Kapal Tugboat Mulai Bersihkan Rumpon
Terkait Persiapan Survei Seismik Migas di Laut Buleleng
Seluruh proses pembersihan rumpon di tengah laut 12 mill dari garis pantai dengan kedalaman laut 600-800 meter ini ditarget dapat dituntaskan selama sepuluh hari.
SINGARAJA, NusaBali
Proses pembersihan rumpon nelayan terkait persiapan survei seismik 2D dan 3D pengambilan data potensi minyak dan gas bumi di laut utara Buleleng, oleh PT Technical Gheophysical Surveces (TGS) Indonesia dimulai Jumat (29/12) sore.
Sebanyak tiga kapal tugboat yang sudah standby di Pelabuhan Celukan Bawang, Gerokgak, langsung berlayar membersihkan rumpon-rumpon nelayan yang masuk dalam zona survei.
Senior Public Relation PT TGS Indonesia Sholahudin Achmad mengatakan, kapal tugboat yang bertugas membersihkan rumpon nelayan didatangkan khusus dari Samarinda, Jakarta dan Batam. Ketiga kapal tugboat dengan spesifikasi khusus ini akan menyisir dan membersihkan rumpon-rompon nelayan di lintasan kapan survei yang didatangkan khsusus dari China.
“Sore ini (Jumat) sudah mulai bergerak start dari Pelabuhan Celukan Bawang ke timur. Jadi pembersihan rumpon semua menggunakan kendali mesin kapal tidak ada yang dikerjakan manual. Begitu tali pemberat rumpon diputus langsung ditarik ke atas dikumpulkan dulu di deck kapal, kalau penuh dibawa ke darat begitu seterusnya sampai lintasan kapal survei benar-benar besih,” kata Sholahudin.
Dia pun menyebut belum mengetahui berapa jumlah rumpon nelayan yang akan terkena dampak survei seismik ini. Jumlahnya baru akan terdata saat sudah ada di darat dan diidentifikasi. Rumpon yang akan dibersihkan hanya yang ada di lintasan survei. Sedangkan rumpon yang tidak masuk zona lintasan survei akan dibiarkan tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
Seluruh proses pembersihan rumpon di tengah laut 12 mill dari garis pantai dengan kedalaman laut 600-800 meter ini ditarget dapat dituntaskan selama sepuluh hari. Sehingga pada 7 Januari 2024 mendatang proses survei seismik sudah bisa dimulai selama satu bulan penuh.
Selain melakukan survei potensi migas di laut utara Buleleng, PT TGS Indonesia juga akan melanjutkan pengambilan data potensi Migas di beberapa wilayah Indonesia. Mulai dari Laut Lombok, Sulawesi dan terakhir di wilayah laut Papua. Hasil survei dari PT TGS Indonesia selanjutnya akan diserahkan kepada pemerintah Indonesia.
Sebelumnya diberitakan, penentuan nilai kompensasi proyek survei seismik 2D dan 3D untuk mencari data potensi minyak dan gas bumi di laut utara Buleleng akhirnya disepakati nelayan dan PT Technical Geophysical Services (TGS) Indonesia. Dari pembahasan yang alot pada sosialisasi di Gedung Laksmi Graha Rabu (27/12), PT TGS akan memberikan kompensasi penggantian rumpon dan ganti rugi tidak melaut selama survei berlangsung. 7 k23
Proses pembersihan rumpon nelayan terkait persiapan survei seismik 2D dan 3D pengambilan data potensi minyak dan gas bumi di laut utara Buleleng, oleh PT Technical Gheophysical Surveces (TGS) Indonesia dimulai Jumat (29/12) sore.
Sebanyak tiga kapal tugboat yang sudah standby di Pelabuhan Celukan Bawang, Gerokgak, langsung berlayar membersihkan rumpon-rumpon nelayan yang masuk dalam zona survei.
Senior Public Relation PT TGS Indonesia Sholahudin Achmad mengatakan, kapal tugboat yang bertugas membersihkan rumpon nelayan didatangkan khusus dari Samarinda, Jakarta dan Batam. Ketiga kapal tugboat dengan spesifikasi khusus ini akan menyisir dan membersihkan rumpon-rompon nelayan di lintasan kapan survei yang didatangkan khsusus dari China.
“Sore ini (Jumat) sudah mulai bergerak start dari Pelabuhan Celukan Bawang ke timur. Jadi pembersihan rumpon semua menggunakan kendali mesin kapal tidak ada yang dikerjakan manual. Begitu tali pemberat rumpon diputus langsung ditarik ke atas dikumpulkan dulu di deck kapal, kalau penuh dibawa ke darat begitu seterusnya sampai lintasan kapal survei benar-benar besih,” kata Sholahudin.
Dia pun menyebut belum mengetahui berapa jumlah rumpon nelayan yang akan terkena dampak survei seismik ini. Jumlahnya baru akan terdata saat sudah ada di darat dan diidentifikasi. Rumpon yang akan dibersihkan hanya yang ada di lintasan survei. Sedangkan rumpon yang tidak masuk zona lintasan survei akan dibiarkan tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
Seluruh proses pembersihan rumpon di tengah laut 12 mill dari garis pantai dengan kedalaman laut 600-800 meter ini ditarget dapat dituntaskan selama sepuluh hari. Sehingga pada 7 Januari 2024 mendatang proses survei seismik sudah bisa dimulai selama satu bulan penuh.
Selain melakukan survei potensi migas di laut utara Buleleng, PT TGS Indonesia juga akan melanjutkan pengambilan data potensi Migas di beberapa wilayah Indonesia. Mulai dari Laut Lombok, Sulawesi dan terakhir di wilayah laut Papua. Hasil survei dari PT TGS Indonesia selanjutnya akan diserahkan kepada pemerintah Indonesia.
Sebelumnya diberitakan, penentuan nilai kompensasi proyek survei seismik 2D dan 3D untuk mencari data potensi minyak dan gas bumi di laut utara Buleleng akhirnya disepakati nelayan dan PT Technical Geophysical Services (TGS) Indonesia. Dari pembahasan yang alot pada sosialisasi di Gedung Laksmi Graha Rabu (27/12), PT TGS akan memberikan kompensasi penggantian rumpon dan ganti rugi tidak melaut selama survei berlangsung. 7 k23
1
Komentar