Megawati Beri Instruksi Bergerak Secara Masif
JAKARTA, NusaBali - Ketum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menginstruksikan bergerak secara masif memenangkan Pemilu 2024 dengan cara turun ke bawah.
Surat instruksi tersebut dikeluarkan pada 16 Desember 2023 lalu kepada DPD dan DPC PDIP seluruh Indonesia. Anggota DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Fraksi PDIP seluruh Indonesia masa bakti 2019-2024.
Lalu calon anggota legislatif DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Fraksi PDIP seluruh Indonesia. Dalam surat instruksi tersebut, terdapat dua poin. Pertama, wajib memenangkan PDIP dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (GP-MMD) di setiap TPS hingga berjenjang ke atas di setiap RT, RW, Dusun, Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi harus linear antara suara caleg, suara partai dengan suara GP-MMD.
Poin kedua, perolehan suara caleg di setiap dapil minimal harus linear, sama dengan perolehan suara pasangan GP-MDD atau bahkan harus lebih besar dari suara caleg untuk mencapai target pemenangan Pilpres 2024. Terkait adanya instruksi tersebut, caleg PDIP untuk DPR RI dari daerah pemilihan Bali, I Ketut Kariyasa Adnyana dan Nyoman Parta membenarkan adanya instruksi itu.
Mereka siap menjalankannya. "Siap lahir batin melaksanakan itu, dan saya yakin suara Ganjar-Mahfud akan lebih besar dari suara caleg," ujar Nyoman Parta saat NusaBali hubungi, Sabtu malam (6/1). Parta menyatakan itu, bukan tanpa alasan. Lantaran memang dia kerap turun ke masyarakat.
Lalu calon anggota legislatif DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Fraksi PDIP seluruh Indonesia. Dalam surat instruksi tersebut, terdapat dua poin. Pertama, wajib memenangkan PDIP dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (GP-MMD) di setiap TPS hingga berjenjang ke atas di setiap RT, RW, Dusun, Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi harus linear antara suara caleg, suara partai dengan suara GP-MMD.
Poin kedua, perolehan suara caleg di setiap dapil minimal harus linear, sama dengan perolehan suara pasangan GP-MDD atau bahkan harus lebih besar dari suara caleg untuk mencapai target pemenangan Pilpres 2024. Terkait adanya instruksi tersebut, caleg PDIP untuk DPR RI dari daerah pemilihan Bali, I Ketut Kariyasa Adnyana dan Nyoman Parta membenarkan adanya instruksi itu.
Mereka siap menjalankannya. "Siap lahir batin melaksanakan itu, dan saya yakin suara Ganjar-Mahfud akan lebih besar dari suara caleg," ujar Nyoman Parta saat NusaBali hubungi, Sabtu malam (6/1). Parta menyatakan itu, bukan tanpa alasan. Lantaran memang dia kerap turun ke masyarakat.
Bahkan, tidak hanya pemilu saja, melainkan sebelum pemilu, dia telah melakukannya sehingga itu sudah menjadi kebiasaannya bertemu dengan masyarakat guna bertemu dan menyerap aspirasi mereka. Dengan langkah seperti itu, pria yang duduk di Komisi VI DPR RI ini optimis PDIP serta Ganjar-Mahfud menang di Pulau Dewata.
Plus suara Ganjar-Mahfud linear atau lebih besar dari suara caleg maupun partai. Apalagi, ketika dia turun ke bawah juga mensosialisasikan program dari calon presiden dan wakil presiden nomor urut tiga tersebut, khususnya yang berkaitan dengan Komisi VI DPR RI. Salah satunya mengenai kredit murah bagi UMKM.
Tak hanya itu, program Ganjar-Mahfud lainnya Nyoman Parta sosialisasikan pula ke masyarakat. Antara lain, satu sarjana untuk satu KK (kepala keluarga) miskin dan sekolah gratis 12 tahun atau mulai dari SD, SMP, SMA/SMK. Bagi Nyoman Parta, program Ganjar-Mahfud seperti itu sangat menarik.
