Gede Eka Fokus Jadi Pelatih Bulutangkis
JAKARTA, NusaBali - Pemain bulutangkis tunggal putra Bali, I Gede Pasek Ekayana atau biasa disapa Eka kini tidak menjadi atlet lagi. Gede Ekayana pun fokus jadi pelatih di PB Anugerah, Denpasar. Sebagai pelatih, Ekayana baru saja berhasil membawa klubnya menjadi juara umum di Kejuaraan Ngapel Junior Cup I Open Bali 2023.
"Kejuaraan itu berlangsung dari 22-25 Desember 2023 di GOR Seririt, Singaraja, Buleleng. Kami menurukan 15 pemain. Kami pun meraih sembilan medali emas sehingga menjadi juara umum," ujar Ekayana, Rabu (27/12).
Menurut Eka, turnamen tersebut adalah kejuaraan antarklub. PB Anugerah meraih gelar juara umum tak lepas dari perjuangan dan kerja keras para pemain. Mereka sudah latihan intensif di bawah arahan empat pelatih, baik saat berlatih maupun bertanding. Selain itu, juga dukungan konsultan pajak, LMATS Consulting.
"Saya senang dan bangga kepada anak-anak didik yang mendapat prestasi bagus dengan meraih juara di sana. Apalagi, kejuaraan itu adalah kejuaraan penutup tahun 2023," kata Juara ISTC Yonex Sunrise 2019 itu.
Usai kejuaraan itu, kata Eka, anak didiknya di klub belum memiliki agenda pertandingan di luar Bali maupun sparring dengan mantan klubnya, Exist Jakarta dan Icuk Sugiarto Training Camp (ISTC), Sukabumi, Jawa Barat. Pasalnya, anak didiknya masih sekolah, sehingga saat ini menjalani latihan di klub.
Di klub, Eka melatih kategori pra usia dini sampai pemula atau berusia 9-15 tahun. Eka menjadi pelatih sejak pulang dari ISTC ke Bali pada 2020. Saat itu, dirinya memutuskan balik ke Bali karena tidak ada pertandingan akibat pandemi Covid-19.
Meski begitu, Eka tetap menjalani latihan mandiri. Dia juga sesekali melatih anak-anak dan melanjutkan pendidikan di Jurusan Ekonomi Manajemen Universitas Warmadewa. Saat ini, peraih medali perak beregu putra ASEAN School Games 2018 di Malaysia ini di semester tiga. Untuk itu, Eka pun fokus kuliah dan pelatih bulutangkis.
Eka menyatakan, menjadi atlet dan pelatih ada perbedaan. Ketika menjadi atlet, dia santai. Sementara saat menjadi pelatih agak repot, terutama ketika anak didiknya menjalani pertandingan. Lantaran Eka merasa greget. Terlebih, bila anak didiknya tidak main bagus atau rubber set, dia harus mencari strategi agar anak didiknya menang.
Selain sebagai pelatih, dirinya terkadang jadi sparring pebulutangkis nasional, Tommy Sugiarto di Bali. Sebab, saat Eka di ISTC juga sering berlatih dengan Tommy.
"Kemarin, saat Mas Tommy liburan di Bali, saya menemani dia main bulutangkis," kata Gede Pasek Ekayana. k22
1
Komentar