HUT ke-51 PDIP Usung Tema Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang
JAKARTA, NusaBali - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 pada 10 Januari 2024 mendatang.
Menurut Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, tema yang diusung untuk memperingati HUT tersebut adalah ‘Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang’. Hal ini, sesuai dengan instruksi Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Sesuai dengan arahan Ibu Ketua Umum Prof. Dr. Megawati Soekarnoputri dengan mencermati seluruh sejarah PDIP, sejarah yang diwarnai oleh keyakinan politik dalam menghadapi pemerintahan yang otoriter selama 32 tahun orde baru, maka tema kali ini adalah ‘Satyam Eva Jayate’. Satyam Eva Jayate ini, Kebenaran Pasti Menang,” kata Hasto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Sabtu (6/1).
Hasto menjelaskan, ‘Satyam Eva Jayate Kebenaran Pasti Menang’ menunjukan suatu spirit kepartaian bahwa PDIP yang berasal dari rakyat, serta memiliki tradisi perlawanan terharap otoriter Orde Baru. Dan juga, memiliki rekam jejak yang sangat panjang sebelum Indonesia merdeka serta Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan oleh Bung Karno pada tanggal 10 Juni 1927.
“Maka seluruh benang merah perjuangan tersebut nantinya akan jadi bagian dari keyakinan politik partai dalam menghadapi Pemilu tahun 2024,” tegas Hasto. Hasto mengatakan, bahwa logo Peringatan HUT ke-51 PDIP ini dirancang khusus oleh Ketua DPP bidang Ekonomi Kreatif dan Kepala Situation Room, M.Prananda Prabowo.
Hasto mengatakan, sesuai dengan jati diri PDIP yang berasal dari rakyat, maka kegiatan HUT pada tanggal 10 Januari akan diwarnai oleh gerakan turun ke bawah. “Sehingga peringatan HUT PDIP akan dilakukan di basis-basis rakyat, di tingkat-tingkat RT dan RW di seluruh Indonesia. Sehingga HUT kali ini merasakan sebagai kesatupaduan antara PDIP dengan rakyat,” jelas Hasto.
Politisi asal Yogyakarta ini juga menjelaskan, peringatan HUT PDIP akan diwarnai dengan berbagai kegiatan seperti penghijauan, yang merupakan tradisi partai. Terlebih, selama ini setiap HUT PDIP dan Hari Ulang Tahun Megawati Seokarnoputi, pihaknya selalu mempersembahkan kegiatan merawat pertiwi.
“Merawat pertiwi dengan membersihkan sungai, dengan menanam pohon, merawat kehidupan, itu menunjukan nilai-nilai kemanusiaan dipraktekkan oleh PDIP,” terang Hasto. Selanjutnya, Hasto mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP akan melakukan safari politik pula. Dilengkapi dengan mobil dapur umum, ambulans serta mobil pelayanan rakyat untuk bergotong royong membuka dapur umum membantu rakyat secara langsung.
"Dan sekaligus membangun kesadaran bahwa nilai-nilai kerakyatan, kamanusiaan, dan kebangsaan itu merupakan watak dan jati diri dari PDIP," kata Hasto. Selain itu, kegiatan kebudayaan juga akan dilakukan dengan dimotori oleh Badan Kebudayaan Nasional (BKN) di bawah pimpinan Aria Bima dan Rano Karno. Di mana, saat ini PDIP telah meluncurkan mobil bioskop.
“Disitulah nanti gelora nasionalisme, gelora cinta tanah air akan dilakukan dengan sebaik-baiknya. Peringatan HUT kemudian akan dilaksanakan di berbagai daerah, dan sebagaimana tradisi PDIP HUT ini akan dibuka pada tanggal 10 Januari dan akan diakhiri pada tanggal 31 Mei 2024, yang kemudian dilanjutkan dengan Bulan Bung Karno,” papar Hasto.