Dia yakin masyarakat bakal memilih Ganjar-Mahfud di Pilpres nanti. Apalagi, Nyoman Parta tidak hanya mensosialisasikan di Kabupaten Gianyar. Melainkan, pada kabupaten/kota di Bali lainnya. Dengan begitu, Nyoman Parta optimis instruksi dari Ketum PDIP berjalan baik di Bali.
"Saya optimis itu tercapai (PDIP dan Ganjar menang di Bali serta suara Ganjar lebih besar dari caleg dan partai). Saya juga telah mensosialisasikan program-program Ganjar-Mahfud tidak hanya di basis saya di Kabupaten Gianyar. Melainkan, bergerak pula pada kabupaten/kota di Bali lainnya," papar Nyoman Parta.
Hal sama dilakukan oleh Ketut Kariyasa Adnyana. Pria yang berasal dari Kabupaten Buleleng ini, tidak hanya mensosialisasikan program Ganjar-Mahfud di tempatnya saja. Namun, mengenalkan program tersebut ke kabupaten/kota di Pulau Dewata lainnya.
Bagi Kariyasa, program Ganjar-Mahfud sangat bagus. Misal, mengenai KTP Sakti dan pemberantasan korupsi. Selain itu, latar belakang mereka sangat jelas. Lantaran hal tersebut menjadi poin penting untuk memilih presiden dan wakil presiden.
"Kalau ingin negara maju, presiden harus punya latar belakang jelas, punya kemampuan dan pengalaman di pemerintahan serta menghadapi situasi sulit. Sebab, negara ini adalah negara besar yang memiliki penduduk beragam," jelas Kariyasa.
Sementara mengenai instruksi Megawati bergerak secara masif memenangkan Pemilu 2024 dengan cara turun ke bawah, Kariyasa menjelaskan, hal itu sudah dilakukannya pula. Bahkan, sudah menjadi kebiasaannya bertemu dengan masyarakat untuk menyerap aspirasi mereka.
"PDIP identik dengan rakyat kecil, kaum marhein sehingga ibu lebih menekankan turun ke bawah. Ini sudah lama dilakukan oleh PDIP dan itu menjadi kebiasaan saya juga bertemu masyarakat untuk menyerap aspirasi mereka," jelas pria yang duduk di Komisi IX DPR RI ini.
Ketika turun ke bawah, Kariyasa menyerap aspirasi berkaitan dengan bidang di Komisi IX DPR RI yang antara lain menangani kesehatan dan tenaga kerja. Di mana, para tenaga kesehatan yang mendapat honor kecil diperjuangkan agar mendapat honor layak. Salah satu langkahnya dengan memperjuangkan menjadi P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).
Lalu mengenai masyarakat Bali yang lebih menyukai bekerja di luar negeri sebagai pegawai kapal pesiar maupun pekerja di spa dilindungi agar tidak kena calo nakal. Oleh karena itu, lanjut Kariyasa, turun ke bawah sangat penting. Terlebih di Pilpres 2024 ini, lawan Ganjar-Mahfud adalah bagian dari penguasa.
Lantaran calon wakil presiden nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka adalah putra dari Presiden Joko Widodo. Namun, Kariyasa tetap optimis pasangan Ganjar-Mahfud menang di Bali. "Jadi, saya siap menjalankan instruksi ketum. Saya tegak lurus dengan instruksi tersebut dan yakin Ganjar-Mahfud menang serta suara lebih tinggi dari partai," kata Kariyasa. k22
Plus suara Ganjar-Mahfud linear atau lebih besar dari suara caleg maupun partai. Apalagi, ketika dia turun ke bawah juga mensosialisasikan program dari calon presiden dan wakil presiden nomor urut tiga tersebut, khususnya yang berkaitan dengan Komisi VI DPR RI. Salah satunya mengenai kredit murah bagi UMKM.
