Dishub Stop Anggaran Feeder Trans Sarbagita
Pengguna jasa kendaraan pengumpan (feeder) masih bisa menikmati layanan jasa transportasi itu, namun tidak lagi gratis.
DENPASAR, NusaBali
Tahun anggaran 2016, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar tidak menganggarkan dana untuk operasional armada trayek pengumpan (feeder) Trans Sarbagita. Tahun sebelumnya, feeder ini beroperasi mulai 25 Mei sampai 25 Desember yang didanai oleh APBD Denpasar sebesar Rp 3,1 miliar.
Dengan berakhirnya operasional di 2015, Dishub tak melanjutkan kontraknya untuk tahun 2016 ini. “Kontrak sebelumnya sampai 25 Desember 2015. Dan tahun ini tidak ada dianggarkan. Namun, masyarakat masih bisa menikmati layanan feeder. Tetapi masyarakat harus mengeluarkan uang, karena sudah tidak lagi ada subsidi,” ungkap Kepala Dishub Denpasar I Gede Astika saat ditemui di kantor PDAM, Senin (4/1).
Bukan hanya itu, pihaknya juga akan melakukan pergantian warna kendaraan yang disesuaikan dengan rute yang dilayani. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya kekeliruan dari pengguna angkutan tersebut. “Kalau sekarang kan ada kode trayeknya. Jadi warnanya masih sama. Nanti kami akan ubah disesuaikan dengan trayeknya,” ucapnya.
Astika menjelaskan, bila nanti ada lagi dana untuk operasional feeder pengumpan Trans Sarbagita, pihaknya akan memperluas jangkauan trayek. Artinya, kendaraan yang digunakan pun akan berbeda. Trayek yang sudah ada ini tetap dibiarkan berbayar seperti sekarang. Sedangkan armada yang baru akan dibuatkan trayek lain, sehingga jangkauan kepada masyarakat bisa lebih luas. “Kalau nanti ada dananya, kami akan buat yang baru lagi,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Pemkot Denpasar telah mengoperasikan armada pengumpan Trans Sarbagita ini sejak September 2012. Awalnya hanya melayani dua trayek saja, yakni trayek pengumpan TP 03 dan TP 04. Untuk TP 03 melayani halte Sanglah (depan Pasar Sanglah) - Jalan Pulau Nias, Jalan Pulau Moyo, Jalan Pulau Singkep, Jalan Pulau Saelus, Jalan Pulau Kawe, Simpang Enam, Jalan Pulau Tarakan, Jalan Pulau Komodo, Jalan Pulau Lombok, kembali ke halte Sanglah.
Sedangkan TP 04 melayani Jalan Dewata, Sidakarya Timur, Kerta Dalam, Tukad Petanu, Tukad Pakerisan, Waturenggong, Sudirman ke utara kemudian balik depan sekolah Santo Yoseph, kembali ke Jalan Sudirman, Waturenggong, Tukad Pakerisan, Jalan Dewata. Jumlah kendaraan yang dioperasikan saat itu mencapai 56 armada.
Sementara itu, untuk tahun 2015 lalu, operasional armada ini mulai 25 Mei sampai dengan 25 Desember 2015, dengan kendaraan yang beroperasi sebanyak 48 unit dan 4 unit cadangan dengan kapasitas untuk 9 orang penumpang. Kendaraan ini melayani 4 trayek pengumpan (TP) yang serupa dengan tahun sebelumnya. Jam operasi mulai pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 22.00 Wita atau selama 16 jam. Empat trayek tersebut meliputi feeder TP 01 GOR Ngurah Rai-Renon, TP 02 Matahari Terbit – Simpang Teuku Umar,TP 03 Pulau Nias-Simpang 6-Pemogan-P Kawe-P Nias, dan TP 04 Sudirman-Waturenggong-Sidakarya. 7 nv
1
Komentar