nusabali

Foto Jurnalisme Semakin Relevan di Masa Sekarang

  • www.nusabali.com-foto-jurnalisme-semakin-relevan-di-masa-sekarang

DENPASAR, NusaBali - Di tengah kemajuan teknologi, hampir siapa pun saat ini bisa mengambil gambar menggunakan kamera smartphone dan menyebarluaskannya melalui internet atau media sosial. Jurnalisme warga (citizen journalism) membuat sebagian orang bertanya apa masih perlu seorang wartawan atau jurnalis foto.

Akademisi London School of Public Relations (LSPR) Bali Andyna Sary MIKom, menyampaikan di tengah keadaan di mana hampir setiap orang selalu memegang smartphone setiap harinya, seorang jurnalis foto justru kian dapat memegang peranan penting buat masyarakatnya.

Menurutnya keberadaan jurnalis foto semakin dibutuhkan untuk menghadirkan konten-konten foto yang berkualitas, yang tidak hanya menghadirkan foto berkualitas secara teknik melainkan juga menawarkan foto yang ‘bercerita’.

“Apa nilai lebih dibanding citizen journalism. Di dalam sebuah gambar ada cerita yang bisa disampaikan,” ujarnya saat memberikan materi kursus singkat jurnalisme, bertempat di Solitaire Area, Atas Beach Fest, Canggu, Kuta Utara, Badung, Jumat (5/1) sore.

Menurut Sary, untuk memiliki sebuah foto yang bercerita tidak selalu
membutuhkan kamera mahal. Wartawan foto hanya perlu memanfaatkan angle yang tepat dan melihat cerita yang bisa disampaikan melalui foto.

Sary menyebut, kekuatan foto tidak bisa dipandang sebelah mata. Menurutnya hanya foto yang mampu menghentikan orang sejenak untuk memandangi objek di hadapannya sembari memikirkan kisah yang ada di balik foto. Foto mampu bercerita tanpa batas hanya melalui satu jepretan.

“Sampai sekarang walaupun ada video, photojournalism tetap dianggap sebagai alat persuasi yang kuat sekali, yang belum bisa ditandingi secara utuh oleh video,” ucap Sary.

Dia menuturkan saat ini Gen Z merupakan kalangan yang banyak mengakses foto-foto yang banyak tersebar di dunia maya. Hal tersebut menjadi kesempatan bagi wartawan foto untuk menyampaikan cerita melalui foto-fotonya.

Menurut Sary, gen Z selain peka dengan kualitas foto, juga sangat mementingkan kualitas narasi yang ingin disampaikan oleh seorang juru foto. Hal itu karena gen Z terpapar begitu banyak gambar setiap harinya melalui smartphone yang dipegangnya.

Karenanya sebuah foto akan semakin menarik jika memiliki judul maupun deskripsi yang menegaskan cerita yang ingin disampaikan.

“Kadang kita punya idealisme, tapi kita lupa apa relevansinya dengan generasi muda sekarang. Bukan hanya sesuai dengan keinginan kita, tapi juga bagaimana sampai ceritanya di khalayak khususnya Gen Z,” kata Sary yang juga mengawali kariernya sebagai wartawan. 7 cr78

Komentar