Polisi Rancang Skema ‘Car Free Night’di Kuta saat Tahun Baru
DENPASAR, NusaBali - Polda Bali mulai merancang skema ‘Car Free Night’ atau malam bebas kendaraan di kawasan Kuta, Badung, saat malam pergantian tahun.
“Perlu kita ketahui pada malam pergantian tahun nanti sepanjang jalan Pantai Kuta akan dilakukan 'car free night', selain itu peralihan dan penutupan arus di Kuta tentunya Dirlantas Polda Bali segera melalui media menyampaikan informasi,” kata Kapolda Bali Irjen Pol Ida Bagus Kd Putra Narendra di Denpasar, Kamis (28/12).
Adapun titik yang menjadi fokus kepolisian saat malam Tahun Baru 2024 di Kuta adalah sekitar Jalan Patih Jelantik dan Jalan Legian yang merupakan akses utama pengguna kendaraan. “Seperti dari Simpang Jalan Mataram, Patimura, Bakung Sari, Pasar Seni Kuta, kemudian masuk Patih Jelantik, juga Simpang Jalan Dewi Sri,” ujarnya.
“Untuk antisipasi kemacetan khususnya jalur pariwisata, Polda Bali menerapkan skema rekayasa lalu lintas ini bersinergi dengan Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan pecalang, skemanya diterapkan saat malam tahun baru di Kuta dan Kuta Utara karena wilayah ini terdapat objek wisata yang sangat ramai dikunjungi masyarakat,” sambung Putra Narendra.
Secara umum dari pantauannya tidak hanya Kuta yang harus diatensi saat malam pergantian tahun, lantaran ada 93 titik pelaksanaan perayaan tahun baru yang sudah dipetakan.
Kota Denpasar justru memiliki area terbanyak dengan 30 titik potensi keramaian, selanjutnya secara merata ada di Kabupaten Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, dan Buleleng. “Tentunya kita bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama perayaan, karena kita tahu jumlah personel tidak mencukupi kita kerja sama pengamanan dengan kearifan lokal seperti pecalang dan bhabinkamtibmas yang kita percaya untuk memberi sosialisasi ke masyarakat agar tidak ada masalah saat tahun baru, lalu tiba-tiba kembang api ada yang melanggar membuat kebakaran, kita sama-sama antisipasi,” kata Kapolda Bali.
Potensi keramaian saat malam pergantian tahun ini dibaca kepolisian mengingat banyaknya kunjungan masuk Bali sejak masa libur Natal pekan lalu, di mana setidaknya 14.006 orang masuk Bali melalui Pelabuhan Padangbai dan 230.372 orang melalui Pelabuhan Gilimanuk.
Arus balik dari kunjungan ini diprediksi baru terjadi setelah perayaan tahun baru yaitu 1-2 Januari 2024, sehingga antisipasi tidak hanya dilakukan saat malam Tahun Baru 2024 melainkan juga saat arus datang dan arus balik.
“Selain pengamanan malam pergantian tahun baru 2024 ke depan Polda Bali akan melaksanakan berbagai kegiatan pengamanan, ajang nasional internasional dan kegiatan lain seperti pengamanan rangkaian Pemilu 2024, Hari Raya Imlek dan Galungan pada Februari 2024 , Hari Raya Kuningan pelaksanaan pawai ogoh-ogoh dan Ramadhan pada Maret 2024 dilanjutkan konferensi World Water Forum April-Mei, juga di akhir tahun 2024 Natal dan tahun baru,” tutur Putra Narendra. 7 ant
Adapun titik yang menjadi fokus kepolisian saat malam Tahun Baru 2024 di Kuta adalah sekitar Jalan Patih Jelantik dan Jalan Legian yang merupakan akses utama pengguna kendaraan. “Seperti dari Simpang Jalan Mataram, Patimura, Bakung Sari, Pasar Seni Kuta, kemudian masuk Patih Jelantik, juga Simpang Jalan Dewi Sri,” ujarnya.
“Untuk antisipasi kemacetan khususnya jalur pariwisata, Polda Bali menerapkan skema rekayasa lalu lintas ini bersinergi dengan Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan pecalang, skemanya diterapkan saat malam tahun baru di Kuta dan Kuta Utara karena wilayah ini terdapat objek wisata yang sangat ramai dikunjungi masyarakat,” sambung Putra Narendra.
Secara umum dari pantauannya tidak hanya Kuta yang harus diatensi saat malam pergantian tahun, lantaran ada 93 titik pelaksanaan perayaan tahun baru yang sudah dipetakan.
Kota Denpasar justru memiliki area terbanyak dengan 30 titik potensi keramaian, selanjutnya secara merata ada di Kabupaten Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, dan Buleleng. “Tentunya kita bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama perayaan, karena kita tahu jumlah personel tidak mencukupi kita kerja sama pengamanan dengan kearifan lokal seperti pecalang dan bhabinkamtibmas yang kita percaya untuk memberi sosialisasi ke masyarakat agar tidak ada masalah saat tahun baru, lalu tiba-tiba kembang api ada yang melanggar membuat kebakaran, kita sama-sama antisipasi,” kata Kapolda Bali.
Potensi keramaian saat malam pergantian tahun ini dibaca kepolisian mengingat banyaknya kunjungan masuk Bali sejak masa libur Natal pekan lalu, di mana setidaknya 14.006 orang masuk Bali melalui Pelabuhan Padangbai dan 230.372 orang melalui Pelabuhan Gilimanuk.
Arus balik dari kunjungan ini diprediksi baru terjadi setelah perayaan tahun baru yaitu 1-2 Januari 2024, sehingga antisipasi tidak hanya dilakukan saat malam Tahun Baru 2024 melainkan juga saat arus datang dan arus balik.
“Selain pengamanan malam pergantian tahun baru 2024 ke depan Polda Bali akan melaksanakan berbagai kegiatan pengamanan, ajang nasional internasional dan kegiatan lain seperti pengamanan rangkaian Pemilu 2024, Hari Raya Imlek dan Galungan pada Februari 2024 , Hari Raya Kuningan pelaksanaan pawai ogoh-ogoh dan Ramadhan pada Maret 2024 dilanjutkan konferensi World Water Forum April-Mei, juga di akhir tahun 2024 Natal dan tahun baru,” tutur Putra Narendra. 7 ant
Komentar