Catat Sejarah, Tol Bali Mandara Dilalui 73 Ribu Kendaraan Sehari
Antisipasi Macet, Dinas Perhubungan Bali Siapkan Shuttle Bus
MANGUPURA, NusaBali - Jasamarga Bali Tol (JBT) selaku pengelola Jalan Tol Bali Mandara, mencatat sejarah selama beroperasinya jalan yang menghubungkan Benoa (Denpasar) – Bandara Ngurah Rai (Kuta) – Nusa Dua (Kuta Selatan) itu.
Setelah menghadapi kemacetan parah pada Jumat (29/12), JBT mencatat lonjakan volume kendaraan yang luar biasa dalam satu hari, yakni mencapai 73.000 kendaraan dalam sehari.
Manajer Operasi dan Maintenance JBT I Putu Gandi Ginantra memberikan kronologi mengenai kemacetan di sekitar Bandara Ngurah Rai pada 29 Desember 2023. Menurutnya, pukul 13.00-14.00 Wita masih berjalan lancar, tetapi antrean mulai terjadi sekitar pukul 15.00 Wita di bundaran Bandara Ngurah Rai, Tuban, Kelurahan/Kecamatan Kuta, Badung.
Gandi menjelaskan bahwa antrean terjadi karena kondisi jalan arteri menuju Bandara Ngurah Rai yang padat. Meskipun gerbang pintu masuk normal dan lancar, antrean terjadi setelah keluar gate Tol Bali Mandara. Jumlah kendaraan yang masuk mencapai 73.000 kendaraan, melampaui prediksi awal sebanyak 38.000 kendaraan harian per tahun.
Manajer Operasi dan Maintenance JBT I Putu Gandi Ginantra memberikan kronologi mengenai kemacetan di sekitar Bandara Ngurah Rai pada 29 Desember 2023. Menurutnya, pukul 13.00-14.00 Wita masih berjalan lancar, tetapi antrean mulai terjadi sekitar pukul 15.00 Wita di bundaran Bandara Ngurah Rai, Tuban, Kelurahan/Kecamatan Kuta, Badung.
Gandi menjelaskan bahwa antrean terjadi karena kondisi jalan arteri menuju Bandara Ngurah Rai yang padat. Meskipun gerbang pintu masuk normal dan lancar, antrean terjadi setelah keluar gate Tol Bali Mandara. Jumlah kendaraan yang masuk mencapai 73.000 kendaraan, melampaui prediksi awal sebanyak 38.000 kendaraan harian per tahun.
Dia merincikan dari total 73.000 itu, sebanyak 35 persen kendaraan roda dua dan sisanya adalah kendaraan roda empat yang masuk ke Tol Bali Mandara. Angka tersebut menjadi sejarah terbanyak selama Tol Bali Mandara beroperasi sejak 2013. Pada tahun sebelumnya di 2022 tercatat lonjakan kendaraan di angka 50.000 saja di waktu yang sama.
“Antrean itu memang ada karena jalan menuju Bandara Ngurah Rai padat, maka dari itu dari bundaran sampai tol ada antrean. Antrean terjadi setelah keluar gate, bukan di gerbang pintu masuk,” ujarnya saat ditemui di Kantor Pul Ruas Top up Elektronik, Tol Bali Mandara, Jalan Raya Pelabuhan Benoa, Pedungan, Denpasar Selatan pada Sabtu (30/12/2023) sore.
Untuk mengatasi situasi ini, Gandi menegaskan jika pihak manajemen tol telah melakukan langkah-langkah antisipatif. Selama 10 hari menjelang Natal dan Tahun Baru 2024, mereka telah memfleksibelkan penempatan petugas di titik-titik rawan antrean seperti di akses keluar Nusa Dua (Kuta Selatan) dan Pesanggaran (Denpasar).
Gandi juga mengapresiasi kerja sama dengan pihak kepolisian dan dinas perhubungan. Mereka telah berkoordinasi untuk mengatur lalu lintas di titik-titik rawan, seperti di traffic light Pesanggaran dan Nusa Dua.
