Di Luar Hujan, Pameran Bonsai Batuan 'Suapi' Hanya Diguyur Gerimis
GIANYAR, NusaBali - Pameran lokal dan kontes bonsai Batuan 'Suapi' di Lapangan Yudistira Desa Batuan, Kecamatan Sukawati telah berlangsung sukses dan lancar.
Pamlok dengan kehadiran juri nasional Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Pusat Agus Tantrawan alias Gede Basur, Umar dan Saleh ini berlangsung selama 8 hari, sejak penerimaan pohon Jumat (22/12) hingga pengambilan pohon Sabtu (30/12).
Dalam kurun waktu tersebut, Pusdalops BPBD Kabupaten Gianyar sempat memberikan tanda peringatan bahwa wilayah Gianyar akan turun hujan deras. Benar di beberapa kecamatan hujan bahkan disertai petir, bahkan wilayah terdekat dengan Batuan yakni Banjar Salah Batuan Kaler diguyur hujan. Namun di Desa Batuan, khususnya di Lapangan Yudistira hanya diguyur gerimis sekali pada Kamis (28/12) malam.
Dalam kurun waktu tersebut, Pusdalops BPBD Kabupaten Gianyar sempat memberikan tanda peringatan bahwa wilayah Gianyar akan turun hujan deras. Benar di beberapa kecamatan hujan bahkan disertai petir, bahkan wilayah terdekat dengan Batuan yakni Banjar Salah Batuan Kaler diguyur hujan. Namun di Desa Batuan, khususnya di Lapangan Yudistira hanya diguyur gerimis sekali pada Kamis (28/12) malam.
Suasana ini diyakini terbius oleh tema Suapi yang jika diartikan berapi-api atau panas membara. Suasana panas itu pun terasa saat Pembina PPBI Gianyar Made Agus Mahayastra datang untuk menancapkan bendera Mahayastra Award. Mantan Bupati Gianyar ini datang bersama rombongan tiba di pameran sekitar Pukul 10.00 WITA. Siang yang panas dan diguyur sekali hujan gerimis, diyakini bagus untuk pohon yang sedang pameran.
Cuaca yang tak menentu ini pula yang diduga menyebabkan pengunjung ragu-ragu untuk datang. "Pengunjung agak turun, mungkin karena di luar hujan. Padahal di Batuan reda. Di samping itu, dalam waktu yang berdekatan sebelumnya juga ada pameran bonsai di Tabanan," ungkap Ketua Komunitas Penggemar Bonsai Batuan (PBB) I Wayan Rudiman didampingi Ketua Panitia I Made Aribawa ditemui saat penutupan pameran Jumat (29/12) malam. Namun demikian, tidak menyurutkan semangat Panitia untuk menyukseskan pameran bonsai ini. Apalagi antusias penggemar bonsai cukup tinggi. Hampir memenuhi target 500 pohon. "Yang ikut serta di pameran ini sebanyak 440 pohon, hampir memenuhi target. Dibanding tahun sebelumnya, ada peningkatan dari sisi pemasukan pohon," jelasnya. Partisipasi pohon pun tidak saja dari 8 kabupaten/kota se Bali, ada juga dari luar Bali seperti Jawa, Madura dan Lombok.
Atas suksesnya pameran kali ini, Rudiman dkk mengucapkan terima kasih untuk semua panitia Batuan Suapi yang sudah bekerja sangat luar biasa untuk mensukseskan acara Pameran Kontes Bonsai Batuan Suapi 2023. "Dan terima kasih kepada bapak Ari Anggara Perbekel Desa Batuan yang sangat berperan penting dalam mensukseskan acara kami. Begitu juga para peserta yang sangat antusias mengikuti kontes dan pameran dan para sponsor yang mensupport acara kami. Begitu juga pihak-pihak lain yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu," ungkapnya, .
Dijelaskan Rudiman, Batuan Suapi telah menjadi pameran ke 4 komunitas PBB. Dua gelaran pertama menjadi langkah awal merangkul sedikitnya 35 penggemar bonsai di Desa Batuan. Gelaran ketiga, cukup meriah digelar serangkaian dengan peringatan istimewa Saharsa Warsa Desa Batuan atau 1.000 Tahun ditulisnya Prasasti Baturan. Dirinya berharap, pameran serupa bisa konsisten dilaksanakan. Hanya saja tantangan yang dihadapi setiap even yakni pendanaan. Namun demikian, Rudiman dkk berupaya agar pameran ini bisa balance sama halnya dengan konsep keseimbangan dalam pembentukan bonsai. "RAB kita sekitar Rp 85 Juta, astungkara kita berupaya agar bisa balance," ungkapnya.nvi
1
Komentar