Musim Hujan Belum Merata
El Nino Moderat Berdampak bagi Bali
Berkurangnya intensitas hujan dipicu oleh fenomena El Nino kategori moderat. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan awan hujan di wilayah Bali.
MANGUPURA, NusaBali
Hujan belum merata di seluruh wilayah Bali. Meskipun saat ini sudah memasuki musim hujan. Justru masyarakat merasakan cuaca panas dan kegerahan.
Prakirawan Cuaca Balai Besar Meteorogi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Putu Wahyudi tak memungkiri hal tersebut. Dia menyampaikan saat ini Bali telah memasuki musim hujan, meskipun belum merata di seluruh wilayah.
“Memang belum intens, tetapi sudah mulai masuk musim hujan. Hujan sudah mulai turun di beberapa wilayah, seperti di beberapa bagian Bali barat, tengah, utara, selatan, dan Bali timur. Namun, ada wilayah yang masih belum turun hujan selama 30 hari, yaitu di wilayah Kubu, Karangasem,” jelasnya, Rabu (3/1) siang.
Wahyudi kembali melanjutkan, berkurangnya intensitas hujan di beberapa wilayah dipicu oleh fenomena El Nino kategori moderat. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan awan hujan di wilayah Bali, sehingga awan hujan masih jarang terbentuk dan mempengaruhi kondisi hujan. “Musim hujan baru diperkirakan akan intens terjadi pada dasarian kedua bulan Januari, ketika kondisi El Nino melemah,” katanya.
Akibat kondisi ini, lanjut Wahyudi, mempengaruhi musim hujan tahun ini yang diperkirakan lebih pendek. Meskipun demikian, sifat hujan secara umum masih dianggap normal. “Fenomena El Nino memang hal yang lumrah terjadi, dengan siklus normal terjadi setiap 5-10 tahun sekali. Namun, efek pemanasan global dapat menyebabkan siklus El Nino menjadi lebih singkat, bahkan kurang dari 5-10 tahun sekali, terakhir terjadi pada tahun 2015,” jelasnya.
Sebelumnya, Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya, mengatakan musim hujan di Bali tahun ini lebih pendek dibandingkan musim kemarau. Fenomena tersebut disebabkan oleh keberadaan El Nino.
Wiryajaya juga menyatakan pengaruh El Nino masih terasa dalam tingkat moderat hingga Februari 2024, kemudian perlahan melemah. Kondisi ini menunjukkan kecenderungan bahwa musim hujan di masa mendatang akan menjadi lebih pendek dan hal ini terbukti dengan peningkatan kejadian bencana terkait hydrometerologi yang dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Meskipun curah hujan memiliki variasi di setiap daerah, secara umum rata-ratanya masih dalam kisaran normal. Meskipun demikian, Wiryajaya mengingatkan kemungkinan terjadinya bencana hydrometeorologi tetap perlu diwaspadai. “Pasca kemarau panjang, kemudian terjadi hujan dengan kondisi normal selama masa yang pendek dari musim kering, tentu cukup rawan,” ucapnya. 7 ol3
Komentar