Dia juga menegaskan jika antrean itu terjadi ketika kendaraan telah keluar dari Tol Bali Mandara, bukan di gerbang pintu masuk Tol Bali Mandara. Sebab semua transaksi dilakukan normal dan tidak ada antrean yang mengular. Hal ini terjadi karena seluruh petugasnya telah membantu pengendara untuk mentapping kartu dan penggunaan mobile reader.
“Memang di gerbang masuk sendiri tidak ada masalah sama sekali, normal dan lancar. Memang ada antrean sebanyak 10-15 kendaraan. Petugas kami di gerbang itu juga sudah siap, kalau ada penumpukan pengguna jalan, kami ada alat mobile reader itu sudah kami aktifkan. Kalau antrean di gerbang pintu masuk itu tidak ada kendala,” jelasnya.
Pantauan pada Sabtu (30/12) menunjukkan keadaan normal dan lancar. Gandi juga memberikan imbauan kepada pengguna jalan tol untuk memastikan saldo kartu cukup, membawa uang elektronik, dan memastikan kendaraan dalam kondisi prima. Langkah-langkah antisipatif seperti shuttle bus dari pihak Bandara Ngurah Rai dan ketersediaan ojek di akses keluar juga telah disiapkan untuk mengatasi kemungkinan antrean.
“Kami mengimbau kepada pengguna jalan tol untuk memastikan saldonya cukup, karena kesiapan pengguna jalan masuk tol itu berpengaruh kepada pengendara lain,” ucap Gandi.
Foto: Suasana Tol Bali Mandara di sisi Pelabuhan Benoa, Pedungan, Denpasar Selatan pada Sabtu (30/12) sore. -RIKHA SETYA
Sementara Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali menyiapkan layanan shuttle bus gratis untuk wisatawan yang terjebak macet di sekitaran Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Kota Denpasar. Hal ini untuk mengantisipasi keterlambatan penumpang dengan jadwal keberangkatan pesawat.
Diketahui bahwa ruas jalan menuju bandara mengalami kemacetan parah Jumat (29/12) malam. Kepadatan mulai terjadi sejak siang hari dan baru terurai pada sekitar pukul 00.45 Wita dan di bandara pukul 02.00 Wita dini hari.
Kepala Dishub Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta, mengatakan pihaknya telah menyiapkan bus Trans Metro Dewata sebagai layanan shuttle bus mulai Sabtu kemarin hingga H+2 Tahun Baru, mengantisipasi jika sewaktu-waktu kembali terjadi kepadatan lalu lintas seperti Jumat malam kemarin.
“Untuk ke bandara kita atensi khusus. Mulai pukul 4 sore (16.00 Wita) bus kita operasikan dari Nusa Dua ke bandara, dari Benoa (Pesanggaran) ke bandara, kemudian dari Sentral Parkir ke bandara,” ujar Samsi, Sabtu (30/12).
Dia menjelaskan, shuttle bus dijadwalkan berangkat setiap 15 menit sekali mulai pukul 16.00-23.15 Wita. Nantinya bus akan diberikan jalur khusus agar tidak ikut terjebak kemacetan. Samsi berharap jika terjadi kemacetan, daerah emergency (jalur darurat) dikosongkan untuk memberikan kesempatan shuttle bus menuju bandara.
“Jadi teman-teman ketika macet jangan mengambil area emergency karena itu untuk bus lewat,” jelas Samsi.
“Kita sudah set threshold (pintu masuk) yang baru untuk kemacetan yang mungkin terjadi. Kalau kemacetan di titik yang kita curigai terjadi dan itu kemungkinan menyebar, kita sudah punya antisipasi untuk memindahkan lalu lintasnya,” kata Samsi.
Samsi mengimbau wisatawan yang hendak meninggalkan Bali hari ini melalui Bandara Ngurah Rai supaya mengantisipasi kemacetan dan jauh sebelum jam keberangkatan pesawat sudah berangkat menuju bandara.
