Cegah DBD, Masyarakat Diajak Berantas Jentik Nyamuk
Pemantauan jentik
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Dinas Kesehatan Gianyar
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
GIANYAR, NusaBali - Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal Tahun 2023 tercatat sebanyak 1.047 kasus. Di pengujung tahun, tren kasus bisa jadi melonjak karena memasuki musim penghujan. Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar mengajak masyarakat aktif memberantas jentik nyamuk. Cara ini efektif untuk menekan perkembangan jentik menjadi nyamuk dewasa yang siap menyebarkan penyakit ke manusia.
Kasus DBD di Gianyar pada Januari sebanyak 83 kasus, Pebruari 136 kasus, Maret 116 kasus, April 122 kasus, Mei 108 kasus, Juni 124 kasus, Juli 91 kasus, Agustus 71 kasus, September 84 kasus, Oktober 54 kasus, dan Nopember 58 kasus. Tenaga Fungsional PKM Ahli Madya Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar I Made Maba menjelaskan, ada banyak jenis nyamuk di masyarakat. Salah satu yang berbahaya adalah nyamuk Aedes Aegypti, nyamuk pembawa virus demam berdarah yang bisa menyebabkan kematian. “Karakter nyamuk ini aktif di pagi hari dan sore hari,” ungkap Made Maba, Selasa (26/12).
Nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak pada air jernih, seperti di bak mandi, tempat tirta, sela gantungan baju, dan genangan air hujan dalam wadah. Jentik nyamuk ini cukup kuat, meski bak mandi atau tempat lainnya telah dikeringkan, ia masih bisa bertahan dan kembali hidup saat terisi air. “Tidak hanya perlu menguras namun menyikat bak mandi atau tempat perkembangbiakannya,” jelas Made Maba. Jika terkena virus DBD diperlukan penanganan dokter ahli. Saat virus terkontraksi dengan tubuh, suhu tubuh akan panas dan tak kunjung turun beberapa hari ke depan. Akan menurun secara drastis pada hari kelima. Namun pada penurunan ini adalah puncak kritisnya. “Kita tidak akan enak makan, selalu muntah, trombosit turun, di sinilah masa kritis, untuk itu jika mengalami demam tinggi berlarut-larut segera periksakan ke rumah sakit,” saran Made Maba.
Menurut Made Maba, perlu partisipasi masyarakat untuk memberantas jentik nyamuk. Tak cukup hanya kader jumantik saja. “Masyarakat harus berperan aktif. Fogging atau pengasapan hanya menyelesaikan masalah beberapa saat saja. Jika aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk, DBD dapat diminimalisir,” jelas Tenaga Fungsional PKM asal Desa Petak ini. Pemerintah juga terus berupaya melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD di Kabupaten Gianyar. Melibatkan lintas sektor dan masyarakat secara berkesinambungan dan terus menerus untuk melaksanakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M Plus.
Menutup rapat semua tempat penampungan air, menguras bak air, dan mendaur ulang barang-barang bekas yang bisa menjadi tempat perindukan nyamuk. Plus memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, memasang kawat kasa pada ventilasi dan jendela, serta menaburkan bubuk larvasida. Sekda Gianyar menerbitkan surat edaran tentang kewaspadaan peningkatan kasus penyakit DBD kepada camat dan perbekel/lurah serta Kepala UPTD Puskesmas se-Kabupaten Gianyar guna meningkatkan peran serta masyarakat dalam melakukan pencegahan DBD. 7 nvi
Komentar