Maka dari itu, lanjut Hasto, sejarah perjuangan partai yang menyatu dengan rakyat serta menghadapi ujian-ujian sejarah, maka HUT ke-51 ini akan dibangun semangat untuk memenangkan Pemilu 2024 dan pemenangan PDIP maupun pemenangan Ganjar-Mahfud MD. “Warna kerakyatan untuk memperkuat akar rumput partai menyatu dengan rakyat menjadi peringatan HUT ke-51 PDIP,” kata Hasto.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah turut menyampaikan makna yang terkandung dalam peringatan HUT ke-51 PDIP yakni ‘Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang. Basarah bersama PDIP selalu meyakini kebenaran itu, selalu pasti akan datang. Sebagai keyakinan para pendiri bangsa, bahwa kolonialisme adalah suatu tindakan kejahatan kemanusiaan kepada bangsa lain.
Melalui keyakinan politik tersebut, para pendiri bangsa berhasil merebut kemerdekaan bangsa Indonesia. Kemudian keyakinan akan kebenaran itu pasti akan datang ketika Bung Karno menginspirasi dunia dengan mengadakan Konferensi Asia Afrika di Bandung dan menghasilkan Dasa Sila Bandung.
“Dan Alhamdulillah, Puji Tuhan, dengan inspirasi atas dasar keyakinan melawan kolonialisme itu, banyak bangsa Asia Afrika yang merdeka, dan nama Bung Karno diabadikan di negara itu. Dan inspirasi kemerdekaan itu diperoleh dari Dasa Sila Bandung lewat Konferensi Asia Afrika,” kata Basarah.
Basarah pun, menceritakan kisah bagaimana Satyam Eva Jayate juga telah dibuktikan oleh Megawati Soekarnoputri ketika memimpin PDI kemudian menjadi PDIP saat melawan desoekarnoisasi yang dilakukan Orde Baru waktu itu.
“Kebenaran ajaran Bung Karno waktu itu, kebenaran dan legacy yang ditingalkan Bung Karno kepada bangsa Indonesia dan kepada dunia terbukti ada suatu ideologi yang langgeng, ideologi yang lestari, ideologi yang relevan sepanjang sejarah bangsa Indonesia,” jelas Basarah.
Oleh karena itu, Basarah menilai segala macam cuaca dan dinamika politik saat ini dianggap oleh partai berlambang banteng moncong putih itu sebagai suatu dialektika. “Dari dialektika politik itu, kami meyakini kebenaran pasti akan menang, Satyam Eva Jayate. Dirgahayu ke-51 PDIP, Tuhan bersama orang-orang yang mencintai kebenaran dan keadilan,” tegas Basarah. k22
“Sesuai dengan arahan Ibu Ketua Umum Prof. Dr. Megawati Soekarnoputri dengan mencermati seluruh sejarah PDIP, sejarah yang diwarnai oleh keyakinan politik dalam menghadapi pemerintahan yang otoriter selama 32 tahun orde baru, maka tema kali ini adalah ‘Satyam Eva Jayate’. Satyam Eva Jayate ini, Kebenaran Pasti Menang,” kata Hasto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Sabtu (6/1).
Hasto menjelaskan, ‘Satyam Eva Jayate Kebenaran Pasti Menang’ menunjukan suatu spirit kepartaian bahwa PDIP yang berasal dari rakyat, serta memiliki tradisi perlawanan terharap otoriter Orde Baru. Dan juga, memiliki rekam jejak yang sangat panjang sebelum Indonesia merdeka serta Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan oleh Bung Karno pada tanggal 10 Juni 1927.
“Maka seluruh benang merah perjuangan tersebut nantinya akan jadi bagian dari keyakinan politik partai dalam menghadapi Pemilu tahun 2024,” tegas Hasto. Hasto mengatakan, bahwa logo Peringatan HUT ke-51 PDIP ini dirancang khusus oleh Ketua DPP bidang Ekonomi Kreatif dan Kepala Situation Room, M.Prananda Prabowo.
Hasto mengatakan, sesuai dengan jati diri PDIP yang berasal dari rakyat, maka kegiatan HUT pada tanggal 10 Januari akan diwarnai oleh gerakan turun ke bawah. “Sehingga peringatan HUT PDIP akan dilakukan di basis-basis rakyat, di tingkat-tingkat RT dan RW di seluruh Indonesia. Sehingga HUT kali ini merasakan sebagai kesatupaduan antara PDIP dengan rakyat,” jelas Hasto.