“Harapan kita sih nggak terjadi (kemacetan),” kata Samsi.
Mengantisipasi kemacetan parah terjadi lagi menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, aparat Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai siagakan puluhan personel di sepanjang Jalan Airport. Puluhan personel itu ditempatkan pada titik-titik rawan kemacetan. Puluhan personel yang diterjunkan dibantu oleh aparat TNI dan petugas Avsec.
PS Kasi Humas Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai Ipda I Nyoman Darsana dikonfirmasi, Sabtu (30/12), mengungkapkan personel yang diterjunkan itu diharapkan mampu memecah kemacetan seperti yang terjadi pada Jumat (28/12) siang hingga malam. “Dengan upaya yang telah dilakukan di antaranya menggelar personel di sejumlah titik termasuk koordinasi dengan sejumlah pihak terkait, hal itu bisa diatasi,” ujarnya.
Dikatakannya, mengantisipasi terjadinya kemacetan lalu lintas di Bandara Ngurah Rai menjelang malam pergantian tahun, Polres Bandara telah menyiapkan beberapa upaya atau langkah-langkah strategis lainnya, seperti memetakan lokasi rawan macet di sepanjang bandara, menggelar personel di setiap median-median jalur termasuk di dalam kawasan bandara.
Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak serta mengimbau masyarakat secara masif melalui pemasangan spanduk. “Dari pengalaman yang terjadi selama ini kepadatan arus lalin biasanya terjadi di atas pukul 11.00 Wita, sehingga penempatan personel sebelum jam tersebut sudah dilakukan untuk antisipasi lebih awal,” kata Ipda Darsana.
Sementara di lintas Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk dalam kurun waktu 24 jam per Jumat pagi hingga Sabtu (30/12) pagi, ada sebanyak 66.705 orang penumpang yang menyeberang di Selat Bali.
Foto: Situasi di Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Sabtu (30/12). -IST
Jumlah 66.705 orang penumpang pada H-2 Tahun Baru, itu didominasi arus keluar Bali. Tepatnya ada sebanyak 34.026 orang penumpang dengan 9.246 unit kendaraan yang menyeberang dari Gilimanuk ke Ketapang. Kendaraan tersebut terdiri dari kendaraan roda dua 3.630 unit, kendaraan kecil (mobil pribadi dan pick up) 3.641 unit, bus 346 unit, dan truk 1.631 unit.
Sedangkan jumlah penumpang masuk Bali atau dari Ketapang ke Gilimanuk pada H-2 Tahun Baru, tercatat sebanyak 32.680 orang. Kemudian untuk realisasi kendaraan masuk Bali pada H-2 Tahun Baru, itu tercatat sebanyak 7.168 unit. Terdiri dari kendaraan roda dua 1.869 unit, kendaraan kecil 3.449 unit, bus 453 unit, dan truk 1.415 unit.
Saat H-2 Tahun Baru itu, kendaraan roda empat sempat membeludak di Pelabuhan Gilimanuk pada Jumat malam sehingga memicu penumpukan di areal pelabuhan. Namun penumpukan itu sudah perlahan terurai dan situasi kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk sudah kembali lancar pada Sabtu kemarin.
“Kemarin (Jumat) malam saja yang padat. Kalau hari ini (Sabtu kemarin), dari pagi sampai sore ini masih landai. Dibandingkan dengan yang kemarin, yang sekarang terpantau masih lebih sepi,” ucap Koordinator Satuan Pelayanan (Korsatpel) Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk I Made Ria Fran Dharma Yudha, saat dikonfirmasi Sabtu sore.
Menurut Yudha, kendaraan roda empat yang sempat memadati Pelabuhan Gilimanuk pada Jumat malam, diperkirakan merupakan arus balik wisatawan domestik (wisdom) ke Jawa. Terutama para wisdom yang masuk Bali sebelum Natal. "Kemungkinan yang liburan sebelum Natal sudah balik sebelum Tahun Baru,” ujar Yudha.
