Belasan Anak Punk Terlibat Perkelahian
Perkelahian terjadi antar sesama anak punk, akibat kesalahpahaman.
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 15 orang anak punk, terdiri dari 12 laki-laki dan 3 orang perempuan terlibat perkelahian di depan salah satu toko di Jalan Cokroaminoto, Denpasar Utara, Jumat (5/1) malam. Perkelahian sesama anak jalanan itu diviralkan di media sosial (medsos) oleh masyarakat sekitar yang menyaksikannya.
Mengetahui adanya peristiwa kekerasan itu, aparat Polsek Denpasar Utara langsung melakukan penyelidikan. Belasan orang anak punk yang sering nongkrong di lokasi kejadian diamankan ke Mapolsek Denpasar Utara. Berdasarkan keterangan mereka semua (anak punk) perkelahian itu terjadi antara sesama mereka akibat salah paham.
“Pada video yang beredar di medsos terlihat ada seseorang dipukul ramai-ramai. Kami langsung melakukan penyelidikan. Anak-anak tersebut kami amankan di Mapolsek Denpasar Utara untuk dilakukan interogasi terkait video viral tersebut,” kata Kapolsek Denpasar Utara Iptu Putu Carlos Dolesgit, Minggu (7/1).
Hasil interogasi, menurut Iptu Carlos, terungkap perkelahian tersebut awalnya cekcok antara MBF alias Empau dengan temannya sesama anak punk, EDA. Cekcok keduanya terjadi karena Empau mencuri (mengambil tanpa izin) HP milik EDA. Belasan anak punk lainnya jadi marah setelah Empau mengaku telah mengambil HP korban. Mereka pun ramai-ramai memukulinya.
Akibat digebuk orang banyak yang tak lain temannya sendiri, Empau mengalami luka-luka pada siku tangan kiri, kepala bagian belakang, dan luka robek di telinga bagian kanan. “Menurut keterangan mereka usai kejadian tersebut mereka langsung berdamai. Mereka tidak lagi mempermasalahkan kejadian tersebut. Selanjutnya mereka tidur bersama di depan toko di lokasi kejadian. Mereka sudah damai,” imbuh Iptu Carlos. 7 pol
Sebanyak 15 orang anak punk, terdiri dari 12 laki-laki dan 3 orang perempuan terlibat perkelahian di depan salah satu toko di Jalan Cokroaminoto, Denpasar Utara, Jumat (5/1) malam. Perkelahian sesama anak jalanan itu diviralkan di media sosial (medsos) oleh masyarakat sekitar yang menyaksikannya.
Mengetahui adanya peristiwa kekerasan itu, aparat Polsek Denpasar Utara langsung melakukan penyelidikan. Belasan orang anak punk yang sering nongkrong di lokasi kejadian diamankan ke Mapolsek Denpasar Utara. Berdasarkan keterangan mereka semua (anak punk) perkelahian itu terjadi antara sesama mereka akibat salah paham.
“Pada video yang beredar di medsos terlihat ada seseorang dipukul ramai-ramai. Kami langsung melakukan penyelidikan. Anak-anak tersebut kami amankan di Mapolsek Denpasar Utara untuk dilakukan interogasi terkait video viral tersebut,” kata Kapolsek Denpasar Utara Iptu Putu Carlos Dolesgit, Minggu (7/1).
Hasil interogasi, menurut Iptu Carlos, terungkap perkelahian tersebut awalnya cekcok antara MBF alias Empau dengan temannya sesama anak punk, EDA. Cekcok keduanya terjadi karena Empau mencuri (mengambil tanpa izin) HP milik EDA. Belasan anak punk lainnya jadi marah setelah Empau mengaku telah mengambil HP korban. Mereka pun ramai-ramai memukulinya.
Akibat digebuk orang banyak yang tak lain temannya sendiri, Empau mengalami luka-luka pada siku tangan kiri, kepala bagian belakang, dan luka robek di telinga bagian kanan. “Menurut keterangan mereka usai kejadian tersebut mereka langsung berdamai. Mereka tidak lagi mempermasalahkan kejadian tersebut. Selanjutnya mereka tidur bersama di depan toko di lokasi kejadian. Mereka sudah damai,” imbuh Iptu Carlos. 7 pol
Komentar