Muaythai Bidik Satu Emas PON
Target satu emas dan satu perak berkaca dari kemampuan keempat atelt Muaythai dalam babak kualifikasi PON. Mereka memiliki kemampuan mumpuni dan mampu memberikan yang terbaik.
DENPASAR, NusaBali
Pengurus Provinsi Muaythai Indonesia (MI) Bali hanya menargetkan satu medali emas dan satu medali perak dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh dan Sumatera Utara. Target tersebut berkaca pada pencapaian PON XX/2022 Papua yang hanya meraih satu medali perak.
Untuk mencapai target tersebut , para atlet Muaythai Bali mulai ditempa sejak saat ini untuk mendapatkan hasil terbaik. Sekertaris Umum Muaythai Bali I Wayan Suwita pun menerangkan, target emas dan perak tersebut berkaca dari kemampuan empat atelt Muaythai dalam babak kualifikasi PON. Mereka dinilai memiliki kemampuan mumpuni dan mampu memberikan yang terbaik untuk Bali.
"Pada PON Papua Bali hanya menyabet satu medali perak. Tapi untuk PON 2024 ini, kami menargetkan satu emas dan satu perak," kata Suwita, Kamis (4/1).
Menurut Suwita, adapun keempat atlet akan memperkuat Bali pada pesta olahraga nasional empat tahunan itu, yakni Ni Ketut Dela Antari Putri yang turun pada kategori tanding 48 Kg. Lalu Ni Made Lia Laksmiani (tanding 54 Kg), Luh Mas Sri Diana Wati (tanding 57 Kg) dan Dex Mas Elga Anjassari Marta Dewi (Seni Ganda).
"Pada babak kualifikasi, ada tiga atlet Bali yang mendapatkan medali perunggu. Maka kami di MI Bali optimis bisa meraih target itu di PON Aceh dan Sumut," kata Suwita.
Menurut Suwita, ke depannya perlu lebih sering mengikuti kejuaraan di luar daerah. Dengan masih adanya waktu menjelang turun di PON nanti akan dipolakan program latihan agar atlet lebih siap tampil. Juga lebih siap secara fisik, teknik, taktik. Sehingga atlet siap betul di PON 2024.
Untuk mencapai hasil itu, kata Suwita, pihaknya saat ini juga mulai ancang-ancang melakukan berbagai komunikasi dengan sejumlah pihak untuk pemusatan latihan bagi atlet yang lolos PON itu, termasuk pihak sponsor. Rencananya para atlet itu menggunakan Bali MMA sebagai tempat pusat latihan.
"Ini masih pemusatan internal. Minimal latihan 3 - 4 kali dalam sepekan di Bali MMA itu. Nah kalau nantinya sudah ada kepastian Pelatda, maka mereka sudah siap secara strategi, teknik dan taktik. Maka tinggal dipoles sebelum diberangkatkan ke PON," kata Wayan Suwita.
Saat babak kualifikasi PON di Surabaya, mental atlet asal Bali terpengaruh dengan atlet PON Papua dan atlet label Seleknas SEA Games. Hal itu terbukti atlet Bali yang menghadapi atlet tak punya nama mampu menang mudah.
Dalam kualifikasi PON itu Bali menerjunkan 18 petarung, yang terdiri dari 9 putra dan 10 putri. Mereka mengikuti 14 nomor tarung dan dua nomor seni. Jadi Bali mengikuti 16 dari 22 kategori yang dipertandingkan.
Sedangkan para petarung putra semuanya kandas, yakni Kadek Bayu Suteja, Yohanes Donbosco Deru, Agustinus Ryan Saputra, Wayan Tino Kusuma Wardana, Kadek Buana Siddi, AA Marchel Neomonarchy Ananda, Dimas Avriza Setiawan, I Kadek Witama Gita Kusuma, dan Kadek Rio Dimas Iwan Jaya. dar
1
Komentar