Tak hanya itu, program Ganjar-Mahfud lainnya Nyoman Parta sosialisasikan pula ke masyarakat. Antara lain, satu sarjana untuk satu KK (kepala keluarga) miskin dan sekolah gratis 12 tahun atau mulai dari SD, SMP, SMA/SMK. Bagi Nyoman Parta, program Ganjar-Mahfud seperti itu sangat menarik.
Dia yakin masyarakat bakal memilih Ganjar-Mahfud di Pilpres nanti. Apalagi, Nyoman Parta tidak hanya mensosialisasikan di Kabupaten Gianyar. Melainkan, pada kabupaten/kota di Bali lainnya. Dengan begitu, Nyoman Parta optimis instruksi dari Ketum PDIP berjalan baik di Bali.
"Saya optimis itu tercapai (PDIP dan Ganjar menang di Bali serta suara Ganjar lebih besar dari caleg dan partai). Saya juga telah mensosialisasikan program-program Ganjar-Mahfud tidak hanya di basis saya di Kabupaten Gianyar. Melainkan, bergerak pula pada kabupaten/kota di Bali lainnya," papar Nyoman Parta.
Hal sama dilakukan oleh Ketut Kariyasa Adnyana. Pria yang berasal dari Kabupaten Buleleng ini, tidak hanya mensosialisasikan program Ganjar-Mahfud di tempatnya saja. Namun, mengenalkan program tersebut ke kabupaten/kota di Pulau Dewata lainnya.
Bagi Kariyasa, program Ganjar-Mahfud sangat bagus. Misal, mengenai KTP Sakti dan pemberantasan korupsi. Selain itu, latar belakang mereka sangat jelas. Lantaran hal tersebut menjadi poin penting untuk memilih presiden dan wakil presiden.
"Kalau ingin negara maju, presiden harus punya latar belakang jelas, punya kemampuan dan pengalaman di pemerintahan serta menghadapi situasi sulit. Sebab, negara ini adalah negara besar yang memiliki penduduk beragam," jelas Kariyasa.
Sementara mengenai instruksi Megawati bergerak secara masif memenangkan Pemilu 2024 dengan cara turun ke bawah, Kariyasa menjelaskan, hal itu sudah dilakukannya pula. Bahkan, sudah menjadi kebiasaannya bertemu dengan masyarakat untuk menyerap aspirasi mereka.
"PDIP identik dengan rakyat kecil, kaum marhein sehingga ibu lebih menekankan turun ke bawah. Ini sudah lama dilakukan oleh PDIP dan itu menjadi kebiasaan saya juga bertemu masyarakat untuk menyerap aspirasi mereka," jelas pria yang duduk di Komisi IX DPR RI ini.
Ketika turun ke bawah, Kariyasa menyerap aspirasi berkaitan dengan bidang di Komisi IX DPR RI yang antara lain menangani kesehatan dan tenaga kerja. Di mana, para tenaga kesehatan yang mendapat honor kecil diperjuangkan agar mendapat honor layak. Salah satu langkahnya dengan memperjuangkan menjadi P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).
Lalu mengenai masyarakat Bali yang lebih menyukai bekerja di luar negeri sebagai pegawai kapal pesiar maupun pekerja di spa dilindungi agar tidak kena calo nakal. Oleh karena itu, lanjut Kariyasa, turun ke bawah sangat penting. Terlebih di Pilpres 2024 ini, lawan Ganjar-Mahfud adalah bagian dari penguasa.
Lantaran calon wakil presiden nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka adalah putra dari Presiden Joko Widodo. Namun, Kariyasa tetap optimis pasangan Ganjar-Mahfud menang di Bali. "Jadi, saya siap menjalankan instruksi ketum. Saya tegak lurus dengan instruksi tersebut dan yakin Ganjar-Mahfud menang serta suara lebih tinggi dari partai," kata Kariyasa. k22
1
Komentar