Tumpek Landep di SPPBE, Pelayanan Tetap Normal
AMLAPURA, NusaBali - Meskipun dalam suasana perayaan/upacara Rahina Tumpek Landep di SPPBE (Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji) PT Gasari Mas Timur Amlapura, pelayanan tetap berjalan normal. Pelayan dengan omzet per hari Rp 28,56 ton diangkut 17 truk.
Upacara Tumpek Landep dilaksanakan di SPPBE PT Gasari Mas Timur, Jalan Ahmad Yani Amlapura, Saniscara Kliwon Landep, Sabtu (30/12).
Target di tahun 2024 agar mampu mencapai 40 ton per hari sehingga masih harus mengejar kekurangan 11,44 ton. “Selama ini setiap bulan omzetnya naik, optimis target 40 ton per hari di tahun 2024 tercapai,” jelas pemilik SPPBE I Gusti Made Tusan, Sabtu.
Gusti Made Tusan mengatakan, selama ini omzet per hari sebanyak 17 truk dengan rincian per truk memuat 560 tabung atau 9.520 tabung. “Tiap tabung isinya 3 kilogram, sehingga isinya 28,56 ton. Omzet diperkirakan terus naik, karena tempatnya strategis di jantung kota Amlapura, sehingga agen yang mengambil gas elpiji, mudah menjangkaunya,” beber Gusti Made Tusan.
Hadir di acara Tumpek Landep kemarin, Direktur I Gusti Nyoman Merta Kepakisan, Manager Ni Komang Yuli Martini, Administrasi Umum Dewa Ayu Putu Kharismawati, Kepala Operator I Gede Suarnata, mantan Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Wakil Ketua DPRD Karangasem I Gusti Ngurah Gede Subagiartha, dan segenap karyawan.
Sedangkan yang muput upacara Tumpek Landep, Ida Pedanda Gede Karang Kerta Nustana dari Griya Sukayasa Tegal Manggis, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem.
SPPBE berdiri pada 10 Desember 2018 lalu. Saat beroperasi awalnya dengan omzet 15 ton per hari. Kemudian setiap tahun mengalami peningkatan omzet, hingga Desember 2023, 28,56 ton per hari. SPPBE beroperasi memanfaatkan 2 mobil tanki yang masing-masing berkapasitas 13.000 kilogram. Selama pengisian memanfaatkan 12 mesin digital (yang ditera ulang secara berkala) serta 26 karyawan di lahan seluas 75 are.
Target di tahun 2024 agar mampu mencapai 40 ton per hari sehingga masih harus mengejar kekurangan 11,44 ton. “Selama ini setiap bulan omzetnya naik, optimis target 40 ton per hari di tahun 2024 tercapai,” jelas pemilik SPPBE I Gusti Made Tusan, Sabtu.
Gusti Made Tusan mengatakan, selama ini omzet per hari sebanyak 17 truk dengan rincian per truk memuat 560 tabung atau 9.520 tabung. “Tiap tabung isinya 3 kilogram, sehingga isinya 28,56 ton. Omzet diperkirakan terus naik, karena tempatnya strategis di jantung kota Amlapura, sehingga agen yang mengambil gas elpiji, mudah menjangkaunya,” beber Gusti Made Tusan.
Hadir di acara Tumpek Landep kemarin, Direktur I Gusti Nyoman Merta Kepakisan, Manager Ni Komang Yuli Martini, Administrasi Umum Dewa Ayu Putu Kharismawati, Kepala Operator I Gede Suarnata, mantan Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Wakil Ketua DPRD Karangasem I Gusti Ngurah Gede Subagiartha, dan segenap karyawan.
Sedangkan yang muput upacara Tumpek Landep, Ida Pedanda Gede Karang Kerta Nustana dari Griya Sukayasa Tegal Manggis, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem.
SPPBE berdiri pada 10 Desember 2018 lalu. Saat beroperasi awalnya dengan omzet 15 ton per hari. Kemudian setiap tahun mengalami peningkatan omzet, hingga Desember 2023, 28,56 ton per hari. SPPBE beroperasi memanfaatkan 2 mobil tanki yang masing-masing berkapasitas 13.000 kilogram. Selama pengisian memanfaatkan 12 mesin digital (yang ditera ulang secara berkala) serta 26 karyawan di lahan seluas 75 are.
Elpiji yang didatangkan ke SPPBE langsung dari PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Regional V Terminal Bahan Bakar Minyak, Kecamatan Manggis, Karangasem. “Elpiji yang dikirim itu milik PT Pertamina, kemudian petugas menyuplai ke SPPBE. Sedangkan pihak SPPBE hanya mendapatkan jasa, mengemas elpiji dari mesin ke tabung ukuran 3 kilogram,” ujar Gusti Made Tusan.k16
1
Komentar