Setelah arus balik libur Natal itu, diprediksi juga akan terjadi lonjakan arus balik wisdom setelah Tahun Baru. Bahkan arus balik setelah Tahun Baru nanti diperkirakan akan jauh lebih padat. "Arus balik libur Tahun Baru diperkirakan mulai 1 sampai 4 Januari 2024. Puncaknya diprediksi antara 1 dan 2 Januari,” kata Yudha.
Untuk antisiapisi lonjakan penumpang saat arus balik nanti, Yudha mengaku, tetap berkoordinasi dengan pihak ASDP maupun stakeholder terkait di Ketapang dan Gilimanuk. Namun untuk mencegah antrean di pelabuhan, pihaknya mengimbau para pengguna jasa memesan tiket maksimal H-1 sebelum perjalanan dan mengikuti jadwal kedatangan sesuai tiket yang dipesan. 7 ol3, pol, cr78, ode
Jumlah 66.705 orang penumpang pada H-2 Tahun Baru, itu didominasi arus keluar Bali. Tepatnya ada sebanyak 34.026 orang penumpang dengan 9.246 unit kendaraan yang menyeberang dari Gilimanuk ke Ketapang. Kendaraan tersebut terdiri dari kendaraan roda dua 3.630 unit, kendaraan kecil (mobil pribadi dan pick up) 3.641 unit, bus 346 unit, dan truk 1.631 unit.
Sedangkan jumlah penumpang masuk Bali atau dari Ketapang ke Gilimanuk pada H-2 Tahun Baru, tercatat sebanyak 32.680 orang. Kemudian untuk realisasi kendaraan masuk Bali pada H-2 Tahun Baru, itu tercatat sebanyak 7.168 unit. Terdiri dari kendaraan roda dua 1.869 unit, kendaraan kecil 3.449 unit, bus 453 unit, dan truk 1.415 unit.
Saat H-2 Tahun Baru itu, kendaraan roda empat sempat membeludak di Pelabuhan Gilimanuk pada Jumat malam sehingga memicu penumpukan di areal pelabuhan. Namun penumpukan itu sudah perlahan terurai dan situasi kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk sudah kembali lancar pada Sabtu kemarin.
“Kemarin (Jumat) malam saja yang padat. Kalau hari ini (Sabtu kemarin), dari pagi sampai sore ini masih landai. Dibandingkan dengan yang kemarin, yang sekarang terpantau masih lebih sepi,” ucap Koordinator Satuan Pelayanan (Korsatpel) Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk I Made Ria Fran Dharma Yudha, saat dikonfirmasi Sabtu sore.
Menurut Yudha, kendaraan roda empat yang sempat memadati Pelabuhan Gilimanuk pada Jumat malam, diperkirakan merupakan arus balik wisatawan domestik (wisdom) ke Jawa. Terutama para wisdom yang masuk Bali sebelum Natal. "Kemungkinan yang liburan sebelum Natal sudah balik sebelum Tahun Baru,” ujar Yudha.
Setelah arus balik libur Natal itu, diprediksi juga akan terjadi lonjakan arus balik wisdom setelah Tahun Baru. Bahkan arus balik setelah Tahun Baru nanti diperkirakan akan jauh lebih padat. "Arus balik libur Tahun Baru diperkirakan mulai 1 sampai 4 Januari 2024. Puncaknya diprediksi antara 1 dan 2 Januari,” kata Yudha.
Untuk antisiapisi lonjakan penumpang saat arus balik nanti, Yudha mengaku, tetap berkoordinasi dengan pihak ASDP maupun stakeholder terkait di Ketapang dan Gilimanuk. Namun untuk mencegah antrean di pelabuhan, pihaknya mengimbau para pengguna jasa memesan tiket maksimal H-1 sebelum perjalanan dan mengikuti jadwal kedatangan sesuai tiket yang dipesan. 7 ol3, pol, cr78, ode
Komentar