Warga Gianyar Harus Siap Pilah Sampah di Rumah
GIANYAR, NusaBali - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Temesi di Desa Temesi, Kecamatan/Kabupaten Gianyar overload. Pada Tahun 2030 nanti, TPA Temesi diprediksi tidak akan bisa menampung sampah lagi sehingga akan ditutup.
Mengantisipasi kondisi overload sebelum akhirnya ditutup, mulai Tahun 2024 pembuangan sampah dijadwalkan. Pelanggan truk sampah di tiap desa diminta lebih bijak. Masyarakat harus memilah sampah organik, anorganik, dan B3 (berbahaya, beracun) dari rumah sebelum dijemput truk sampah.
Kadis Lingkungan Hidup Kabupatan Gianyar, Ni Made Mirnawati, menegaskan pada tahun 2024 ini pembuangan sampah ke TPA Temesi diatur sesuai jenis sampahnya. Misalkan Senin, Selasa, dan Rabu sampah organik. Kamis, Jumat, dan Sabtu sampah anorganik. Minggu sampah residu. Pemkab Gianyar tidak memungkinkan lagi melakukan pengadaan truk untuk sampah organik dan anorganik sehingga penjadwalan menjadi solusi. “Butuh waktu lama dan anggaran besar jika menunggu ketersediaan armada. Paling memungkinkan adalah jadwalnya diatur,” jelas Mirna, Selasa (2/1).
Tahap pertama akan dilakukan uji coba 3 bulan untuk beberapa desa. “Kami tidak bisa langsung terapkan, uji coba dulu, setelah itu evaluasi,” tegasnya. Mirna mengatakan, peningkatan volume sampah di Gianyar cukup signifikan pasca pandemi. Tidak hanya dari jumlahnya tapi juga ragam sampahnya, anorganik, anorganik, dan sisa sampah upakara. “Naik 100 ton per hari. Dari biasanya 465 ton per hari jadi 583 ton,” ungkap Mirna.
Peningkatan volume sampah ke TPA bukan berarti TPS3R di Gianyar tak berfungsi. Menurut Mirna, TPS3R sudah cukup membantu, namun volume sampah terus meningkat seiring aktivitas masyarakat. “Kapasitas TPS3R di desa rata-rata hanya bisa melayani 200 KK. Tidak bisa melayani langsung 100%. Misalkan dari 1.000 KK, tercover hanya 200 KK, yang 800 KK masih dibawa ke TPA,” jelas Mirna. 7 nvi
Komentar