yang ada bansos untuk masyarakat. Itu murni aspirasi dari masyarakat, yang tanda tangan masyarakat sendiri,” jelas Mahayastra, Selasa (26/12).
Mahayastra menegaskan, fasilitasi dari anggota dewan bukan berarti haknya anggota dewan. “Dewan itu kan fasilitator, artinya membantu menjelaskan, membantu tata cara susun proposal, mendampingi menghadap waktu setor pada Kesra, Sekda atau Bupati-Wakil Bupati membantu, itu bukan haknya dia,” tegasnya. Mahayastra menegaskan dalam penyusunan APBD ada satu porsi untuk bansos masyarakat. “Tidak boleh ada yang mengklaim itu bansos si A, si B,” ujarnya.
Terkait dugaan ketidakadilan pencairan bansos yang erat kaitannya dengan kepentingan politik, Mahayastra persilakan mengartikannya sendiri. “Dagang semat (perekat berbahan bambu) saja, kalau pas diperlukan ternyata langka pasti dikira politik, apalagi bansos,” ujarnya sembari tertawa. Mahayastra mengatakan, pencairan bansos tergantung realisasi anggaran. “Target yang dipasang setinggi-tingginya, cuma realisasinya per hari ini PAD kita tembus Rp 1,4 T dari target Rp 1,7 T. Jadi bukan bansos saja yang terhambat, banyak program yang terhambat. Nggak benar kalau disebut ndak beres,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan pencairan hibah bansos di Kabupaten Gianyar dinilai tidak beres. Wakil Ketua DPRD Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra mengatakan, seharusnya pada bulan April 2023 hibah bansos sudah cair. Namun hingga saat ini tidak ada kejelasan. Semua SKPD terkait terkesan lepas tangan bahkan saling lempar. Ida Bagus Adi Saputra yang akrab disapa Gus Gaga menjelaskan, awal November 2023 dalam beberapa kali rapat kerja antara DPRD dengan eksekutif menyepakati seluruh hibah bansos yang difasilitasi anggota DPRD akan dicairkan secara bertahap. Kesepakatannya cair pada bulan November dan Desember.
Sejumlah anggota dewan mengaku telah kehilangan kesabaran dan merasakan ada ketidakberesan. Mereka kasihan kepada masyarakat pemohon yang berkali-kali bolak balik diminta melengkapi persyaratan administrasi proposal. Anggota fraksi non PDIP ini merasakan ada ketidakadilan, karena banyak hibah bansos yang difasilitasi anggota dewan lain sudah cair. Menurut Gus Gaga, ada 2 kemungkinan yang patut diduga. “Bisa saja semua kondisi ini sudah sepengetahuan saudara Pj Bupati. Atau, Pj Bupati sejatinya benar-benar telah memerintahkan untuk dikerjakan oleh para pejabat terkait, namun perintah itu diabaikan,” duga Gus Gaga. 7 nvi
1
Komentar