Disnaker Tunggu Info Resmi PMI di Jepang
SEMARAPURA, NusaBali - Dinas Ketenagakerjaan Klungkung berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali untuk memastikan kondisi PMI (Pekerja Migran Indonesia) asal Klungkung yang bekerja di Jepang.
Koordinasi ini untuk memastikan kondisi keselamatan para PMI asal Klungkung pasca gempa dahsyat yang melanda Jepang pada Senin (1/1) lalu. Bencana gempa menyebabkan puluhan orang tewas dan luka-luka.
Kadisnaker Klungkung I Wayan Sumarta menunggu rilis resmi dari BP3MI terkait kondisi PMI yang bekerja di Jepang. “Hingga saat ini kami belum menerima informasi PMI Klungkung menjadi korban gempa bumi di Jepang,” ujar Sumarta, Rabu (3/1).
Menurut Sumarta, warga Klungkung yang berangkat kerja ke Jepang pada tahun 2023 sebanyak 12 orang. Pada tahun 2022 sebanyak 8 orang. Tahun 2021 nihil yang berangkat ke Jepang. “Sebagian besar bekerja sebagai perawat,” kata Sumarta.
Keberangkatan PMI sebagian besar diurus agen. BP3MI yang mengetahui penempatan para PMI ini. Disnaker menerima laporan untuk kelengkapan berkas. Disnaker sudah berikan pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat, bagi yang ingin menjadi PMI sesuai prosedur dan peraturan.
“Kami mewanti-wanti agar masyarakat lebih berhati-hati saat hendak berangkat, jangan sampai teriming-iming kerja di luar negeri dengan mudah dan cepat tapi ilegal,” tegas Sumarta.
Biasanya PMI ilegal berangkat dari ajakan teman yang sudah terlebih dahulu bekerja di luar negeri. Ada juga menggunakan visa liburan tapi malah bekerja di luar negeri. “Sebelum berangkat sebaiknya berkoordinasi dengan kami, sehingga nanti bisa diarahkan untuk melalui jalur resmi,” pinta Sumarta. 7 wan
Komentar