Walikota Jaya Negara Nyanggingin Matatah Massal di Banjar Jabapura
DENPASAR, NusaBali - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara ngayah nyanggingin serangkaian upacara mapandes atau matatah massal yang digelar Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Desa Padangsambian Klod.
Upacara ini berlangsung di Wantilan Banjar Adat Jabapura, Desa Adat Kerobokan, Desa Padangsambian Kelod, Kecamatan Denpasar Barat pada Wrespasti Pon Landep, Kamis (28/12). Upacara tersebut digelar sebagai wujud sradha bhakti umat kepada Ida Sang Hyang Widhi serta membantu dan berbagi sesama umat.
Hadir tokoh masyarakat, I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya, Anggota DPRD Kota Denpasar I Nyoman Tananjaya Asmara Putra, Camat Denpasar Barat Ida Bagus Made Purwanasara, Perbekel Desa Padangsambian Klod I Gede Wijaya Saputra, serta tokoh masyarakat setempat dan para keluarga peserta matatah massal.
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, matatah massal merupakan upacara manusa yadnya yang wajib dilaksanakan oleh umat Hindu khususnya bagi anak yang baru menginjak usia remaja atau dewasa.
Jaya Negara menegaskan, selain sebuah kewajiban, upacara matatah ini juga bertujuan untuk menetralisir sifat buruk yang ada pada diri manusia yang biasa disebut Sad Ripu atau enam musuh dalam diri manusia. Pihaknya juga turut mengapresiasi upacara matatah massal ini. “Sebab, pola ini merupakan wujud kebersamaan dan gotong royong bahwa kita semua bersaudara sesuai dengan spirit Vasudhaiva Kutumbakam,” ujar politisi PDIP yang juga pragina topeng (seniman topeng) ini.
“Dan kami turut mengapresiasi sehingga untuk di masa mendatang upacara ini dapat dilakukan secara berkelanjutan, sehingga dapat membantu masyarakat dalam menjalankan swadharma agama,” ujar Jaya Negara.
Sementara Ketua Panitia matatah massal Jro Mangku I Wayan Suarsa saat diwawancara mengatakan, pelaksanaan upacara matatah massal kemarin merupakan pelaksanaan yang kedua kalinya. Adapun matatah massal ini diikuti sebanyak 23 orang dari masyarakat umum. Sebanyak 9 sangging dilibatkan dalam prosesi nyanggingin yang terbagi dalam dua kelompok.
“Kami berharap upacara matatah ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan berharap di tahun-tahun berikutnya ada peningkatan peserta dari tahun sekarang. Sehingga dapat lebih banyak membantu masyarakat dalam menjalankan yadnya,” ungkap Mangku Suarsa.@mis
Hadir tokoh masyarakat, I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya, Anggota DPRD Kota Denpasar I Nyoman Tananjaya Asmara Putra, Camat Denpasar Barat Ida Bagus Made Purwanasara, Perbekel Desa Padangsambian Klod I Gede Wijaya Saputra, serta tokoh masyarakat setempat dan para keluarga peserta matatah massal.
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, matatah massal merupakan upacara manusa yadnya yang wajib dilaksanakan oleh umat Hindu khususnya bagi anak yang baru menginjak usia remaja atau dewasa.
Jaya Negara menegaskan, selain sebuah kewajiban, upacara matatah ini juga bertujuan untuk menetralisir sifat buruk yang ada pada diri manusia yang biasa disebut Sad Ripu atau enam musuh dalam diri manusia. Pihaknya juga turut mengapresiasi upacara matatah massal ini. “Sebab, pola ini merupakan wujud kebersamaan dan gotong royong bahwa kita semua bersaudara sesuai dengan spirit Vasudhaiva Kutumbakam,” ujar politisi PDIP yang juga pragina topeng (seniman topeng) ini.
“Dan kami turut mengapresiasi sehingga untuk di masa mendatang upacara ini dapat dilakukan secara berkelanjutan, sehingga dapat membantu masyarakat dalam menjalankan swadharma agama,” ujar Jaya Negara.
Sementara Ketua Panitia matatah massal Jro Mangku I Wayan Suarsa saat diwawancara mengatakan, pelaksanaan upacara matatah massal kemarin merupakan pelaksanaan yang kedua kalinya. Adapun matatah massal ini diikuti sebanyak 23 orang dari masyarakat umum. Sebanyak 9 sangging dilibatkan dalam prosesi nyanggingin yang terbagi dalam dua kelompok.
“Kami berharap upacara matatah ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan berharap di tahun-tahun berikutnya ada peningkatan peserta dari tahun sekarang. Sehingga dapat lebih banyak membantu masyarakat dalam menjalankan yadnya,” ungkap Mangku Suarsa.@mis
1
Komentar