59 Penyuluh Swadaya Pertanian Berpeluang Jadi Tenaga PPPK
Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Karangasem
I Nyoman Siki Ngurah
Penyuluh Swadaya
Subak Baingin
Tanam Padi
AMLAPURA, NusaBali - Sebanyak 59 penyuluh swadaya pertanian yang baru direkrut nantinya berpeluang jadi tenaga penyuluh dengan status PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). Sebab mereka telah mengantongi SK (surat keputusan) bupati dan bukti melakukan pengabdian.
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Karangasem I Nyoman Siki Ngurah mengemukakan hal itu ketika diwawancara di ruang kerjanya, Jalan Ngurah Rai Amlapura, Selasa (2/1).
Sebanyak 59 penyuluh swadaya pertanian itu mulai bertugas di desanya masing-masing. Menurut Siki Ngurah, penyuluh swadaya pertanian itu identik dengan relawan, mereka tidak menerima honor.
Penyuluh swadaya pertanian berasal dari kaum milenial, yang baru tamat sarjana pertanian, bersiap mengabdikan ilmu pengetahuan yang didapatkan di kampus diimplementasikan di lapangan.
“Nanti kalau ada formasi tenaga PPPK, dan ada formasi untuk tenaga penyuluh pertanian, mereka berpeluang jadi tenaga PPPK, karena telah mengantongi SK, dan telah memiliki bukti pengalaman di lapangan. Beberapa penyuluh yang lainnya, yang sempat mengabdi telah jadi tenaga PPPK,” kata Siki Ngurah.
Selama ini, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Karangasem mengalami krisis penyuluh pertanian. Tercatat kekurangan 61 penyuluh, sedangkan yang ada hanya 57 penyuluh, idealnya ada 118 tenaga penyuluh pertanian.
Saat dibuka kesempatan untuk menjadi penyuluh swadaya pertanian, responsnya sangat bagus. Tercatat sebanyak 85 orang melamar, masing-masing 69 laki dan 16 perempuan, yang diterima 59 orang, dengan rincian 48 laki dan 11 perempuan. Semua pelamar tersebut dari Karangasem, pelamar dari luar Karangasem tidak lolos verifikasi.
Penyuluh swadaya pertanian, menurut Siki Ngurah, telah mengikuti pelatihan. Sehingga di tahun 2024 lebih optimal membangun demonstrasi area padi sahaja seluas 300 hektare.
“Kami telah mengajak penyuluh swadaya itu bertanam padi di demplot padi sahaja seluas 0,5 hektare sebagai persiapan tanam 300 hektare,” ucap Siki Ngurah.
Rencananya tanam padi sahaja kombinasi dari salibu, hazton, dan jarwo, yang sekali tanam bisa panen 2-3 kali. Bibit padi unggul varietas baru yang akan ditanam diberi nama Inpari (inbrida padi sawah irigasi), terdiri dari Inpari 19, Inpari 23, Inpari 24, Inpari 25, dan Inpari 32.
Harapannya agar kebutuhan beras di Karangasem sebanyak 67.000 ton per tahun terpenuhi, sedangkan produksinya selama ini 41.000 ton setahun, masih kurang 26.000 ton. 7 k16
1
Komentar