Politisi asal Yogyakarta ini juga menjelaskan, peringatan HUT PDIP akan diwarnai dengan berbagai kegiatan seperti penghijauan, yang merupakan tradisi partai. Terlebih, selama ini setiap HUT PDIP dan Hari Ulang Tahun Megawati Seokarnoputi, pihaknya selalu mempersembahkan kegiatan merawat pertiwi.
“Merawat pertiwi dengan membersihkan sungai, dengan menanam pohon, merawat kehidupan, itu menunjukan nilai-nilai kemanusiaan dipraktekkan oleh PDIP,” terang Hasto. Selanjutnya, Hasto mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP akan melakukan safari politik pula. Dilengkapi dengan mobil dapur umum, ambulans serta mobil pelayanan rakyat untuk bergotong royong membuka dapur umum membantu rakyat secara langsung.
"Dan sekaligus membangun kesadaran bahwa nilai-nilai kerakyatan, kamanusiaan, dan kebangsaan itu merupakan watak dan jati diri dari PDIP," kata Hasto. Selain itu, kegiatan kebudayaan juga akan dilakukan dengan dimotori oleh Badan Kebudayaan Nasional (BKN) di bawah pimpinan Aria Bima dan Rano Karno. Di mana, saat ini PDIP telah meluncurkan mobil bioskop.
“Disitulah nanti gelora nasionalisme, gelora cinta tanah air akan dilakukan dengan sebaik-baiknya. Peringatan HUT kemudian akan dilaksanakan di berbagai daerah, dan sebagaimana tradisi PDIP HUT ini akan dibuka pada tanggal 10 Januari dan akan diakhiri pada tanggal 31 Mei 2024, yang kemudian dilanjutkan dengan Bulan Bung Karno,” papar Hasto.
Maka dari itu, lanjut Hasto, sejarah perjuangan partai yang menyatu dengan rakyat serta menghadapi ujian-ujian sejarah, maka HUT ke-51 ini akan dibangun semangat untuk memenangkan Pemilu 2024 dan pemenangan PDIP maupun pemenangan Ganjar-Mahfud MD. “Warna kerakyatan untuk memperkuat akar rumput partai menyatu dengan rakyat menjadi peringatan HUT ke-51 PDIP,” kata Hasto.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah turut menyampaikan makna yang terkandung dalam peringatan HUT ke-51 PDIP yakni ‘Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang. Basarah bersama PDIP selalu meyakini kebenaran itu, selalu pasti akan datang. Sebagai keyakinan para pendiri bangsa, bahwa kolonialisme adalah suatu tindakan kejahatan kemanusiaan kepada bangsa lain.
Melalui keyakinan politik tersebut, para pendiri bangsa berhasil merebut kemerdekaan bangsa Indonesia. Kemudian keyakinan akan kebenaran itu pasti akan datang ketika Bung Karno menginspirasi dunia dengan mengadakan Konferensi Asia Afrika di Bandung dan menghasilkan Dasa Sila Bandung.
“Dan Alhamdulillah, Puji Tuhan, dengan inspirasi atas dasar keyakinan melawan kolonialisme itu, banyak bangsa Asia Afrika yang merdeka, dan nama Bung Karno diabadikan di negara itu. Dan inspirasi kemerdekaan itu diperoleh dari Dasa Sila Bandung lewat Konferensi Asia Afrika,” kata Basarah.
Basarah pun, menceritakan kisah bagaimana Satyam Eva Jayate juga telah dibuktikan oleh Megawati Soekarnoputri ketika memimpin PDI kemudian menjadi PDIP saat melawan desoekarnoisasi yang dilakukan Orde Baru waktu itu.
“Kebenaran ajaran Bung Karno waktu itu, kebenaran dan legacy yang ditingalkan Bung Karno kepada bangsa Indonesia dan kepada dunia terbukti ada suatu ideologi yang langgeng, ideologi yang lestari, ideologi yang relevan sepanjang sejarah bangsa Indonesia,” jelas Basarah.
Oleh karena itu, Basarah menilai segala macam cuaca dan dinamika politik saat ini dianggap oleh partai berlambang banteng moncong putih itu sebagai suatu dialektika. “Dari dialektika politik itu, kami meyakini kebenaran pasti akan menang, Satyam Eva Jayate. Dirgahayu ke-51 PDIP, Tuhan bersama orang-orang yang mencintai kebenaran dan keadilan,” tegas Basarah. k22
Komentar