‘Kendi’ Seberat 7,4 Kg Jatuh dari Langit
Warga Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dikejutkan dengan munculnya benda logam berbentuk kendi yang tiba-tiba jatuh dari langit, Selasa (18/7) sekitar pukul 09.30 WIB.
LUBUKBASUNG, NusaBali
Sidik (30), seorang warga Sungai Batang, mengatakan, logam bulat tersebut tiba-tiba jatuh dengan bunyian yang sangat keras. "Kami sangat kaget dengan bunyian tersebut, sehingga kami langsung ke lokasi tempat jatuhnya benda itu," katanya di Lubukbasung, Selasa seperti dilansir kompas.
Saat tiba di lokasi, warga menemukan benda logam berbentuk bulat di jalan kelas C atau kabupaten yang menghubungkan Maninjau-Sungai Batang. Meski tak menimbulkan korban jiwa, jatuhnya benda berdiameter 110 cm dan bobot 7,4 kilogram tersebut mengakibatkan jalan setempat berlubang dan jalan menghitam seperti bekas terbakar.
"Dengan temuan itu, kami langsung menghubungi wali nagari," katanya. Benda bulat tersebut sudah diamankan ke Mako Polsek Tanjung Raya untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dalam keterangan singkatnya menuturkan, benda itu diduga sampah antariksa.
"LAPAN mengidentifikasinya sebagai bagian roket RRT CZ (Chang Zheng) - 3A yang digunakan untuk meluncurkan satelit navigasi Beidou M1 pada 13 April 2007," katanya. Roket yang dikembangkan China itu punya bobot 241 kilogram dengan tinggi 52,52 meter serta diameter 3,35 meter.
Beidou sendiri merupakan bagian dari Compass Navigation System. China mengembangkannya untuk memberikan informasi soal lokasi, waktu, dan kecepatan yang lebih tepat kepada pengguna alat komunikasi.
Sementara itu, astronom amatir Ma'rufin Sudibyo mengatakan, ada dugaan benda itu adalah roket CZ-3A namun masih akan menganalisisnya untuk memastikan.
Sampah antariksa kerap jatuh di Indonesia. Terakhir, ada kasus sampah antariksa jatuh di Sumenep. Meski tak mengakibatkan korban jiwa, jatuhnya sampah antariksa mengakibatkan kerugian material bagi warga. *
Komentar